Xamorgenzo [25]

285 14 3
                                    

Reva terbangun dari tidurnya, tidak lupa menguap sambil menggaruk kepalanya. Persis monyet. 

Tidurnya begitu nyaman, tapi pikirannya kembali pada buah kelapa muda tadi yang dianggurin olehnya. Rasa untuk memakan buah kelapa muda itu kembali menyerangnya.

Reva menyentuh perutnya. "Em aku manggilnya gimana ya?" Reva binggung mau manggil bayi dalam kandungannya sendiri. Jika memanggilnya adik? tapi masa adik yang ia kandung sendiri, jika anak, tapi ini bukan anaknya. Ponakan? Lebih hancur lagi.

"Em, sayang, ah sayang saja." Setelah menemukan kata yang pas Reva mengelus perutnya pelan. "Sayang, gak boleh nyusahin Hades, dia itu kalau marah mukanya serem bangett, kaya king kong, tapi bukan king kong treasure, soalnya yang itu tampan," ucapnya sambil cekikikan. Untung Hades tidak ada!

"Maksud lo gue jelek?" Reva menoleh, mendapati Hades berdiri di belakangnya, tepat dibelakangnya, tanpa Reva sendri sadari.

Tunggu. "Hades, kita dimana?" tanya Reva saat menyadari asingnya ruangan yang ia tempati sekarang.

Tidak mendapati jawaban dari Hades, Reva lantas mendongkak. "Astaga Hades kau membuatku kaget," Reva menyentuh dadanya. Ruangan ini sedikit suram, dan Hades berdiri dengan aura yang sama suramnya.

Hades sedari tadi bolak balik dari lantai bawah ke atas hanya untuk memastikan keadaan gadis bodoh ini. Dan lihat gadis sialan ini, sangat tidak tau malu dengan membandingkannya?

"Em, Hades kau tidak berniat membunuhku di tempat ini kan?" tanya Reva takut, seraya memandangi sekitar ruangan tempat mereka berada. Reva tak dapat melihat apapun kecuali rak buku yang berada di pojok dekat lampu kecil yang memancarkan sedikit cahaya.

Hades menaiki kasur, Reva yang menyadari itu  segera bergerak menjauh, namun kalah telak saat Hades menariknya, dan menahan seluruh tubuhnya dengan tubuh Hades yang besar itu. Reva tentu tak bisa apa-apa.

"Gak perlu tunggu ada niat," Hades menatap Reva, kemudian melanjutkan kalimatnya tepat di depan bibir Reva, "Gue bisa lakuin itu sekarang."

Reva membulatkan mata terkejut sekaligus takut dalam kukungan Hades. Deru nafas Hades bahkan terasa mencekiknya. Pasalnya wajah mereka hanya berjarak seinci saja, jika bergerak sedikit saja bisa berakhir berciuman.

"Pada mau bikin anak lagi?" Reva spontan menolah ke asal suara, dan apa yang ia takutkan malah terjadi.

Itu semua disaksikan Orlando yang ditugaskan untuk memanggil Hades karena sudah waktunya Hades untuk bertanding.

Rasanya Reva mau mati sekarang. Sedangkan Hades terlihat biasa saja tanpa ada niatan untuk bergerak sedikitpun.

...

Sungguh malu rasanya hanya untuk sekedar melirik Orlando. Reva tentu mengenal selebgram terkenal itu. Tapi tidak pernah terpikirkan oleh Reva akan mengukir sejarah memalukan seperti tadi. Jujur, Reva sangat sangat malu, apalagi melihat ekspresi Hades tadi. Reva ingat betul beberapa kejadian yang dialaminya dengan Hades seperti tadi selalu berakhir dengan tatapan jijik Hades, tapi hari ini berbeda. Ingin melupakannya saja susah.

Reva mengekori Hades dan Orlando yang kini berjalan menuruni tangga. Di setiap dinding terlukis banyak abstrak tapi tetap terjaga kebersihannya. Reva pikir ini mungkin salah satu rumah Hades, karena Hades orang kaya wajar saja memiliki banyak rumah, sebelum pandangannya tertuju pada berbagai macam manusia yang ada di hadapannya sekarang.

Lutut Reva seketika lemas, tak mampu melanjutkan langkahnya. Hades yang menyadari itu dengan kurang ajarnya menarik Reva melewati anggotanya yang kini mengarahkan pandangan pada mereka. Tidak ada yang mampu berkomentar, bahkan seorang raja julid dan wakilnya seperti Toretto dan Orlando.

Hades membawa Reva duduk disalah satu bangku disana. "Duduk diam disini, habis gue tanding, kita pulang." Reva tidak ada niatan sedikitpun untuk mengangguk, selain menunduk.

Hades yang melihat itu semua hanya menghela nafas, lalu berjalan menuju ring tinju, disana sudah ada Xaviero.

"Xav, kok bisa Hades ngajakin lo? Biasanya dia mah mau-mau aja," tanya Arkael heran.

Xaviero hanya menepuk pundak Arkael sambil tersenyum. "Kedudukan gue sama Jenifer bakal kegeser jauh sih."

Arkael terkekeh mengerti maksud Xaviero. "Yakali? Modelan kaya triplex gitu."

Impossible seorang Hades bisa bucin.

...

Disepanjang perjalan pulang Reva diam saja. Tapi berbeda dengan pikirannya yang ribut antar ingin mengatakan pada Hades atau tidak.

"Mau apa?" Reva menoleh, menatap Hades dengan takjub.

Hades melirik Reva malas. "Buruan, sebelum kita sampai rumah," ucap Hades dengan fokus kejalanan.

"Kelapa muda," teriak Reva semangat.

"Sialan, lo mau gue bunuh atau mutilasi?" Hades tak habis pikir bagaimana gadis bodoh mempermainkannya sepanjang hari ini.

"Maaf, Hades. Aku juga sebanarnya gak mau....tapi mau."

Astaga, ingatkan Hades untuk tidak merealisasikan keinginannya untuk membanting gadis ini ke aspal jalan raya.

Hades memutar arah. Kembali ke pedangan kelapa muda tadi, sepanjang perjalanan Reva merasa senang. Senang karna Hades terlihat sedikit bersahabat. Tapi kok Reva rada curiga sama kebaikan Hades. Tumben soalnya.

"Em, Hades, kamu gak ngerencanain apa-apa kan?" tanya Reva takut.

Hades menulikan pendengarannya, tidak ada niatan untuk menjawab, membuat kecurigan Reva terhadapnya semakin besar.

Hades menghentikan mobilnya. Dan melihat pedangang kelapa muda itu hendak menutup kedainya, dengan cepat Hades keluar dari mobil.

Reva hanya menatap interaksi keduanya dari dalam mobil. Sebanrnya ia mau keluar tapi takut Hades membentaknya. Hades datang dengan membawa satu buah kelapa muda dan menaruhnya di bangku belkang. Reva hanya diam, hanya satu yg bisa ia katakan sekarang.

"Hades, teri--- eh ini buat aku?" tanya Reva dengan mata berbinar memadang makhluk kecil berbulu pink di tangannya.

Dan sekali lagi Hades tidak menjawabnya, melainkan menyalakan mobil.

"Hades, makasih yaa, kamu ternyata baik banget.." cicit Reva diakhir kalimatnya.

Tapi satu hal yang membuat kening Reva berkerut. "Hades ko anak ayamnya gak gerak." Reva menyoel anak ayam di tangannya namun tidak ada pergerakan sama sekali.

Hades menoleh melihat anak ayam itu, dan Reva.

"Lihat itu baik-baik." Reva mendongkak menatap Hades.

"Siapa tau besok lusa lo juga begitu." Reva terhenyak saat itu juga.

...

Reva melirik jam yang menunjukkan pukul 05.40, menyibak selimut, Reva berjalan hati-hati keluar dari kamar, takut saja membangunkan harimau.

Reva berlari kecil menuruni tangga, sebelum menuju tempat tujuannya, Reva memilih meminum air putih agar tubuh dan bayinya sehat. Setelah itu barulah ia ngacir ke taman belakang.

"Selamat pagi," ucap Reva saat sampai di sebuah kandang kecil berisi seekor hewan berbulu yg dibeli Hades semalam untuknya.

Setelah memberi makanan yg cukup, Reva berniat melanjutkan tidurnya, lantaran hari ini hari sabtu, hari libur yang menyenangkan.

Reva membuka knop pintu kamar Hades, dan melolot saat menemukan Hades berdiri sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Pesona Hades berjuta kali lipat lebih tampan saat habis mandi. Reve meneguk ludahnya susah payah, pasalnya Hades tidak mengenakan atasan apapun selain celana hitam pendek, dan dapat Reva lihat dengan jelas otot perut Hades yang sangat enak dinikmati di pagi hari

Oleh matanya.

"Mau megang?" tanya Hades.

To be continued

XAMORGENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang