"Apa taruhannya ?" Mendengar pertanyaan itu, Hades tersenyum miring melihat Garendro.
"Terserah!" jawab Hades datar-terkesan malas.
Kedua gangleader ini saling berhadapan, dikelilingi oleh anggota geng masing-masing. Jika sudah begini maka geng skala kecil tidak akan berani menunjukan eksistensi mereka. Arena sudah jelas di kuasi oleh kedua geng besar ini.
"DrakeZeus joins with Damrols, jika anggota lo kalah dalam pertandingan malam ini," jelas Garendro, tidak jerah mengusik seorang Hades.
Mengangkat alisnya, Hades terkekeh ringan mendengar hal itu. "Lo berani ?" tanya Hades remeh. Pemuda di hadapannya cukup punya nyali untuk mempertaruhkan harga diri gengnya yang jelas tidak ada harganya.
"Tentu, atau Lo yang takut?" tantang Garendro memancing emosi Hades.
Hades menghela napas pelan. "Lo yakin dengan taruhan ini?"
"Gue yakin," jawab Garendro tegas. Ekspresi marah terlihat kentara di wajahnya setelah menangkap raut meremehkan Hades.
"Apa yang bakal DrakeZeus dapat?" tanya Hades menatap dingin Garendro.
Mendengar hal itu Garendro tersenyum tipis. Pikirnya Hades itu sangat bodoh, mudah sekali terpancing. "Sebaliknya jika Damrols kalah-"
"Gue bukan pemulung !!"
Sontak ucapan Hades barusan membangkitkan amarah Garendro beserta anggotanya. Secara tidak langsung Hades menghina Damrols.
"Berani lo sebut geng kami, Sampah?!!" Teriak beberapa anggota Damrols emosi, dengan siap menyerang Hades kapan saja.
Mendengar teriakan anggota Damrols hampir semua anggota DrakeZeus berdiri mengelilingi pemimpin mereka, seolah bersiap diperintahkan untuk berburu mangsa.
Raut wajah Hades jelas menunjukan rasa muak melihat barisan manusia bodoh di hadapannya.
"Lo sendiri yang perjelas," ungkap Hades datar. Anggota Damrols berusaha tak tersulut emosi, lantaran melawan DrakeZeus tanpa strategi itu cukup fatal bagi mereka.
Garendro mengepalkan tanggannya kuat. "Apa mau lo ?" tanya Garendro-tatapannya sarat akan kebencian.
"Simple, batalin pertandingan antar anggota malam ini !!" jawab Hades tegas, mengundang banyak tanda tanya di benak semua anggota Damrols.
Garenn tertawa, semua pandangan beralih menatapnya. "Lo takut anggota lo kalah, hah?! Cih pengecut!!" Garendro berdecih sinis, hampir meludah.
"Malu sama semboyan lo, si naga penghancur jalanan atau pengecut jalanan?!" timpal Zegral wakil pemimpin Damrols, mengundang gelak tawa anggota DMR lainnya.
"DrakeZeus siap diperintah," ujar Arkaello atau kerap disapa Arkael yang ternyata merupakan panglima tempur DrakeZeus. Tangannya gatal ingin membogem Zegral sedari tadi.
Hades menepuk bahu Arkael. "Buang-buang waktu!!" Arkael mengangguk mengerti maksud Hades.
Hades mengangkat alisnya santai, sembari memasukan kedua tanganya pada kedua sisi saku celana miliknya. "Garendro, pria pengecut penyewa pembalap asal Monarko untuk mengalahkan DrakeZeus?" tanya Hades sembari terkekeh setelahnya.
Garendro tertegun sejenak, berusaha menutupi ekspresi terkejutnya.
"Lo pikir ngalahin DrakeZeus semuda nyewa pembalap murahan lo itu?" tambah Xavierro. Semuanya terheran begitupan anggota Damrols.
Garendro mengepalkan tangan kuat. "Sialan!! Apa maksud lo ?!" Bisik-bisik mulai terdengar di balik punggung tegapnya. Garendro sendiri panik, sangat berbahaya jika anggotanya mengetahui lebih jauh mengenai Darlan, posisinya bisa dipertaruhkan disini. Darlan sendiri memilih berdiam diri di samping Garendro.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAMORGENZO
Teen FictionXamorgenzo Hades Ferdezeus, pemimpin geng motor terbesar pemegang otoritas terkuat di ibu kota terpaksa menikahi seorang gadis bodoh dan ceroboh yang jauh dari tipenya guna memenuhi wasiat terakhir dari almarhum saudaranya. Ada fakta tersembunyi dib...