Xamorgenzo [26]

394 21 11
                                    

Reva tampak diam bak cosplay jadi mayat. Mau gerak dikit ia takut nyawanya melayang kalau sampai menganggu tidur predator buas di sebelahnya. Belum pernah terjadi sebelumnya Reva terbangun di tengah malam selama tidur satu kamar sama Hades. Lebih baik baginya tidur tidak sadarkan diri sampai pagi. Lagian, Reva terbangun bukan karena ngidam sesuatu atau bermimpi buruk, tiba-tiba sudah terbangun, dan malangnya, ia harus mengalami namanya susah tidur. Jika terbangun di tengah malam seperti sekarang, Reva biasanya membolak-balikan badannya. Mencari kenyamanan. Maka dengan begitu, ia dapat kembali tidur dengan nyenyak. Hal itu bisa dengan mudah dilakukannya jika ia tidur sendirian, sedangkan untuk saat ini...

Apakah aku pindah tidur di sofa saja?

Tapi jika aku bangun nanti, ranjang ini gak bakalan bunyi kan?

Aku bahkan tidak bisa membalikan badan sesuka jidat eh- hati.

Bagaimana iniiiii?

Teriak Reva frustrasi dalam hati.

Kurasa ajal tiap detik mengikutiku

Tap--

Reva menutup kelopak matanya, kala merasakan guncangan kasur karena pergerakan seseorang disebelahnya.

Reva menunggu selama beberapa menit, namun tidak terjadi apa-apa!

Batinnya bersorak puji syukur. Reva menghela nafas pelan seraya membuka kelopak matanya perlahan.

Aliran darahnya terhenti seirama detak jantungnya yang kini berdetak kian cepat kala merasakan tangan kasar, dan berurat seseorang melewati tubuhnya lalu membawanya hingga menyentuh dada bidang orang itu!

"Tidur," bisik suara serak, dan berat itu tepat di daun telinga Reva.

Reva tak berdaya, bahkan kesulitan meraup oksigen di sekitarnya. Jantungnya bertalu-talu tak kuasa dikontrolnya lagi. Reva linglung
untuk waktu yang lama. Merasa nyawanya melayang entah kemana.

"Mau apa?" Hades bertanya dengan suara beratnya, walaupun nada suaranya terdengar berusaha menahan kantuk. Hal itu membuat Reva semakin mendapat tekanan yang hebat. 

Menyadari tidak adanya pergerakan sama sekali dari Reva, Hades yang kesadarannya sudah stabil, membalikan badan Reva secara perlahan, dan dengan mudah badan kecil itu mengarah padanya. Hades menatap Reva dengan lekat setelah melihat jejak air mata di wajah bodoh itu, yang pastinya tidak berani menatap matanya.

Hades menghela nafasnya. Menarik gadis itu  ke dalam pelukannya. Dan entah apa yang salah, Reva malah semakin terisak. Hades membiarkannya, mungkin ini hormon kehamilan.

Sial, kenapa ia mempercayai wawasan konyol Xavier.

Tapi bisa jadi ada benarnya. Habisnya dengan kesadaran penuh Hades yakin tidak pernah memperkosa si bodoh ini sampe menangis.

...

Reva melamun. Memikirkan kejadian semalam. Kenapa tiba-tiba Hades berubah seperti itu. Perubahan yang sangat tidak normal membuat Reva mendapat tekanan batin. Hades itu kasar, dan Reva tau itu.

Tadi pagi saat Reva bangun, Hades masih saja memeluknya. Reva bahkan membutuhkan banyak tenaga dan waktu untuk dapat keluar dari kukungan Hades.

Reva terlalu takut bertemu Hades. Awalnya ia pikir, Hades bisa berubah tidak terlalu kasar padanya seiring berjalannya waktu. Tapi, perubahan secepat ini justru menjadi ketakutan tersendiri bagi Reva. Hal itu membuat Reva berpikir jika Hades pasti merencanakan sesuatu dibalik sikap manisnya pada Reva. Sesuatu yg mungkin tidak bisa diprediksinya.

"Gue boleh duduk?" Reva mendongkak, dan segera bergeser memberi tempat untuk Diego.

"thanks," ujar Diego, lalu duduk di sebelah Reva yang kemudian beranjak dari duduknya.

XAMORGENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang