Xamorgenzo [14]

504 16 6
                                    

Reva terbangun dari tidurnya. Perutnya lumanyan membaik. Tpi tunggu---

"Hey tenanglah." Reva menoleh, mendapati dokter Naya duduk disisinya.

"Dokter bagaiman deng---"

"Tenang sayang, kau tidak perlu khawatir, semuanya baik-baik saja." Dokter Naya tersenyum. Reva menghela nafas senang, hampir saja kecerobohan nya mendatangkan malapetaka.

"Sekarang makan dan istirahatlah," ucap Dokter nanya seraya mengambil meja kecil yang berisi banyak makanan untuk Reva.

Reva tersenyum. "Terima kasih dok."

"Sama-sama sayang," balas Dokter Naya,"kalau begitu Reva, habiskan makanan mu, aku harus memeriksa pasien lain." Reva menggangguk.

Selepas kepergian dokter Naya, pintu ruangan rawat Reva kembali terbuka.

"Dokter nggak jadi pergi---loh Hades?"

Hades berjalan ke arahnya, raut wajah Hades terlihat datar, seperti biasa.

"Makan." Hades menyerahkan sepiring apel yang telah dikupas ke arah Reva.

Reva mengambil piring itu sedikit gemetar lalu meletakan nya di samping mangkok sup.

Reva melirik Hades seklias, dilihat dari raut wajah Hades dan keberadaan Reva di rumah sakit ini, sedikit Reva simpulkan bahwa Hades mungkin sudah mengetahui semuanya.

"H-Hades aku ma---"

"Gak usah di bahas." Reva diam, sudah ia duga, Hades pasti sudah mengetahui hal yang selama ini di sembunyikan olehnya. Ini semua karena kesalahan nya, jika ia memberitahukan kehamilan nya pada Hades dari awal, mungkin.......

Tapi Reva juga takut, bagaimana cara menjelaskan semua ini pada Hades disaat Hades bahkan tidak sudi menatapnya setiap kali mereka bertemu.

"Ngapain lo liatin gue?! habisin makanan lo."

Apa yang Reva harapkan, Hades akan berubah selembut sutra? Impossible.

"I-iya." Reva kembali memakan makananya.
Namun, sulit untuk menelan jika ditatap secara intens oleh seseorang.

...

Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, Reva sudah diperbolehkan pulang, awalnya dokter Naya memaksa Reva untuk tinggal bersamanya. Namun dengan tak enak hati Reva tentu menolaknya, ia tidak ingin merepotkan dokter Naya, biar bagaimanapun ia sudah memiliki suami, walaupun Reva tau ini untuk sementara waktu. Kesepakatan pernikahan yang awalnya tiga bulan kini bertambah enam bulan sesuai perdiksi bulan dimana Reva akan melahirkan. Ia pasti akan merepotkan Hades nantinya.

Reva sekarang tengah mencuci gelas di dapur. Ia menoleh disaat mendengar seseorang membuka pintu kulkas. Seketika Reva merasa dejavu, namun kali ini suasananya terlihat jauh lebih baik. Menaruh gelas yang sudah ia cuci, Reva hendak ke kamar namun,

"Ke kamar gue sekarang, gue tunggu disana." Setelah mengatakan hal itu Hades segera pergi menaiki tangga.

Sedangkan Reva?

Ia malah parno, banyak kejadian aneh yang akan terjadi di kamar, salah satu yang Reva pikirkan saat ini ialah pembunuhan berencana. Seketika bulu kuduknya meremang. Namun tak ayal Reva tetap  melangkah menaiki tangga menuju kamar Hades walaupun dengan penuh kahati-hatian.

Melihat pintu kamar Hades yang terbuka lebar Reva jadi takut melangkah, itu terlihat seakan Hades menunggu kedatangannya. Jika ini menyangkut hal yang baik, tidak menjadi masalah bagi Reva. Namun bagaimana jika terjadi sebaliknya?

Dilihat dari rekam jejak dirinya dan Hades bukanlah besti selama ini, besar kemungkinan akan terjadi malam yang menakutkan. Dan itu bi---

"Perlu gue tarik lo pake tali kuda, hah? Buruan kesini." Reva tersentak kaget. Astaga pernahkah Hades sadar barang sekali saja bahwa suaranya dapat menjemput ajal seseorang.

Setelah Reva melangkah masuk, Hades segera menutup pintu dengan kencang.

"AAAAAAAAKHHHHHH!!" teriak Reva histeris, ia sangat ketakutan.

Hades menatap datar gadis bodoh itu. "Diam, atau gue sumpal mulut lo pake lemari."

Reva segera mengatupkan mulutnya rapat. Melihat Hades yang mematikan lampu rasanya Reva ingin berteriak jauh lebih kencang, sebelum Hades kembali membuka lampu tidur di sebelah kasur king size miliknya.

Reva diam bak patung, melihat Hades menarik selimut dan bersiap tertidur nyaman disana. Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah...

Apa gunanya keberadaan Reva disana?

Hanya untuk melihat Hades tidur?

Ya Reva akui Hades itu tampan--sangat malah, bahkan di kondisi seperti ini pun pesona seorang Hades tak lekang oleh kegelapan.

Tapi--

"Lo mau tidur, atau gue tidurin pake berdiri?!"

Reva meneguk ludahnya susah payah.

XAMORGENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang