Terdapat dua geng motor besar di ibu kota. Damrols atau DMR, geng motor berlambang elang ini menguasai wilayah bagian timur ibu kota. Sementara itu, wilayah bagian selatan, sebagai pusat ibu kota di pimpin oleh DrakeZeus, geng motor terbesar sebagai pemegang otoritas terkuat dan tak terbantahkan dengan simbol Naga sebagai identitas geng mereka. Di antara kedua geng ini, terdapat beberapa geng kecil lain yang berusaha mencari kedudukan mereka tanpa mengusik kekuasaan geng tertinggi di ibu kota.
Malam ini menjadi malam kesekian kalinya, kedua geng motor besar ini bertemu dalam ambisi yang kuat untuk saling menjatuhkan.
Jam menunjukan pukul 23.00. Di tengah gelapnya malam, dinginya udara tak dapat meredupkan keantusiasan para muda mudi perusak bangsa untuk menyaksikan pergelaran jalan terpanas di pinggiran kota. Dimana terdapat tempat dengan semboyan 'the path to hell' tempat berlangsungnya balapan liar antar geng motor anak muda. Lokasi yang strategis dapat memacu adrenalin dan tentu saja, terhindar dari pengawasan polisi. Lebih tepatnya polisi yang tidak berani mengulik sejauh mana tempat ini beroperasi. Atau mungkin, para aparat penegak hukum itu sudah menerima suntikan dana?
Biarkan mereka saling menyuntik!
"Kenapa lo? Takut? " tanya Arkael sambil menepuk bahu Toretto.
Toretto sudah siap dengan motor sport biru tua miliknya, berdiri sok tampan minta di tampol.
"Takut ?! Terdengar menyedihkan,"cibir Toretto sambil membenarkan letak kaca mata hitam yang dipakainya.
"Si bocil nekat juga," ujar seorang pemuda berambut gondrong berdiri di samping Arkael.
Toretto memutar bola matanya malas, melihat dua sialan ini. Berani sekali berdiri menghalangi ketampanan_nya. "Minggir lo berdua."
"Sans dong, Hades aja belum datang."
"Gue tau setan!! sepet gue liat beruntusan lo."
Orlando buru-buru membuka kamera handphonenya, takut apa yang dikatan bocil setan ini benar. Ia tak sanggup muka glowingnya ternodai, berapa banyak tawaran film yang mengantri untuk dibintangi olehnya.
"Setan lo! ga ada anjink." Gelisah Orlando sembari meraba mukanya.
"Goblok !" emosi Arkael melihat ketololan selebgram modal tampang modelan Orlando.
Orlando menyugar rambutnya tamvan, biasa selebgram muda lagi naik daun, daun toge. Anjay.
"Cil, gue kok rada gak yakin ya, lo bisa menang," ucap Orlando seolah serius dengan tatapan penuh luka.
Toretto menatap tajam manusia didepannya, ingin sekali rasanya ia menginjak batang leher Orlando hingga retak berkeping-keping, tak tersisa.
"Cil_"
"CIL CIL, SEKALI LAGI LO MANGGIL GUE BOCIL, GUE TENDANG USUS BUNTU LO !! " peringat Toretto tidak terima di panggil bocil. Ayolah dirinya sudah sedewasa ini, walaupun kalah di umur sama tinggi badan doang.
Orlando menutup kupingnya rapat. "Asu lo!" Akibat dari teriakan maut Toretto, gendang telinganya serasa bocor.
Arkael mengabaikan dua setan ini, memilih menghabiskan isapan rokok miliknya.
Deru motor sport terdengar. Ketiganya menoleh mendapati rival abadi mereka, Damrols. Geng motor dengan lambang elang ini berhenti tepat di depan mereka.
"Pffft, kita menang telak ni," ejek seseorang setelah melihat Toretto.
Toretto menurunkan sedikit kaca matanya. Seketika ia menyesal, melihat pemandangan di depannya sangat mengiritasi mata. "Minimal mandi lah, jorok banget muka lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
XAMORGENZO
Teen FictionXamorgenzo Hades Ferdezeus, pemimpin geng motor terbesar pemegang otoritas terkuat di ibu kota terpaksa menikahi seorang gadis bodoh dan ceroboh yang jauh dari tipenya guna memenuhi wasiat terakhir dari almarhum saudaranya. Ada fakta tersembunyi dib...