Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tinggalkan jejak guys!!
Votement Juseyo 🙏💕
* Happy Reading *
***
Tatapan putus asa Cecile jatuh ke lantai.
Dia mencoba menahannya, tetapi meskipun dia menekan bibirnya, isak tangisnya terus keluar tanpa henti. Jika dia melakukan sesuatu untuk membuat marah tuannya, hanya Dewa yang tahu seberapa buruk keadaannya.
Saat Christopher terkekeh, orang dari sebelumnya berjalan di depannya. Kebetulan Renata.
Di belakangnya ada beberapa pelayan dan pelayan rumah.
Christopher, yang tahu lebih baik dari siapapun tentang apa yang telah dilakukan para pelayan pada Renata, membuka mulutnya dengan ejekan.
“Ada apa denganmu, Renata?”
Renata tidak menjawab. Sebaliknya, dia diam-diam menatap Christopher dengan wajah kosong, tidak menunjukkan emosi yang nyata.
“Aku menuju ke ruang perjamuan.”
Tatapannya beralih mulus ke Cecile, yang berdiri di samping Christopher.
“Katakan saja salammu dan bergerak. Kenapa kau berlama-lama?”
Raut wajah Christopher berubah frustasi.
“Apa yang dilakukan pengantin baru disini meninggalkan tamunya?”
“Aku pergi untuk berganti pakaian.”
Renata menjawab dengan suara rendah.
Christopher memandangnya dengan cepat dan melihat bahwa dia mengenakan gaun resepsi sederhana, bukan gaun pengantin mewah yang dia kenakan sebelumnya.
“Silakan karena kamu sudah selesai. Jangan buang waktu mu untuk berkeliaran. ”
Tapi Renata tetap berdiri, tatapannya tertuju pada satu tempat. Itu adalah pergelangan tangan Cecile dalam genggaman Christopher.
Cengkeramannya di pergelangan tangan Cecile begitu kuat hingga tangannya benar-benar putih tanpa bekas darah.
Kesabaran Christopher mencapai batasnya saat dia buru-buru mencoba mengirim Renata untuk menikmati hiburan pribadinya.
“Pergi!”
Dia berteriak.
Para pelayan yang berada di belakang Renata tersentak ketakutan.
Kemarahan Christopher terkenal bahkan di antara para pelayan rumah. Dia sering mengangkat tangannya pada pelayan, menggoda pelayan, dan bahkan melecehkan mereka secara seksual.
Tidak seperti Charles, yang lebih tertarik pada sanjungan, Christopher enggan melakukan hal semacam itu.
Dia arogan dan keras kepala, jadi yang terbaik adalah tidak terlihat olehnya.
