MUSIBAH YANG DATANG

49 11 12
                                    

"Aduhhh" ucap nya kesakitan.

"Lo gak apa-apa bang,? Gue, kan, udah bilang, awas nabrak pintu?." ucap kanza ke dia dan mengelus kening nya yang sedikit memar itu.

              Mereka yang melihat nya, tidak berani ketawa bahkan senyum saja mereka sudah takut, semua hening begitu saja, tak kuasa menahan malu, Faruq pun bergegas kembali kek kelas nya.

"Abang, gak apa-apa, cuma sedikit pening saja." ucap nya.

          Kanza Berniat untuk membawanya ke UKK⁴, karena ada darah yang keluar, Saat kanza menyuruh nya Untuk berdiri, dia langsung pingsan di pangkuan kanza. kanza merasa panik dan meminta pertolongan kebeberapa teman cowok kanza untuk membawa Faruq kek UKK.
           Kanza bingung harus bagaiamana, ia pun menelfon Raka, dan Ghibran agar langsung datang ke UKK.
            Ketika kanza sampai di UKK, Faruq masih tidak sadar kan diri, dan kanza melihat Dahi nya tampak kebiruan, hingga membuat rasa panik kanza meningkat. Tak, lama kemudian, Raka dan Ghibran akhirnya datang.

"Kok, bisa terjadi seperti ini??." Tanya Ghibran kebingungan.

"Sekarang kanza tenang dulu, coba jelasin apa yang terjadi." ucap Raka yang sudah penasaran.

          Kanza pun menceritakan kajadian ini, tapi. Bukan malah panik, mereka malah ketawa lantaran merasa lucu, sesorang Farud yang Sook Cool, Pingsan karena hanya menabrak pintu.

"Kanza ke kelas dulu, ya. takut dosennya udah masuk." ucap kanza ke mereka.

"Iya, dek, Hati-hati yah" ucap Raka.

"Iya, bang, assalamu'alaikum." pamit kanza meninggalkan mereka.

"Wa'alaikumussalam." jawab mereka.

             Kanza pun langsung pergi ke kelas dan untungnya, donen pengampu mata kuliah ini juga belum datang.
Kini, cewek yang tadi ingin mem-bully kanza, menatap kanza seperti pandangan tidak percaya.

"Hai." ucap salah satu perempuan, kanza merasa  dia non islam sebab dia tidak menggunakan hijab.

"Hai, juga. " Balas kanza tersenyum ke arah nya.

"Boleh kenalan gak? Gue Kayla, kalo lo?." Tanya nya

"Nama gue kanza."

             Mereka pun saling kenalan satu sama lain. Samapai pada waktu nya dosen pun masuk dan mengajarkan mereka, tapi sebelum masuk ke materi yang akan dibahas, mereka perkenalkan terlebih dahulu karena ini awal mereka masuk kuliah.
           Setelah sesi perkenalkan selesai, dosen itu pun memulai untuk memberikan materi ke mereka, Ekonomi ini bisa dibilang, gampang-gampang susah. Setelah materi itu selesai dijelaskan, mereka pun disuruh mencata untuk tugas di kampus ini.
            Waktu kanza mencatat, konsenterasi nya terganggu karena kanza masih memikirkan kondisi abang nya Faruq, apakah dia sudah sadar atau belum. Kanza memutuskan untuk menidurkan kepala nya kek meja sebentar pura-pura nya sedang sakit kepala, agar dosen peka. Namun, malah sebaliknya. Kanza hanya di lirik sekilas, habisnya, dosen itu lumayan cerewet, tapi akhirnya. Kanza pun bangkit tegak dan melanjutkan menulis.
             Setelah kanza hampir selesai menulis, tak bersilangan lama, dosen itu mengakhiri kegiatan perkuliahan dan meninggalkan ruangan. Kanza tidak langsung keluar ia masih tetap melanjutkan menulis nya.
            Setelah selesai mencatat, kanza kembali membuka pesan yang di kirimkan oleh ibu sehingga tanpa sadar, kanza kembali meneteskan Air mata nya.
             Mungkin haya samapai di sini pertemuan kanza, ibu, ayah dan ketiga abang-abang pahlawan kanza. Jika mereka tidak bersama kanza, bagaimana kanza bisa melawan semuanya? Kanza bingung harus pergi kek mana, sedangkan kanza sudah tidak diTerima dirumah itu lagi, batin kanza.
           Kanza merasa, ia lebih baik tinggal di rumah Almarhum kedua orang tua nya, tapi. Sebenarnya, kanza takut tinggal sendirian.

Melodi cinta dua iman {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang