KEBAHAGIAAN YANG DIIMPIKAN

23 8 9
                                    

            Perjalanan pun masih berlanjut dan mereka kembali sibuk dengan ponsel mereka Masing-masing. kanza sibuk membuka instagram dan sepertinya, kayla begitu juga melakukan hal yang sama, sementara. arka tetap fokus menyetir.
            Sudah dua jam mereka menempuh perjalanan, kini samapai juga ke tempat tujuan.
Mereka menikmati pemandangan yang sangat bagus dan terus berfoto-foto untuk memenuhi penyimpanan ponsel.
           Mereka sangat menikmati pemandangan taman nasional yogyakarta, begitu hijau , nyaman, dan bersih.
Ketika kanza berfoto-foto bersama Kayla , Arka pun menjadi fotografer, tiba-tiba. ada anak kecil yang datang menghampiri kanza, ketika di tanya kanza, anak itu pun menjawab nya, dan ternyata. Anak itu sedang mencairin mamanya, mereka Berinspirasi untuk membantu anak kecil itu bertemu dengan mamanya lagi,
          Mereka begitu panik, ketika melihat anak kecil itu menangis, karena anak itu ingin bertemu dengan mamanya.

"Hei, cantik jangan nangis, sebentar lagi kita bertemu sama mama kamu." Ucap kanza seraya memeluk tubuh mungil anak itu, kanza berusaha untuk menenangkan anak itu.

"Iya, sayang. Cup cup cup, jangan nangis lagi, nanti cantik nya, hilang, loh." Timpal Kayla.

"Nama kamu siapa?." Tanya kanza dengan penuh pertanyaan.

"Zahra, kak." Jawab suara lembut anak itu.


           Ketika mereka mengetahui nama nya, mereka pun langsung berusaha untuk mencari tahu mamanya, tetapi, tak kunjung dapat. akhirnya, mereka mendatangi pusat informasi di sekitar taman nasional yogyakarta, untuk memberikan pengumuman bahwa ada seseorang anak kecil yang kehilangan mamanya.
          Sudah hampir satu jam setelah informasi di umumkan oleh petugasnya, tetapi. Tidak ada satupun yang datang untuk mengakui anak itu.
Awalnya, mereka berniat untuk pergi kek Cafe terlebih dahulu. Sembari mengajak anak itu makan karena merasa kasihan, barang kali anak itu sudah kelaparan. Namun, saat kanza baru selesai memberikan nomor ponsel nya kepada petugas pusat informasi, supaya ketika orang tua anak kecil itu datang, bisa langsung menghubungi kanza, tiba-tiba. Ada ibu ibu yang memanggil nama anak itu, ibu itu langsung memeluk tubuh mungil zahra dengan tangisan bahagia. Lantas, setelahnya. Ibu itu lalu membawa zahra ke dalam pelukannya.

"Terima kasi, ya. Nak" Ucap mama nya zahra.

"Iya. ibu, Sama-sama." Ucap mereka.

"Ibu, lain kali jangan teledor, ini tempat ramai, takutnya nanti ada penjahat yang menculik zahra, bagimana?. Lain kali, ibu gendong saja zahra nya." Ucap kanza tersenyum dan mengelus kepala zahra.

"Iya, nak. ini kesalahan ibu, kalo begitu kami pamit terlebih dahulu, ya. assalamu'alaikum." Ucap mama zahra.

"Iya, ibu, Hati-hati, waalaikumsalam." Sahut mereka bertiga.

"Udah selesai jalan-jalan nya?, Kalo udah. ayok, kita makan,  gue udah laper ini." Sahut arka.

"Iya, nih, gue juga udah laper." Ucap kayla.

"Iya, udah, ayo." Ajak kanza.


           Tak lama mereka pun samapai ke cafe itu, begitu ramai hingga mereka lama untuk menunggu pesanan itu datang.
            Selama mereka menunggu pesanan datang, mereka saling cerita satu sama lain, Tentunya. kanza terlebih dahulu cerita, tetapi. Kali ini cerita nya menyangkut tentang Fadli.
            Kanza menceritakan semua tentang perubahan pada diri fadli. yang ia alami, semangkin lama, sikap fadli berubah, semenjak kali kanza mengajak fadli jalan-jalan di hari minggu, pasti tidak bisa, entah kenapa kanza rasanya di abaikan sebagai ceweknya.

"Kan, hari minggu bisa saja fadli kerja, za." Sahut alya

"Bener itu, berfikir positif aja, kali, za." Ucap arka.

"Iya, gue sebagai ceweknya di abaikan, tadi lagi pulang ngampus, dia yang biasanya ngajak gue jalan abis pulang ngampus, ini. tumben gak mau jalan lagi."Ucap kanza memurungkan wajannya.

"Udah, lah, makan ini." Ucap kayla mengalihkan pembicaraan.

               Setelah pesanan datang, mereka pun menyantap hidangan itu, efek sudah kelaparan satu harian tidak sempat makan, akhirnya mereka makan di cafe yang kualitasnya bagus dan makannya juga enak, apa lagi harga nya lumayan murah-murah, dijamin tidak mengecewakan para pelanggan yang berkunjung di Cafe ini.






NEXT







           Setelah mereka selesai makan, arka membayar semua makanan mereka, dan mereka langsung pergi untuk meninggalkan tempat itu.
Mereka kembali pulang karena hari semangkin gelap,
Selama perjalanan obrolan mereka tetap berjalan tanpa henti.

"Besok ngampus, lo sama siapa perginya, za?." Tanya arka.

"Seperti biasa, gue di jemput fadli,ka." Sahut kanza

"Lo, kay, sama siapa?. Tanya arka.

"Gue di antar papi gue lah, maklum, anak kesayangan." Kayla terkekeh.

"Gue iri dengan kalian" Ucap kanza tertunda mengarah ke bawah.

"Yang sabar, ya, za, gue yakin lo cewe yang hebat, yang bisa menerima kenyataan ini." Ucap kayla

"Gue pengen rasa nya disayang sama papa gue, walaupun bukan papa kandung gue, setidaknya selama tujuh tahun gue hidup bersama mereka, gue mendapatkan kasi sayang itu, bukan dengan ayah kandung gue sendiri yang melantarkan gue seperti ini." Ucap kanza kecil, sembari meneteskan air mata nya.

"Dengar, ya, suatu saat, ayah lo pasti akan menjadikan diri lo ratu kecil nya." Ucap kayla.

"Kapan? Gue pengen nya sekarang." Jawab kanza sembari menangis kecil.

"Tentang za, masih ada kita, kok, lo jangan sedih lagi, ya, kita selalu ada di samping lo,terus." Ucap Arka memegan tangan kanza secara lembut.

"Makasih, ya, kalian selalu ada buat gue." Sahut kanza tersenyum lebar hingga membuat mereka juga tersenyum kepada nya.

           Sesampainya di rumah kanza, kanza langsung masuk ke kamar nya, kanza menatap foto mamanya yang sudah meninggal dunia itu.
Kanza merenung dan terus menghayalkan kebahagiaan yang Menghampiri keluarga nya, kecerian yang selalu Ada di rumah ini. Namun, sayangnya itu tidak akan  pernah terjadi. Hampa rasanya walaupun ayahnya masih hidup, tetapi. Kanza sama sekali tidak pernah di anggap sebagai anak perempuan nya.
            Sudah lama kanza merenung, terdengarlah suara adzan isya yang berkumandang merdu, kanza pun segera mengambil air wudhu dan ia segera melaksanakan ibadahnya di kamarnya untuk menghilangkan rasa lelah, keti, lesunya, kanza pun berkeluh kesa dalam sholat nya.

Melodi cinta dua iman {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang