Chapter 14

665 52 9
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.


'baiklah tuan Zee, kau masih belum mengatakan apapun padaku, hmm liat saja sampai mana kau bisa menahan godaan yang akan ku berikan' pikir nunew dengan senyum nakalnya.

dengan beraninya nunew menciumi dada Zee sampai di mana mulut seksinya mendarat ke nipple coklat milik Zee, tanpa berpikir lagi nunew langsung mengemut dan menjilati nipple Zee.

Posisi mereka masih tetap sama berdiri di pintu kamar mandi dengan Zee yang masih mengenakan handuk abu-abu yang melilit di pinggangnya.

Tangan nunew yang awalnya memeluk erat pinggang Zee beralih ke lengan kekar Zee yang berotot, nunew meremas otot-otot lengan Zee menyalurkan kenikmatan yang ia lakukan.

Ahh~~ sial betapa tersiksanya Zee saat menahan rangsangan yang di berikan kucing nakalnya ini. Rahang Zee mengeras kedua tangannya mengepal kuat memperlihatkan urat-uratnya yang menonjol keluar.

Nunew terus menjilati leher dan dada Zee meninggalkan beberapa bekas keunguan di sana, ciuman nunew perlahan turun ke perut sixpack Zee. Nunew mendongak keatas melihat wajah tampan Zee yang mengeras seperti menahan sesuatu.

Nunew tersenyum remeh nunew kembali menegakkan butuhnya dan membisikkan sesuatu tepat ke telinga Zee dengan suara sensualnya.

"Hia~~ sampai kapan hia akan mendiami nhu hmm liat, hia memang tidak bicara tapi di bawah sana seperti mengatakan sesuatu.... Milik hia sudah tegang" tangan nunew meremas milik Zee yang telah tegang juga keras, dengan perlahan nunew melepaskan handuk yang melilit di pinggang Zee.

Ahh~~ suara desahan Zee terdengar saat nunew menyentuh dan membelai kepala penis Zee yang telah terekspos, kini Zee telah full naked di tengah-tengah pintu kamar mandi.

Dengan pelan nunew menunduk untuk mensejajarkan dirinya dengan penis tegang Zee tapi....

Ahk!! Sakit!!

Nunew meringis kesakitan bagian kakinya yang terluka terasa sakit saat bersentuhan dengan lantai.

Mendengar nunew yang meringis kesakitan Zee segera berjongkok dan memeriksa kaki nunew yang kesakitan.

"Sayang hey beritahu mana yang sakit" raut wajah Zee memperlihatkan seberapa khawatirnya ia terhadap nunew dan nunew melihat itu dan entah kenapa rasa sakit yang nunew rasakan perlahan menghilang.

"Nhu tidak apa-apa hia sakitnya sudah hilang" senyum nunew kepada Zee.

"Dasar nakal, sempat²nya menggoda hia di saat nhu terluka seperti ini" masih dengan perasaan khawatirnya Zee mengangkat tubuh nunew dan dibawa ke kasurnya sampai tak menyadari kalau dirinya sendiri sedang naked.

"Nakal? Bukannya hia sendiri yang nakal, liat penampilan hia sekarang menggendong nhu ke kasur tanpa menggunakan pakaian, hia terlihat seperti om-om hidung belang" nunew tertawa kecil melihat penampilan zee tanpa busana. Zee yang baru menyadari kalau handuk yang di kenakan tadi telah di lepas segera berjalan cepat ke arah Clothing room dan mengenakan baju santainya.

Zee berjalan kembali kearah kasur dengan nunew yang masih tertawa melihatnya.

"Puas menertawakan hia hmm" ujar Zee berjalan ke arah nunew dan berdiri tepat di hadapannya.

"Hmm sudah hia sangat imut kalau sedang malu, mmm hia tidak marah lagi kan?" Ujar nunew dengan wajah imutnya yang menatap Zee, melihat itu Zee menutup matanya sambil menghembuskan nafasnya dan menggeleng pelan.

"Kali ini hia akan memaafkan mu tapi lain kali kalau nhu terluka lagi karna balapan maka hia tidak akan menghukum nhu karna nakal apa nhu mengerti" nunew segera mengangguk setuju dan menggeser pelan ke samping dan menepuk-nepuk batal yang berada di sampingnya.

CEO And Sweet Baby? (ZEENUNEW) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang