Chapter 10

950 55 12
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Seperti yang di katakan Jane bawah Zee harus datang ke rumah nya malam ini untuk bertemu dengan orang tuanya. Dan disini lah Zee tepat di depan pintu masuk, Zee terdiam sejenak dan mulai melangkah masuk ke dalam. Beberapa pelayan mengantarkan Zee ke ruang makan dan telah di tunggu oleh orang tua Jane.

Ibu Jane merasa senang melihat Zee yang datang tepat waktu makan malam, ia lalu menyambut nya dengan senyuman dan menyuruhnya duduk di samping Jane. Ayah Jane menyapa Zee dan sedikit basa-basi mengenai pekerjaan, dan ibu Jane yang sibuk menyiapkan makanan untuk Zee.

Zee benar-benar muak dengan semua senyuman palsu mereka, ia tau kalau mereka sedang bersandiwara untuk mendapatkan hatinya dan juga hartanya, cihh liat saja saat semuanya susah terbongkar Zee tak segan-segan akan membuat mereka sangat menderita.

"Oh ya Zee bagimana dengan acara pernikahan kalian? Apa kau sudah mempersiapkan semuanya? Ahh aku sudah tak sabar dengan acara pernikahan kalian dan melihat putriku memakai baju pengantin dan berjalan ke altar" ujar ibu Jane senang sambil membayangkan pernikahan Zee dan Jane yang pastinya akan sangat meriah.

"Maaf Saya tidak tidak ada waktu untuk memikirkan pernikahan itu, pekerjaan saya sangat banyak dan padat" ujar Zee tenang sambil memakan makanannya. Terlihat raut wajah ibu Jane yang berubah murung dengan jawaban Zee.

"Kalau begitu biar ayah dan ibu saja yang menyiapkan pernikahan kalian, ayah mengerti kalau kau begitu sibuk dengan pekerjaan mu secara kau ini adalah CEO terkenal dan terpandang, jadi kau tak perlu khawatir masalah pernikahan biar kita yang urus, benar kan sayang" ujar ayah Jane memberikan solusi dan dengan cepat ibu Jane mengangguk setuju.

Zee seketika berhenti menyendok makanannya Zee tidak akan biarkan pernikahan ini terjadi bagaimanapun caranya.

"Tidak, biar saya saja yang menyiapkan acaranya, itu adalah tanggung jawab saya bukan? Kalian hanya perlu menunggu saja" ujar Zee yang mendapatkan tatapan curiga pada ibu Jane.

"Menunggu? Sampai kapan kita terus menunggu Zee, kalian sudah bertunangan cukup lama.. jangan karna alasan pekerjaan kau malah menyepelekan pernikahan kalian!" Ibu Jane meninggikan nada bicaranya karna kesalnya pada Zee yang terus menunda pernikahannya dengan Jane.

"Apa ibu tak percaya denganku? Kalian tidak perlu khawatir saya akan menepati janjiku, kalian hanya perlu menyiapkan diri saat hari itu telah tiba" ujar Zee memperlihatkan raut wajahnya yang serius. Melihat mereka hanya terdiam saja Zee lalu bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruang makan.

"Hey Zee mau kemana kau, kita belum selesai bicara" tanya ayah Jane.

"Aku masih ada urusan pekerjaan yang tidak bisa di tunda, dan saya rasa pembicaraan kita sudah cukup, kalian hanya perlu mempersiapkan diri saja" ujar Zee Sekali lagi lalu pergi meninggalkan kediaman tersebut.

Sesampainya Zee di dalam mobil ia terdiam sejenak sambil membayangkan apa yang sedang kucing kesayangannya itu lakukan sekarang? Zee ingin Sekali bertemu dengan nunew memeluk nya dan mencium seluruh wajahnya.

Tapi apalah daya, nunew tak ingin bertemu dengan Zee untuk sementara waktu, Zee hanya bisa menunggu nunew untuk menenangkan pikirannya dan bisa bertemu kembali dengannya, tapi sampai kapan? Zee seakan tersiksa karna tak bisa melihat seseorang yang sangat ia sayangi.

.

Siang hari

Di sebuah cafe terlihat seorang pria tampan nan imut tengah melamun sambil mengelap meja dan tanpa di sadari seseorang datang dari arah belakang lalu memegang pundak nunew.

CEO And Sweet Baby? (ZEENUNEW) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang