Happy reading
.
.
.
.
.
.
.BRAK!!
"Ayah!!!" Suara pintu di buka kasar dan suara wanita berteriak di dalam ruangan tersebut mengagetkan pria tua yang tengah fokus bekerja.
"Sayang ada apa? Kenapa kau terlihat sangat marah" tanya sang ayah saat melihat tingkah dan wajah putrinya yang terlihat marah.
"Ayah... Akhir-akhir ini phi Zee mulai menjauhiku, setiap aku ingin menemui nya di kantor atau di apartemennya selalu saja ia mengusirku, aku punya firasat kalau phi Zee berselingkuh" rengek Jane pada ayahnya.
"APA!! Tidak... Zee tidak boleh berselingkuh, kau tenang saja sayang ayah sudah menyuruh beberapa orang untuk menyamar sebagai karyawan di kantornya, anak itu tak bisa berbuat apa-apa selagi aku terus mengawasinya".
"Kalau begitu tanyakan pada suruhan ayah itu, apa phi Zee pernah membawa seorang wanita di di ruangan kantornya atau melihat phi Zee membawa wanita itu ke apart nya? Tanyakan ayah!" Desak Jane pada ayahnya meminta menanyakan pada suruhan ayahnya itu tentang Zee apakah benar ia membawa seorang wanita di kantornya.
"Iya sayang ayah akan menanyakan nya pada suruhan ayah, kau tenangkan dirimu dulu yaa ayah akan menghubungi nya sekarang" karna tak ingin melihat putri tercinta ini menunggu lama, tuan Leon dengan cepat menghubungi suruhannya itu.
Tut..Tut..Tut..
"Halo selamat siang tuan" ujar suruhan tuan Leon yang menyamar sebagai karyawan tetap di kantor Zee.
"Park apa kau pernah melihat Zee membawa seorang wanita di kantornya nya atau rumor kalau Zee sedang berkencan dengan seorang wanita?" Tanya tuan Leon pada orang suruhannya yang bernama Park.
"Maaf tuan, selama saya berada di sini, saya tidak pernah melihat tuan zee membawa seorang wanita di kantornya kecuali... Seorang anak laki-laki yang hampir setiap hari datang ke ruangan Zee tanpa perlu izin terlebih dahulu dan nona Livi juga sepertinya mengenal anak itu"
"Seorang anak laki-laki? Park selidiki anak laki-laki itu, kenapa dia bisa dekat dengan zee saya akan tunggu hasilnya besok" tuan Leon memberikan perintah pada park dan langsung di iyakan olehnya.
"Apa yang dia katakan ayah? Apa benar phi Zee sedang dekat dengan seorang wanita" tanya Jane pada ayah yang baru saja selesai telponan dengan Park suruhannya.
"Tidak sayang, Zee tidak dekat dengan wanita lain kau tenang saja, kalau kamu tidak ingin Zee mu menduakan mu maka kau harus mengambil hatinya bagaimana pun caranya buat dia mencintaimu mengerti" ujar tuan Leon pada anaknya. Jane lalu tersenyum dan memeluk sang ayah dengan sayang dan kemudian meninggalkan ayahnya di ruangan kantornya sendiri.
Jane yang baru saja keluar dari ruangan ayahnya kini berjalan menuju lift yang tak jauh dari sana, saat sedang asik memainkan ponselnya sambil berjalan tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang pria yang akan ke ruangan tuan Leon.
"Ahh, Lo bisa jalan gak sih! Liat headphone gue sampe jauh gara-gara lo cepet ambillin headphone gue jangan lupa bersihin" ujar Jane marah pada pria yang tak sengaja menabraknya.
"M-maaf kan saya nona lain kali saya akan lebih berhati-hati lagi" ujar pria itu sambil menundukkan kepalanya sedari tadi membuat Jane penasaran dengan wajah pria yang menabraknya itu.
"Hey angkat kepalamu, kau sangat tak sopan berbicara padaku sambil menundukkan kepala seperti itu" ujar Jane menyuruh pria itu untuk mengangkat kepalanya.
Mendengar itu pria yang menundukkan kepalanya kini mengangkat kepalanya dan bertatapan dengan Jane, 'Blush' melihat wajah tampan pria itu membuat Jane yang tadinya di buat marah kini menjadi salah tingkah melihat tampan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO And Sweet Baby? (ZEENUNEW)
RomansSeorang CEO yang bernama Zee Pruk Panich, seorang pria berusia 30 tahun yang telah mendirikan perusahaannya sendiri sejak ia berusia 21 tahun. Dikenal dengan reputasinya yang kuat dalam dunia bisnis, Zee adalah sosok yang karismatik, cerdas, dan pen...