bab 2

29 11 3
                                        

"Aru?" Panggil Ares

"Ya?" Jawab aru dengan bingung

"Tadi bokap gua ngehubungin gua buat nyuruh lo sama gua ke taman." Jelas Ares

"For?"

"Tanya sendiri aja sama nyokap lo, tapi gua gabisa bareng sama lo."

"Gua juga ga ngarep buat di bonceng sama lo gua bawa mobil sendiri jir."

Adelka yang mendengar itu pun langsung membisikkan sesuatu kepada Aru

"Kenapa lo ga maksa dia, kapan lagi lo bisa bareng sama orang cakep." Ujar adelka

"Res adelka katanya mau bareng sama lo." Ucap Aru dengan wajah tak bersalahnya

"EHH NGGA KOK." Elak Adelka

"Cewe aneh." Ucap Ares meninggalkan mereka

"Tuh kan ah lo mah gua udah di cap aneh sama Ares." Ujar Adelka dengan wajah yang memerah

"Ahahaha muka lo kaya udang rebus help." Tawa Aru

"Dah ah ayo balik kelas keburu masuk."

"Ya ya ayo."

Mereka pun kembali ke kelas, bertepatan dengan suara bel yang menandakan bahwa istirahat telah selesai.

"Guys gua tadi dikasih tau sama anak 10 ipa 5 kalau bu via ngga masuk." Ujar Manda

"YESSS." Heboh Dika

"Alhamdulillah." Ucap seisi kelas

"Tapi di kasih tugas."

"Aelah baru aja mu sujud sukur." Keluh bobi

"Bu via nyuruh buat kelompok 1 kelompok isinya 3 orang untuk meneliti tentang sel hewan." Jelas Manda

"Tolong siapapun bawa aku ke anggota yang mau kerja." Ujar ucup

"Ngga ada yang mau sama lo ucup." Ucap Aru

"Ah kalian mah gitu jahat sama dedek." Ucup yang langsung memberikan komuk sedih seperti gembel sawah yang tak di pungut

"Urusan kelompok kalian pikir sendiri aja, bebas kok sama siapa aja, asal tugasnya kelar minggu depan." Ucap Manda

"Jamkos kan? Gas nyanyi lah." Ucap Dika

"Ru ayo gas keluarkan suaramu itu." Pinta Bobi

"Iya ru ayo ih nyanyi." Jawab Dinda

"Oke, megang gitar siapa?" Tanya aru

"Gua aja dah." Jawab Reno

"Oke, terimakasih -hal ya." Pinta Aru

Gitar pun mulai di petik, seisi kelas berkumpul pada satu titik, ada yang merekam ada yang ikutan galau dan lain nya. Aru pun mulai menyanyi.

terkadang sendu tak selalu merakit luka
ia juga mengisyaratkan bahagia
seperti saat itu kala ku lihat dia
menggandeng tanganmu dengan penuh mesra

kepadamu dulu aku jatuh cinta
menanam asa bisa bersama sepanjang usia
saat itu engkau di tepian kota
aku masih sendiri kau sudah jadi miliknya

"Semuanya." Ucap aru

terima kasih atas segala rasa
pada hari itu pun aku turut bahagia
karena aku selalu tahu
menyukaimu bukan berarti selalu memilikimu

terima kasih atas segala rasa
pada hari itu pun aku turut bahagia
karena aku selalu tahu
menyukaimu bukan berarti selalu

terima kasih atas segala rasa
pada hari itu pun aku turut bahagia
karena aku selalu tahu
menyukaimu bukan berarti selalu memilikimu

yang terhebat dari waktu adalah karena
ia terus berputar secara sederhana
kita kembali bertemu di tepian kota
engkau sendiri lagi dan aku sudah berdua

ANTARA KATA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang