bab 8

18 8 4
                                        

Aru yang telah sampai dirumahnya pun segera berganti baju dan merebahkan diri. Ia cukup kesal dikejadian hari ini. Ia memainkan ponselnya, ia membuka kontak Adelka membaca pesan-pesan sebelumnya, sungguh ia merindukan sahabatnya itu

"Kabar lo gimana del, gua pengen tau keadaan lo tapi ngga ada seorang pun yang ngasih tau lo berada dimana." Ucap Aru menatap foto mereka berdua saat adanya acara disekolah

Ketika sedang terpana melihati foto-foto ia dengan Adelka, ia mendapati pesan oleh nomor tak dikenal, ia pun langsung membuka pesan tersebut

Unknown

Jangan mudah untuk percaya
akan kejadian yang ada!

Maksudnya?

Aru bingung akan pesan itu, siapa pengirim pesan ini? Dan apa maksud dari pesan yang dikirimkan ini?

"Orang ini bilang jangan mudah buat percaya, tapi untuk hal apa? Perasaan gua ngga mudah buat percaya sama orang." Ucapnya dengan penuh penasaran

Aru yang memusingkan hal ini pun mencoba untuk menghubungi mamanya

"Telpon mama deh."

Sudah berkali-kali Aru mencoba untuk menghubungi mamanya, tetapi tak ada satupun panggilan yang diangkat olehnya

"Coba deh nelpon papa aja." Batinnya

"Halo ru?" Sapa Rais disebrang telfon sana

Panggilan itu diangkat oleh Rais, aku segera menjawab sapaan papanya itu

"Halo pa." Jawab Aru

"Kenapa ru?" Tanya Rais yang heran Aru menelfonnya tiba-tiba saja

"Mama ada ngga pa?"

Rais yang mendengar ucapan Aru pun seketika terdiam

"Mama lagi pergi sama teman-temannya." Jawab Rais

"Pergi kemana pa? Soalnya ini Aru telfonin nomor Mama ngga aktif." Tanya Aru

"Papa kurang tau, mama mu juga ngga izin sama papa." Ujar Rais menutupi kebohongannya

"Oh yaudah kalau gitu pa, Aru matiin dulu assalamualaikum."

Aru pun mematikan  telfonnya, ia semakin bingung akan apa yang terjadi, dimulai dadi Adelka, hingga mamanya

"Sebenarnya apa yang gua ngga tau?" Tanya dalam dirinya

"Kenapa orang-orang banyak merahasiakan banyak hal sama gua?" Ucapnya penuh bingung

Aru yang sedang berlarut dalam kebingungan pun, tersadar saat pintunya diketuk oleh seseorang. Aru membuka pintunya, dan melihat adanya Lio dihadapannya

"Mobil lo udah bener." Ucap Lio membuka topik

"Oke, thanks." Jawab Aru seraya menutup pintu kamarnya, namun ditahan oleh Lio

"Gua tau lo lagi ngga baik-baik aja." Ujar Lio menatap raut muka Aru

"Lo orang asing dihidup gua, jadi ngga usah sok tau dan ngga usah berlagak peduli sama gua." Jawab Aru dengan ketus

"Bentar lagi gua bakal jadi sosok yang lo cinta ahahaha." Balas Lio diiringi tawanya

"Ngga akan pernah terjadi, kalau pun hal itu terjadi lebih baik gua bunuh diri." Jawab Aru yang memutarkan bola matanya

"Udah si ntar juga lo bakalan naksir sama gua." Ucap Lio dengan penuh percaya diri

"Emang lo secakep apa sih bro sampe kudu banget gua sukain?" Tanya Aru dengan wajah tengilnya

ANTARA KATA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang