"Semua jawaban kuncinya ada di mama lo."
"Jadi nyokap gua selama ini menyembunyikan sebuah fakta dari gua?" Tanya Aru penuh bingung
"Kemungkinan besar iya." Jawab Adelka
"Lo bisa tau hal ini darimana?" Tany Aru dengan wajah yang menyelidiki
"Sebenarnya..." ucapan Adelka terpotong ketika mendengar sering telfon handphonenya
Ucup is calling...
"Bentar ru gua angkat dulu." Ucap Adelka
Aru hanya mengangguk saja, ia menyimak obrolan antara Ucup dan Adelka
"Halo cup." Ucap Adelka
"Del gua ngga bisa kalo sore ini."
"Kenapa" Tanya Adelka
"Gua sore nanti mau nganterin bonyok gua ke bandara." Jawab ucup
"Oh yaudah cup, jam sekarang aja, lo ke cavetfria ya, udah ada gua sama Aru juga disini."
"Oke gua otw."
Ucup pun mematikan telfonnya. Adelka menatap Aru yang dipenuhi rasa penasaran
"Kapan-kapan lagi ntar kita bahas." Ujar Adelka
"Kayanya gua cari tau sendiri aja deh del." Saran Aru
"Eh ngga usah, biar gua bantuin lo kaya ngga tau gua siapa." Ucap Adelka dengan menyombongkan diri
"Iyasi stalker." Ucap Aru malas
Tak lama pun ucup datang, mereka mulai mencari tahu tentang tugas yang mereka laksanakan. Setelahnya tugas itu selesai satu persatu dari mereka pun berpamitan untuk pulang.
"Ru, del gua balik dulu ya udah mau otw ini." Ujar ucup
"Iya cup, take care." Jawab Aru
Setelah kepergian Ucup, Aru menatap Adelka yang sedang berkutat dengan handphonenya
"Del, lanjut ke topik tadi bisa?" Tanya Aru
"Eh kapan-kapan aja lah ru, gua di chat nyokap gua tadi di suruh balik karna ada sodara gua maen." Jawab Adelka
"Oh oke."
"Maaf ya ru."
Adelka pun berpamitan lalu pergi meninggalkan Aru. Aru terdiam dalam lamunan, ia memikirkan ucapan Adelka yang penuh tanda tanya. Apa yang di sembunyikan? Siapa dalang dibalik pertanyaan ini? Apa benar mamanya? Dan apa benar ia memiliki kembaran? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang terus terputar dalam pikiran Aru. Aru yang memusingkan hal itu pun memutuskan untuk pulang, tetapi ia merasa seakan diperhatikan oleh seseorang. Ia melihat sekeliling namun tak ada keberadaan orang yang tampak memantau disana. Ia pun segera pergi dari cavetfria itu.
***
Sesampainya dirumah ia pun segera pergi ke gudang, ia pikir barangkali menemukan suatu jawaban, namun nihil. Ia tak menemukan apapun disana, ia hanya melihat fotonya bersama adelka saat duduk dibangku Tk. Ia dan Adelka memang sudah berteman sejak lama, dulunya mereka adalah tetangga yang rumahnya bersampingan. Ia selalu bermain dengan Adelka, bahkan sering pula untuk tidur bersama.Flasback on
Aru kecil yang sedang bermain di depan rumahnya itu melihat adanya orang yang tak di kenalnya berada di samping rumahnya, ia juga melihat ada sosok perempuan kecil yang ia rasa seumuran dengannya. Aru bingung melihat mereka yang tengah sibuk mengangkuti barang-barang. Ia pun menghampiri mereka
"Halo om tante, nama aku Aru rumah aku disana." Sapa Aru seraya menunjukkan rumah Aru berada
"E-eh halo juga Aru." Ucap tante itu dengan ramah walau sempat terkejut dengan kedatangan Aru yang tiba-tiba

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA KATA DAN LUKA
Teen FictionMoaru Naya Mahendra anak dari Naya jenia. Ia memiliki papa tiri yang bernama Rais Triasaka dan saudara tirinya yang bernama Ray Alfaresya Triasaka. Rumah yang bagi orang-orang adalah tempat ternyaman untuk pulang namun berbanding terbalik dengan Aru...