"Karna kemarin gua ngeliat dia." Ucap Lio dengan wajah yang tak bisa dijelaskan
"Lo serius?" Tanya Aru sedikit memajukan wajahnya
"BWHAHAHAH BERCANDA DOANG ELAH." Jawab Lio dengan penuh tawa
Melihat perubahan wajah Aru pun Lio tersadar bahwa bukan saatnya untuk bercanda. Aru yang mendengar perkataan Lio pun memandang Lio dengan tatapan bencinya.
"Bukan saatnya untuk bercanda Lio Afresa Adipama." Ucap Aru dengan menekankan suaranya dalam menyebut nama Lio
"Ru, gua ngga bermaksud." Balas Lio mencegah Aru untuk pergi meninggalkannya
"Lo ngga ngerasain kesedihan yang gua alamin sampai lo menyepelekan hal ini." Bentak Aru pada Lio
"Ru, gua ngga tau...gua kira lo cuma ngasih kabar palsu." Elaknya
"Otak lo itu yang palsu." Balas Aru yang dengan cepat meninggalkan Lio dalam diamnya
Lio yang melihat kepergian Aru pun merasa bahwa dirinya sangat keterlaluan terhadap kematian Adelka sosok teman kecil Aru
"Maafin gua ru yang udah keterlaluan." Batinnya
Lio memilih untuk pulang kerumahnya, ia bingung apa yang harus ia lakukan. Aru yang sedang berlarut dalam kesedihan tapi dengan bodohnya ia juga membuat Aru larut dalam kekesalan.
Ketika Lio sedang fokus dalam pikirannya, ia dihentikan oleh Anton ketika berjalan
"Mau kemana bos?" Tanya Anton memperhatikan komuk Lio yang tampak sedih itu
"Balik." Jawabnya dengan singkat
"Muka lo ngape begitu? Putus cinta?" Ujar Galen yang tiba-tiba saja muncul dari balik kamar
"Ditolak Aru kali." Sambung Ares menghampiri mereka
"Diem." Balas Lio diiringi langkahnya meninggalkan mereka
"Tu bocah mau kemana." Tanya Ares pada Anton melihat Lio yang tiba-tiba saja pergi pun bingung
"Balik katanya." Jawab Anton seraya berjalan menuju sofa
"Ngapain?" Tanya Ares lagi
"Mana gua tau, gua bukan emak bapaknya." Jawab Anton kesal
"Kali aja lo tau makanya Ares nanya ke elo." Sangga Galen
"Aru juga tadi gua liat pergi." Ucap Ares dengan wajah bingungnya
"Mereka berdua kenapa yak." Galen yang bingung akan mereka berdua pun mulai memikirkan apa yang terjadi diantara Aru dan juga Lio
"Yaudah si untungnya kita mikirin mereka apa? Ngga ada kan? Kalau untungnya nambahin beras gua dirumah, gua urusin terus tuh idup mereka." Ucap Ares dengan nyinyirnya
"Bener si." Balas Anton
"Udah si mabar aja lah." Ajak Galen
"Gas." Jawab Ares dengan segera membuka ponselnya
"Lpg?" Sambung Anton
"BEDA CERITA GOBLOK." Ucap Galen yang emosi
***
Ia yang tlah dikabarkan meninggal dunia, ia yang tlah meninggalkan semua orang, meninggalkan semua harapan dan juga kenangan. Setiap orang ada masanya, dan tiap masa ada orangnya. Begitulah orang menyebutkannya. Semua orang memiliki waktu untuk hidup didunia ini, tak ada yang abadi di dunia ini, dan kematian tak ada seorang pun yang mengetahui kapan hal itu akan terjadi

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA KATA DAN LUKA
Dla nastolatkówMoaru Naya Mahendra anak dari Naya jenia. Ia memiliki papa tiri yang bernama Rais Triasaka dan saudara tirinya yang bernama Ray Alfaresya Triasaka. Rumah yang bagi orang-orang adalah tempat ternyaman untuk pulang namun berbanding terbalik dengan Aru...