bab 7

24 8 2
                                    

Setelah berdebat dengan Galen, Aru memutuskan untuk kembali kekamarnya. Ia lebih memilih untuk memainkan ponselnya dibandingkan berdebat dengan mereka yang akan menguras tenaga untuk bicara. Bicara juga termasuk tenaga bukan? Kalau ada orang yang jika ditanyai ia hanya menjawab "hm" saja berarti dia tidak ada tenaga untuk bicara (ini si kerjaan Lio).

Aru membuka aplikasi instagramnya, seketika ia terkejut saat melihat notif teman-teman Ares yang memfollow akunnya.

"Ni mereka kenapa serentak amat ngefolllow akun gua." Ucapnya

Aru pun memberikan feedback pada mereka. Ia menekan tombol selfie pada instagramnya

"Lucu, posting ah." Ujarnya

Ia melihat komenan-komenan dari banyak orang, termasuk komenan dari teman-teman Ares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat komenan-komenan dari banyak orang, termasuk komenan dari teman-teman Ares.

"Besok gua pites baru tau rasa, mereka." Pikirnya

***


Keesokan paginya, Aru telah bersiap dengan seragam sekolahnya. Ia mengemasi barang-barang yang akan ia bawa, sesaatnya ia di tangga emosinya terluap begitu saja ketika melihat ruang tamunya yang sangat berantakan seperti kapal pecah kalau kata orang-orang.

Aru berjalan kedapur untuk mengambil panci dan juga sendok yang akan ia bunyikan tepat dikamar mereka berada

"WOY BANGUN LO PADA." Teriak Aru pada mereka

"Apasi berisik amat, sakit kuping gua." Ucap Ares seraya menutup kedua telinganya karena tak sanggup mendengar suara dari panci yang Aru ketokkan dengan sendok

"Ru bisa-bisa gua langsung ke tht ini." Ucap Lio yang menutup telinganya dengan bantal

Arutak menjawab perkataan mereka berdua, Aru terheran pada Anton dan juga Galen yang tak bangun walaupun adanya suara seberisik ini

"Tu mereka kebo?" Tanya Aru pada Ares dan Lio

"Iya kali." Jawab Lio

Aru pun mengambil air yang berada dinakas dan langsung menyiramkan pada Galen dan juga Anton

"Banjir mak tolong banjir." Heboh Galen ketika ia diguyur air secara tiba-tiba

"Ya allah gua kira tsunami." Ucap Anton dengan wajah linglungnya

Ares dan Lio yang melihat kejadian itupun sontak tertawa, tapi tidak dengan Aru

"Udah bangun semua kan?" Tanya Aru

"Ngga ru, nyawa gua masih di mimpi lo ganggu elah padahal mimpi gua indah banget tadi." Jawab Galen dengan wajah sedihnya

"Oh masih nyangkut di mimpi ya." Balas Aru

"Iya ru." Ujar Galen seraya memainkan  kuku-kuku jarinya

"Mau gua buat selamanya nyawa lo nyangkut di mimpi?" Tanya Aru dengan wajah sadisnya

ANTARA KATA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang