10

434 91 31
                                    

-Flashback-

Setelah pertandingan panco yang melelahkan. Ushijima duduk di sofa bersama dengan Tendo, Atsumu dan Bokuto duduk di meja billiard, Kenma duduk di bean bag, Osamu bersandar pada tembok, Kuroo duduk di kursi kayu secara terbalik, ia menyanggahkan dagunya pada sandaran kursi. Sachi dan Korai berdiri.

"Jadi apa yang membuatmu cemburu padaku huh?" Kuroo tersenyum miring.

Mereka semua lebih santai, masing-masing dengan minuman kaleng di tangan. Biasa, pria memang lebih cepat akrab.

"Kau mengajak Kageyama ke Skytree."

"Woah sungguhh??" Bokuto menaikkan kedua alis, ia menoleh pada sahabatnya sedang Kuroo hanya terkekeh.

"Yah awalnya aku memang merencanakan kencan, tapi Kageyama tiba-tiba menolak ke Skytree malam itu. Jadinya kami hanya belajar di salah satu coffee shop."

"Ditolak?? Pftt." Minuman Atsumu hanpir menyembur karena ingin tertawa. Ia meledek Kuroo dengan kalimatnya. "Setahuku, goody two shoes adalah anak yang patuh pada yang lebih tua. Tumben dia bisa menolak begitu."

"Kau kira dia anakmu ha? Bicaramu besar sekali." cibir Osamu.

Tendo tersenyum lebar. "Ara.. mungkinkah dia membatalkannya karena tahu kalau Wakatoshi-kun tidak suka dengan ide itu??" Sikunya menyampir pada pundak sang sahabat.

"Sou bisa jadi benar." ujar Akaashi. "Kageyama pernah sekali bertanya padaku tentang Ushijima-san."

Sontak semua mata mengarah pada si rambut hitam. Terutama Ushijima, jantung pemuda itu berdebar.

"Dia tanya apa Ushijima mungkin bosan dengan onigiri Miya karena menolak ajakkannya makan bersama."

"Yak yak.. kenapa daganganku jadi dibawa-bawa." Osamu agaknya tidak terima. Yang lain jadi tertawa.

.
.
.


















Kageyama melihat pada Ushijima yang terus memijit-mijit lengan kanannya. "Daijobu?" kepalanya sedikit miring.

"Sedikit nyeri." Ushijima memang terbiasa bicara apa adanya.

"Besok mau dibatalkan saja?"

Seketika yang lebih tua melotot dan menatap Kageyama. "Tidak. Aku baik-baik saja, cuman sedikit pegal." ia meluruskan tangan ke bawah agar terlihat kuat.

Si biru tidak merespon apa-apa lagi selain berjalan kembali ke kamar mandi. Ushijima menghela napas dan berjalan ke lemari, pria itu melepas kaosnya kamudian mencari kaos yang nyaman untuk tidur.

Kageyama yang barusan keluar kamar mandi jadi shock dengan pemandangan di depan. Ia segera menunduk untuk pura-pura tidak lihat Ushijima yang sedang ganti baju.

Kageyama naik ke atas kasur. Ushijima yang telah selesai ganti baju pun juga naik ke kasurnya. Suasana begitu hening dan canggung. Mereka berdua sama-sama belum bisa tidur.

"Bagaimana maskernya?" Ushijima berusaha membuka topik basa-basi.

"Lumayan, kulitku terasa lebih kenyal." jawab yang lebih muda seraya menekan-nekan pipinya.

"Hontoni??"

"Mm mm." Kageyama mengangguk lalu terduduk di ranjangnya. "Ushijima-san mau coba pegang?"

Million Dollar Baby (Ushikage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang