1

872 91 12
                                    

Musim panas telah berakhir. Menuruni tangga bus, Kageyama mengangkut box seraya mencangklong tas besar. Suasana awal musim gugur menyapa. Dedaunan kering yang terbawa angin melambai. Sang raven menghela napas, ia melangkahkan kakinya ke dormitori kampus.

Ya, Kageyama berkuliah!

Raut kecut terpampang di wajahnya yang tampan. Ia menelusuri lorong dorm seorang diri. Masih beberapa hari lagi sampai liburan musim panas usai dan para mahasiswa kembali ke kampus. Si raven mendengus.

Kenapa jadi atlet harus tetap berkuliah sih? batinnya. Walaupun resmi direkrut menjadi anggota timnas termuda, Kageyama berkewajiban menyelesaikan studi sampai sarjana. Tahu sendiri betapa rendah minat si blueberi pada pelajaran. Karena itu ia sengaja memilih jurusan olahraga.

Setelah menggunakan lift, Kageyama berjalan sampai ke depan pintu ruang kamarnya. Ia merogoh kunci yang telah ia beri gantungan bola voli akrilik.

509

Cklak

"Eh??"

Kamarnya tidak terkunci. Masih dengan ekspresi lempeng, Kageyama membuka pintu dengan bahu. Diletakkannya kotak-kotak bawaannya dan seketika matanya terbelalak.

"Japan!"

Yang disebut sedang duduk di ranjang sambil membaca majalah. Kebiasaannya sejak lama. Pemuda itu mengerutkan kening saat melihat kedatangan si biru. "Kageyama.." baritonnya lebih berat dari yang terakhir Kageyama ingat.

Si raven mengerucutkan bibir. Mereka berdua hanya berpandang-pandangan lebih kurang sepuluh detik tanpa sepatah kata sebelum kemudian melanjutkan aktivitas masing-masing.

Ushijima tak acuh. Ekspresinya keras, kokoh, stoic. Kageyama juga sama saja tidak ada lembut-lembutnya.

Sang blueberi mulai memasang seprei di ranjang seberang Ushijima, menata bantal dan memakaikannya sarung. Ia cukup telaten dan tak banyak bicara.

Sekilas, Ushijima melirik pada Tobio lewat ujung matanya. Terakhir kali bertemu dirinya masih kelas tiga, itupun saat dikalahkan pula.

Perasaan kalah masuk kejuaran nasional pada tahun terakhir di SMA begitu membekas. Bukan dendam atau benci, yang Ushijima rasakan justru sedikit kagum(?)

"Kudengar kau jadi juara tiga interhigh kemarin.."

Kageyama yang sedang menata barang-barangnya pada meja belajar pun menoleh.

Kedua alisnya terangkat, tak menyangka bahwa Ushijima akan mengajaknya bicara. Padahal niatnya Kageyama ingin pura-pura tak menganggap makhluk besar itu ada.

"Ushijima-san menonton?"

Yang lebih tua menggeleng kaku. "Tendou yang memberitahuku."

"Ya kami juara dua." Kageyama tidak menambah apa-apa dan selanjutnya tidak ada percakapan lagi. Si raven lanjut mengeluarkan baju-bajunya dalam kotak.

"Cuman ada satu lemari di kamar ini." Ushijima bangkit berdiri. Ia berjalan ke lemari di sebelah Kageyama.

Si biru mendongak.

Hell, spiker satu ini kenapa tambah besar dan tinggi seolah masa pertumbuhannya tidak habis-habis.

"Biar kugeser dulu bajuku. Aku tidak tau kalau akan ada 'orang lain' di kamar ini." ujar Ushijima datar tanpa memandang Kageyama.

Million Dollar Baby (Ushikage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang