14

597 80 25
                                    

Debut pertama Kageyama bersama Adlers adalah melawan MSBY. Di dalam loker, ia terpana saat melihat Romero. Idolanya sedari kecil. Benar-benar hal yang tak pernah Kageyama bayangkan, bisa bermain setim bersama idola. Pemuda blueberry menjadi bersemangat dan senang.

Ushijima dari lokernya melihat ke arah Kageyama yang dikerubungi orang se tim.

"Ehem." Korai berdeham, menyita perhatian sang opposite. "Sebenarnya aku tidak ingin mencampuri masalahmu. Tapi apa kau mengatakan sesuatu tentang celana pendek dan Kageyama pada Atsumu??"

Seperti biasa alis Ushijima langsung mengerut beserta keningnya. Ekspresi tegas nan kaku bahkan sedikit menyeramkan. Ia seolah mencerna perkataan Korai dan menjadi bingung. "Aku tidak mengerti yang kau katakan."

"Ini tentang Kageyama.. dia bilang kau mengatakan sesuatu tentang celana pendek padanya lalu kata Atsumu kau menceritakan hal itu pada semua orang. Apa itu benar?"

"Celana pendek?"

"Iya saat kau mabuk!!" Korai menggeram pelan, jujur saja ia sudah geregetan karena mengira Ushijima pura-pura hilang ingatan.

Sesaat ekspresi kaku Ushijima melunak dan berganti panik. Netranya sedikit membulat besar. "Aku memang sempat memikirkannya. Tapi hal itu tidak mungkin kukatakan pada Kageyama atau ke siapapun."

Sebelah alis Korai terangkat. Dua orang ini seperti sama menutup-nutupi sehingga mungkin 'sesuatu' yang mereka maksud adalah hal yang privasi.

Korai menyeringai. "Kurasa kau sudah keceplosan saat mabuk. Apapun itu, kau bilang sendiri kalau kau suka Kageyama kan? Buktikan ucapanmu. Jangan buat dia terus-terusan bingung.."

Obrolan mereka terjeda saat tim dipanggil untuk bersiap di lapangan. Ushijima sekali lagi melihat ke arah Kageyama. Ada yang berbeda pada pemuda itu.

"Bibirmu pucat. Kau sudah makan?"

"Sudah." jawab Kageyama datar dengan anda yang lesu dari biasanya. Ushijima tak dapat berbuat banyak.

Pertandingan melawan MSBY dimulai. Ada Atsumu dan Bokuto di seberang. Pada ronde pertama, kedua tim saling gencar mencetak angka dengan sadis. Adlers unggul pada putaran pertama.

Ushijima terus-terusan memperhatikan Kageyama. Pemuda itu jarang mengoper padanya. Seolah sengaja menghindari kontak mata.

Kenapa? Apa karena perkataan Korai tentang celana pendek? Apa sungguhan dia sudah keceplosan? Apa sekarang Kageyama membencinya?

Ushijima hanyut dalam pikirannya sendiri hingga sebuah bola mendarat tepat di depan kakinya. Mereka kehilangan satu poin. Ia benar-benar kacau.

Dia selalu mengesampingkan segala sesuatu selain voli. Kageyama membuatnya berantakan dan sebagian kecil dari diri Ushijima tak menyukainya. Dia tidak suka dengan perasaan gusar yang tercipta. Dia tidak suka saat Kageyama mengisi otaknya. Dia tidak suka saat Kageyama membuatnya cemburu. Dia tidak suka dengan perubahan ini.

Voli adalah tujuan hidup. Voli adalah segalanya. Dia harus menjadi andalan tim dan dengan begitu mungkin keluarga ibunya akan mengakuinya. Dengan begitu mungkin ayahnya sedang menonton dan jadi bangga padanya. Dengan begitu mungkin suatu hari nanti orang tuanya akan bersatu datang menontonnya bertanding.

Kageyama hanya pengumpan yang kebetulan membuatnya nyaman. Potongan kenangan mereka satu persatu mulai pecah. Mungkin dia harus mengakhiri perasaannya. Kageyama membuatnya terlalu bingung.

Dia tidak butuh pengumpan tunggal sebagai partner, semua jenis pengumpan bisa menjadi setternya selama mereka memberi set tinggi.

"One touch!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Million Dollar Baby (Ushikage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang