Chapter 7 - Perubahan

108 14 2
                                    

Idea : HyDHO_07
Edit : HyDHO_07
Happy Reading...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam itu, Solar hanya diam membisu. Dia mengerjakan pekerjaannya dengan diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Thorn yang melihatnya sedikit terpana dengan keadaan Solar saat ini. Untuk meredakan keheningan, Thorn memilih pulang.

Thorn : "gua pulang dulu yak Lar!"

Solar : "hmm"

Solar hanya merespon dengan suara getaran mulutnya. Kelihatannya tidak niat untuk memberikan izin, tapi Thorn tetap berjalan keluar. Solar yang melihat Thorn keluar itu, langsung menghembuskan nafasnya.

Solar : "huh! Dasar sialan!"

Teman Kami Berubah

Disisi Thorn, dia telah sampai di kosannya. Dengan muka datar, dia berjalan ke kamarnya. Di dalam kamarnya, terlihat Tri J telah tidur dengan nyenyak. Thorn masuk dan mengambil kotak pensilnya. Dia membawanya keluar kamar.

Thorn : "haha, rasanya sudah lama gua ingin membukanya"

Thorn membuka kotak pensil itu. Namun, dia melihat Pena buatannya itu sudah patah dan hanya tertinggal pipet tintanya saja. Thorn menundukkan mukanya ketika melihat barang Pena yang patah itu.

Thorn : (gua hadiahkan ini padanya dan dia masih menjaga pemberian gua dengan baik, gua malah menghancurkannya...)

Hari demi hari, bukan berganti bulan, esok adalah ujian kelulusan mereka untuk masuk perguruan tinggi. Namun, Solar hanya bisa diam membaca buku di kelas saat itu. Thorn memanggil-manggilnya, tapi dia tidak menyahutnya. Sehingga karena terganggu, Solar menutup bukunya dengan cepat.

Solar : "haih, kenapa dengan kau Thorn?"

Thorn : "mata empat, lu kan hebat, pasti ranking satu kan!"

Solar : "belum pasti"

Thorn : "kenapa mata empat?"

Solar : "gua nyerah aja, sudah pasti ujian kali ini ada yang menggunakan orang dalam untuk membuat nilainya tinggi"

Solar : (gua juga mau ranking 1 goblok, tapi lu udah ada Tri J... Pasti preman sialan itu pasti memanipulasi nilai mereka)

Thorn : "ya udah deh, tapi ajarin gua dong mata empat"

Solar : "kalau gua jawab ga gimana? Gua udah ga peduli ama lu, pergi sana menganggu saja"

Thorn : "cih, mata empat gitu"

Solar : "Thorn, gua gamau ngerusak image gua lagi ya, pliss! Jangan ganggu gua sekali ini saja!"

Thorn : "err... Baiklah kalau itu mau lu"

Tidak lama, Tri J datang ke kelas Thorn dan Solar.

Javier : "Oi Thorn sini cepat"

Thorn : "akhh iya!"

Jet : "temanin ke kantin dong!"

Thorn : "hahaha oke deh"

Solar hanya memandang jauh Thorn dan Tri J yang berjalan menjauhi dirinya. Solar hanya bisa menghela nafas untuk menenangkan dirinya.

Teman Kami Berubah

Keesokan harinya, ujian akhir sekolah dilaksanakan. Solar hanya terlihat diam, tenang dan mengerjakan soalnya dengan teliti. Thorn yang ikut waktu itu mulai kebingungan dengan soal ujiannya. Solar bahkan tidak menyadari kesusahan Thorn, saking diam dan tenangnya dia.

Setelah ujian, Solar keluar dengan muka datar dan ekspresi datar.

Blaze : "woi kalian jadikan kita kalau udah ujian ini selamatan?"

Gempa : "astaghfirullah Blaze!"

Taufan : "biarin aja lah gem, emang kek gitu dia nih"

Hali : "lar?"

Solar : "hmm"

Icy : "tumben amat lu diam gini lar"

Solar : "ga ada"

Semua temannya kebingungan melihat Solar cukup berubah saat itu. Dia bahkan tidak menerima tebengan apapun. Hingga akhirnya ditengah jalan, Solar dipertemukan dengan Thorn di depan ruang guru. Solar hanya membiarkan Thorn begitu saja.

Sementara itu disisi Thorn, dia ingin bertemu dengan panitia penilai ujian, yang diketuai oleh Buk Ana.

Thorn : "buk..."

Bu Ana : "kenapa nak?"

Thorn : "aku dan Tri J beneran dikasih nilai tinggi melebihi Solar bu?"

Bu Ana : "iya nak, soalnya kamu kan salah satu dari mereka"

Thorn : "untuk saya, buatkan saja nilai asli saya bu"

Bu Ana : "hah? Gapapa nak?"

Thorn : "gapapa buk, saya ikhlas, saya ga mau Solar membenci saya terlalu dalam"

Bu Ana : "baiklah kalau itu mau kamu nak"

Teman Kami Berubah

Di kosannya, dia membaca buku untuk menjalankan ujian nantinya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kosannya.

Duk! Duk! Duk!

Karena penasaran, Solar mencoba membuka pintu kosannya. Anehnya, tidak ada orang yang datang. Tapi, ada sebuah kotak kecil yang cukup aneh dan pembungkusan nya tidak rapi.

Solar : "kotak siapa ini ya? Mungkin buat gua kali"

Solar membawa kotak itu kedalam. Dengan pelan-pelan, dia membuka kotak itu. Alangkah terkejutnya ketika Solar membuka kotak itu.

Solar : "Pena ini... "

Solar juga melihat adanya secarik surat di kotak itu. Dia pun mengambilnya. Kemudian, membaca surat itu.

Untuk Solar...

Assalamu'alaikum Lar, ini gua Thorn. Gua harap lu senang dapat kotak ini. Maaf gua telah merusak hadiah kenangan kita, pena itu dipatahkan oleh mereka. Tapi, gua senang lu masih nyimpan hadiah itu sampe sekarang dengan aman. Terima kasih Lar... Sepertinya gua salah paham ama lu... Maafin gua yak

Dari Thorn

Solar : "Thorn... "

Solar hanya bisa mengeluarkan air matanya karena membaca surat itu. Bisa-bisanya ketika itu dia harus mendapatkan surat seperti itu dari mantan sahabatnya.

Apakah Solar mulai menyadari Thorn dalam masalah? Apakah Thorn berhasil membuat Solar berubah kembali semula seutuhnya?

Teman Kamu Berubah

TBC

[Season 1] Teman Kami Berubah (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang