Chapter 2 - Tidak Sadar

159 17 2
                                    

Idea : HyDHO_07
Edit : MzaIlmi25 and HyDHO_07
Happy Reading...

.
.
.
.
.
.

Seperti yang terlihat, Solar berusaha mengambil topi jerami yang dibelinya itu untuk Thorn. Topi itu telah diambil oleh Tri J yang dikenal preman basket di SMA N 1 Pulau Rintis. Saking kesalnya, Solar berusaha menggapai topi itu, tapi tingginya sangat beda jauh dengan Tri J yang badannya besar itu.

Solar : "balikin ga Jet"

Jet : "gamau, kau siapa lawan-lawan kami, ambil sini Jack"

Jack : "ahaks, sini dong masa kalah sama kita, nih Jav"

Javier : "ambil sini"

Solar : "arghh ini buat teman gua woi!"

Javier : "oh buat teman lo ya"

Srek!

Javier merobek topi itu dengan sangat mudah. Dia langsung melemparkannya ke tanah dan menginjak-injaknya.

Solar : "STOP! Kalian ini!"

Javier : "ups sorry keceplosan hahaha"

Jack : "babay si mata empat"

Solar : "sialan!"

Solar segera mengambil sobekan topi itu. Solar begitu menyesal ketika melihat topi itu. Namun, menyesal tiada guna.

Solar : "maaf Mbull, aku masih belum bisa kasih yang terbaik"

Sementara itu disisi Thorn, dia masih duduk di atas kasurnya sambil menunggu sahabat karibnya membawa topi kesukaannya itu. Karena bosannya, dia mencoba menggambar sebuah kebersamaan dirinya dengan Solar.

Thorn : "hihi gambarnya bagus juga, pasti sunshine suka"

Ketika dia selesai menggambarnya, tiba-tiba ada ketukan pintu. Thorn yang sangat semangat itu berlari ke pintu dan membukanya. Terlihat Solar dengan penuh keringat dingin didepan pintu. Thorn yang sangat gembira menunggu hadiah dari Solar itu mulai bertanya kepadanya.

Thorn : "mana hadiahnya sunshine?"

Solar yang mulai grogi dan takut itu mencoba untuk menunjukkan ketepatan janjinya untuk membelikan topi itu untuk Thorn.

Solar : "mbull, ini topi jeraminya. Maaf kalau berantakan"

Thorn : "kok berantakan gini? Sunshine jahat sama aku?"

Solar : "ga gitu mbull, tadi topi itu diambil preman jalanan, trus dirobeknya"

Thorn : "ga ini pasti salah Sunshine, Sunshine jahat"

Solar : "mbull, plis ini semua aku udah effort buat kamu"

Thorn : "ga, ambil aja topi ini aku tidak suka"

Thorn berlari ke kasur dan menangis sejadi-jadinya. Solar yang memegang topi jerami yang lusuh itu menyesali semua itu. Dengan sedih, Solar berjalan ke kasurnya dan merebahkan dirinya berharap temannya mampu menerima semuanya.

Keesokan harinya, Solar terbangun dengan segar. Namun, dia melihat temannya itu masih tertidur lelap. Solar pun membangunkan Thorn. Anehnya, Thorn meresponnya dengan aneh. Dia tiba-tiba bangun dan tidak berbicara sepatah katapun. Sampai ketika mereka berdua pergi sekolah, Solar mengajak Thorn untuk berangkat bersama. Namun, Thorn menolaknya dan meminta untuk berangkat duluan. Solar yang merasa tidak enakan itu berangkat duluan ke sekolah. Dengan muka kesal, dia pun berangkat ke sekolah.

Ditengah perjalanan, Thorn menggerutu tidak ketentuan sehingga membuat dirinya tertabrak dengan seseorang yang berbadan besar. Thorn yang kaget mencoba untuk memalingkan mukanya. Naas, dirinya dicekam oleh tangan sosok besar itu. Ternyata mereka adalah Tri J (Jet, Jack, dan Javier) yang dikenal preman SMA N 1 Pulau Rintis.

Jack : "ha mau kemana lu?"

Thorn : "maafin aku, aku ga ada maksud gitu, turunin aku huhu"

Jet : "anak yang cukup polos"

Thorn : "turunin heee"

Jack : "bencong amat dah lu"

Thorn : "gua ga bencong ya"

Javier : "gua tebak, lo pasti lagi ngambek ama si mata empat kan?"

Thorn : "mata empat?"

Jack : "itu si anak eligible"

Thorn : "oh Sunshine, kok tahu?"

Jack : "kita udah tahu kalau kau bakalan ngambek ama dia?"

Jet : "aku jadi ada usulan buat kamu Thorn"

Thorn : "usulan apa?"

Teman Kami Berubah

Solar yang berada disekolah mulai khawatir dengan sahabat karibnya itu. Dia mencoba untuk berpikiran positif. Untungnya, sahabat karibnya itu tidak terlambat datang. Solar langsung menginterogasi Thorn.

Solar : "Mbull darimana aja?"

Thorn : "ga ada"

Solar : "eh ini jaket dari siapa?"

Thorn : "oh ini, baru Thorn beli kemarin"

Solar mulai merasakan keanehan pada Thorn. Thorn seperti mulai berubah dari yang awalnya polos menjadi kalem. Solar yang mulai was-was itu sangat mengkhawatirkan sahabat karibnya itu. Ditambah dia juga ingat bahwa wasiat dari orang tua Thorn padanya adalah menjaga Thorn apapun keadaannya. Solar pun mencoba untuk berpikiran positif kepada sahabat karibnya itu.

Solar : "Thorn......gua ga bakalan ninggalin lo Mbull"

Apakah Solar akan mengetahui semua dibalik itu? Apakah Thorn sepenuhnya berubah?

Teman Kami Berubah

TBC

[Season 1] Teman Kami Berubah (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang