Prolog - Permulaan

216 24 7
                                    

Pada suatu hari, ada dua orang sahabat yang sering bersama kemanapun berada. Mereka selalu kemana-mana setiap kali ada kegiatan ataupun hanya pergi bermain saja. Mereka adalah Thorn Athaya Putra dan Solar Danial Syahreza. Mereka berdua selalu satu sekolah. Bisa dibilang, persahabatan mereka bagaikan gula dan semut, lekat sekali. Bahkan semua teman-temannya sangat iri dengan Thorn karena kedekatan Solar dengannya. Hingga suatu hari, mereka mendaftar di SMA yang sama, SMA N 1 Pulau Rintis. Padahal, SMA N 1 Pulau Rintis adalah SMA yang paling susah didapatkan, karena persyaratan sekolahnya sangat ketat. Ajaibnya, Thorn yang lugu dan polos ini lulus di SMA itu. Bersamaan dengan Solar yang pintar juga lulus disana.

Thorn : "yey lulus sama bestie"

Solar : "hahaha, yoi"

Namun sejak pertengahan sekolah (Kelas XI), persahabatan mereka berdua mulai renggang. Sejak Solar mendapati label siswa eligible, Solar menjadi orang yang sangat sibuk. Solar tidak sempat lagi bermain dengan sahabat karibnya itu, Thorn. Thorn yang menyadarinya mulai merasa kasihan. Hingga suatu hari, Thorn mengobrol dengan teman-temannya yang lain. Ada Halilintar Abizar Bahi, Taufan Alva Nugraha, Gempa Fawwaz Ghazi, Blaze Aldebaran Shareef, dan Icy Calvin Hafuza.

Thorn : "gais?"

Gempa : "Thorn? tumben banget ngomong ama kita"

Blaze : "Solarnya sombong ya?"

Gempa : "huss ga boleh gitu"

Thorn : "aku mau minta tolong"

Icy : "minta tolong apaan?"

Thorn : "akhir-akhir ini, Thorn liat Solar sibuk banget, jadi kasihan ama Solar"

Hali : "oh ya, Solar kan dapat label siswa eligible nomor satu di sekolah ini"

Upan : "pantesan Solar sibuk banget, dia kan anak eligible harus mempertahankan prestasinya"

Thorn : "Tapi, kenapa harus begitu sih? Thorn kan jadi malas"

Gempa : "ya udah coba aja bujuk Solarnya dulu, mungkin dia mau istirahat karena kamu kan bestie nya"

Thorn : "benar juga tuh gem, makasih banget gem"

Gempa : "sama-sama"

Dengan usulan Gempa, Thorn mencoba untuk membujuk sahabat karibnya itu. Kebetulan sekali, Thorn dapat tugas yang ia tidak paham. Sehingga Thorn mencoba membujuk sahabat karibnya dengan embel-embel tugas.

Thorn : "Sunshine.."

Solar : "hmm"

Thorn : "bantuin tugas gua dong"

Solar : "ga bisa, sibuk"

Thorn : "ayo lah Sunshine..."

Solar : "ga bisa lagi sibuk!"

Thorn : "plis plis plis, Sunshine" (mengimut)

Solar yang sudah muak menutup bukunya dengan kencang. Mukanya mulai mengeluarkan amarah yang terpendam.

Solar : "lu bisa ga ganggu gua ga sih!"

Thorn : "gua kan pengen mintol tugas doang"

Solar : "hiss lama-lama ku tampol juga kau"

Plak!

Solar menampar Thorn hingga terjatuh ke lantai. Thorn mulai meringis kesakitan.

Solar : "mentang-mentang lu bestie gua, terus lu mintol tugas gitu? mana pakai ekspresi imut segala lagi"

Thorn : "hiks hiks"

Solar : "cengeng amat lu, dasar cengeng"

Thorn : "Sunshine jahat!"

Solar : "biarin yang penting image gua ga rusak karena gua siswa eligible di sekolah ini"

Thorn : "baik, aku akan pergi dan jangan cari aku lagi"

Solar : "idih siapa juga yang mau nyari lu?"

Thorn mulai depresi. Hari itu adalah saksi sedu Thorn yang mendapati kekerasan dari sahabat karibnya itu. Hingga ketika pulang sekolah, Solar mencoba bertanya kepada Thorn.

Solar : "emm maaf ya mbull tadi gua.."

Thorn : "ga usah panggil gua mbull lagi, kita ga temenan lagi"

Solar : "ya elah gitu doang ngambek"

Thorn : "kenapa? Gua ga senang! Ya udah gua pulang sendiri aja"

Solar : "ya udah bye ya"

Thorn mengacuhkan ucapan Solar. Dia masih kesal dengan sahabat karibnya itu karena dia berani memukul sahabatnya sendiri.

Apa yang akan terjadi pada Thorn?

Bersambung....

Vote dan Komen!

[Season 1] Teman Kami Berubah (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang