#Singkat ini pertemuan ku dengan lelaki yang tiba tiba hadir dihidupku dan kini menjadi semestaku.
•Jika kamu pantai, maka aku adalah gelombang laut.
•Jika kamu bulan, maka aku adalah bintangnya.
•Jika kamu petir, maka aku adalah kilatnya.
Begit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek
Deg
Ada Sinta di sini?! ______
Mas Dewa melongo melihat kedatanganku yang secara tiba tiba di tengah badai hujan tadi. Aku pun sama terkejutnya dengan mas Dewa. Kenapa Sinta ada di sini?! kenapa mas Dewa bawa pulang perempuan lain.
"M-mas?"
Sinta terkejut melihat kedatanganku di rumah pribadi milik mas Dewa. Lalu dengan segera Sinta duduk lebih mepet ke arah mas untuk membuatku lebih terbakar. Untung saja mas Dewa spontan bergeser menjauh dari perempuan genit ini.
"Mas, kok anak baru ini bisa kesini?"
"S-saya adik sepupu nya mas" sahutku secara spontan kepadanya sebelum mas Dewa menjelaskan apa pun. Mendengar jawabanku, mas Dewa terkejut lalu melotot ke arahku.
"I-iya benar" sahut mas dengan nada sedikit terpaksa dan kurang ikhlas mengakuinya.
"Oh, maaf ya sikap gue kurang baik sama lo tadi pas di kantor" ucap Sinta dengan nada yang sangat lembut, sangking lembutnya membuatku ingin muntah saat mendengarnya.
"Iya santai aja" balasku lalu duduk sedikit berjauhan dengan mas Dewa. Tetapi tiba tiba mas Dewa menarik ku mendekat kepadanya. Aku sedikit terkejut lalu bergeser sedikit lebih jauh darinya.
"Jangan jauh jauh." tegas mas Dewa padaku.
"Diam sini." sambungnya sembari meneguk segelas air putih dan fokus kearah laptopnya.
"Mas, kok ada dia sih?" bisikku.
"Gak baca wa mas?"
"Hp ku lowbat mas"
"Pantes"
"Kenapa mas? chat aku toh?!"
"Iya"
Dengan segera aku menyalakan ponselku dan mengecek aplikasi whatsapp ku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
