____________
"Cinta itu memanglah sebuah cobaan,
Jika kuat akan bertahan jika lemah akan hancur."
____________Pukul 05.39 hari esok yang ku nantikan telah tiba. Jujur aku masih sedikit takut dan tak mengerti mengapa hari ini tiba begitu cepat. Di Satu sisi aku merasa bahagia karena mas rela melakukan ini untukku, namun di sisi lain aku takut jika mas akan kehilangan segalanya karena aku. Namun setakut apa pun aku, kini aku sangat mempercayai mas Dewangga.
Aku meraih ponselku di atas kabinet kecil samping kasurku. Dan benar saja, saat aku menyalakan daya nya notifikasi jebol memenuhi seluruh ponselku. Ada dukungan dan ----- sedikit hujatan dari fans mas Dewa. Aku yakin akan terbiasa.
Notifikasi paling bawah ingin sekali aku singkirkan dari sana sekarang juga. Bisa bisa nya dia bilang diriku jelek. Dasar fans! tapi, pastinya nanti akan lebih parah lagi. Untuk antisipasi mending aku selalu dekat dengan mas.
Ceklek
"Loh, sudah bangun?" ucap mas dengan nada yang sangat lembut. Deep voice nya selalu berhasil membuat ku merinding secara tiba tiba.
"Iya nih mas"
Mas berjalan mendekat dan duduk di sampingku. Ia memperhatikan wajahku yang masam. Mas menyentuh dagu ku dan membelai pipiku lembut.
"Kenapa masam begini? netizen?" tanya mas.
Aku mengangguk lalu tak berani menatap nya. Mas memelukku erat dan mengusap kepala ku lembut.
"Jangan dihiraukan ya, tadi mas sudah minta saran kepada orang tua kita. Papah setuju untuk menaikkan jabatan kamu menjadi asisten presdir, lagi pula kamu terkenal cerdas dan sangat bijak dalam menilai hal apa saja yang menguntungkan bagi citra perusahaan. Papah berharap besar untuk keberhasilan proyek kali ini, dan papah sangat mempercayaimu Amelia." jelas mas Dewa dengan sangat rinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWANGGA
Romance#Singkat ini pertemuan ku dengan lelaki yang tiba tiba hadir dihidupku dan kini menjadi semestaku. •Jika kamu pantai, maka aku adalah gelombang laut. •Jika kamu bulan, maka aku adalah bintangnya. •Jika kamu petir, maka aku adalah kilatnya. Begit...