Dua hari berlalu sangat cepat. Dua hari yang sangat berharga bagi kami berdua. Cinta kami mulai tumbuh dan akan segera bermekaran. Banyak orang mengatakan bahwa kami sedang kasmaran.
"Kami berangkat ya pah, mah, ma, pa." lirihku sedikit menahan air mataku. Aku memeluk mereka secara bergantian. Mas merangkulku untuk menguatkan ku.
"Iya sayang, semoga perjalanan kalian selamat sampai tujuan ya.." ucap mama dengan penuh kasih sayang mencium keningku.
"Amin ma" balas kami berdua.
*Pesawat :
"Kamu kenapa sayang?" tanya mas Dewa cemas melihat tubuhku gemetar.
"A-aku, agak nervous mas" sahutku. Namun tanpa berkata apa pun, mas Dewa memelukku dan menyandarkan kepala ku ke pundaknya.
"Shh, tidur aja ya?" mas perlahan mengelus elus kepala ku seolah membuatku terhipnotis untuk tidur. Sepanjang perjalanan aku terlelap di pundak mas Dewa, sandaran ternyaman ku saat ini.
Beberapa jam kemudian, pesawat mendarat dengan selamat saat tiba di Jakarta. Mas Dewangga mencium keningku lalu membangunkan ku perlahan.
"Huhh, mas?" lirih ku sembari mengusap usap mataku pelan. Aku membuka mata dan melihat ke sekeliling ku.
"Kita turun."
Kami berdua turun dari pesawat dan segera menuju mobil, barang bawaan kami akan diambil oleh orang suruhan mas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWANGGA
Romance#Singkat ini pertemuan ku dengan lelaki yang tiba tiba hadir dihidupku dan kini menjadi semestaku. •Jika kamu pantai, maka aku adalah gelombang laut. •Jika kamu bulan, maka aku adalah bintangnya. •Jika kamu petir, maka aku adalah kilatnya. Begit...