Happy reading
____________________________________
***
Di belahan dunia lain terlihat seorang pria berusia 28 tahun, sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya. Pria itu adalah
Varenzo Axelo Theodore kakak dari Zayden dan Elsie .Tok..tok..tok..
Tiba-tiba saja terdengar suara pintu ruangannya di ketuk oleh seseorang di luar sana. Kemudian dia memerintahkan pada seseorang tersebut untuk masuk ke dalam.
"Masuklah" titah Renzo tersebut dengan dinginnya.
Ceklek..
Renzo mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja datang itu. Dan ternyata sekretarisnya lah yang datang membawa sebuah dokumen.
"Saya sudah mencari tahu semuanya Tuan" ucap Vero sekretarisnya, memberikan sebuah dokumen pada Renzo.
"Taruhlah, kau boleh pergi" Renzo mengambil dokumen tersebut, lalu membacanya.
Vero membungkukkan tubuhnya, lalu pergi meninggalkan ruangan milik sang Tuan. Sedangkan Renzo, masih membaca dokumen yang di bawah Vero tadi.
"Sepertinya Eci sudah mengetahui hal ini" gumam Renzo setelah membaca dokumen tersebut.
Padahal Elsie belum tentu mengetahui hal yang di cari oleh Renzo, tapi sepertinya ikatan seorang saudara tidak akan pernah bisa meleset.
Setelah itu dia kembali pada pekerjaannya, dirinya hari ini akan pulang lebih awal. Karena sudah sangat-sangat merindukan masakan sang mommy.
Fyi, setelah kejadian di mana Daddynya memberikan pistol keinginan dirinya juga Zayden. Ternyata Daddy Zephyr juga membelikan sesuatu pada dia dan Zayden.
Yang tadinya akan ada drama ngambekan, tentunya tidaklah jadi. Namun, dia dan Zayden masih mengharapkan pistol yang di berikan pada sang Mommy itu.
:)
Pekerjaan Renzo pun akhirnya selesai, jam menunjukkan pukul 4 sore waktu kota Amsterdam, Belanda.
Renzo membereskan barang-barangnya dengan cepat. Setelah selesai dia segera berjalan menuju pintu keluar ruangan miliknya.
Saat akan membuka pintu tersebut, Renzo dikejutkan dengan munculnya Zayden yang membuka pintu itu lebih cepat dari Renzo.
"Haii abangku" sapa Zayden dengan polosnya.
Renzo hanya menatap wajah sang adik dengan datar, ayolah dia hanya ingin pulang dengan cepat.
Sedangkan Zayden, pria itu masih tersenyum polos di depan sang Abang. Kemudian tanpa mau meladeni tingkah sang adik.
Renzo mendorong mundur tubuh Zayden yang menghalangi jalan untuk keluar dari ruangannya. Zayden yang melihat sang Abang pergi pun segera menyusul langkah Renzo, sampai dia di samping tubuh sang Abang.
"Come on, Ayden, I just want to go home quickly" ucap Renzo menghentikan langkahnya dan menolehkan kepalanya pada Zayden.
"Heheh, aku nebeng ya bang. Tadi motorku mogok dan aku kesini untuk meminta tumpangan padamu" jelas Zayden dengan cengirannya yang menyebalkan menurut Renzo.
"Terus kau kesini berjalan kaki?" Tanya Renzo kembali melangkahkan kakinya diikuti oleh Zayden di belakangnya.
"Tentu saja tidak, aku menggunakan taksi dan datang ke kantor milikmu" ujar Zayden dengan polosnya.
"Astaga, kau menggunakan taksi hanya untuk datang ke perusahaan milikku? Kau kan bisa langsung pulang ke rumah menggunakan taksi itu, bodoh" Renzo sangat tidak habis pikir dengan tingkah sang adik.
Dengan polosnya Zayden malah membalas 'oh ya, aku melupakan hal tersebut '.
Rasanya Renzo ingin menukar tambahkan adiknya ini di tukang loak. Ayolah kenapa dia yang tidak pergi ke luar negeri, kenapa malah Elsie adiknya yang sangat dia sayangi.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara keduanya. Renzo sudah sangat lelah dengan tingkah laku Zayden. Dia memilih mengalah untuk saat ini, yang waras ngalah.
Akhirnya keduanya sampai di mobil milik Renzo, setelah itu keduanya masuk ke dalam mobil. Kemudian Renzo menjalankan mobilnya keluar dari area perusahaan milik Renzo.
"Bang mampir dulu ya ke minimarket, rokok gw abis nih" ucap Zayden menolehkan kepalanya pada Renzo yang sibuk menyetir.
"Hmm" gumam Renzo dengan malasnya.
Setelah mereka kembali fokus pada kegiatannya masing-masing, sampai di sebuah minimarket. Zayden segera turun untuk membeli rokok dan camilan.
Beberapa saat berlalu, akhirnya Zayden kembali dan memberikan 1 bungkus rokok untuk sang Abang. Renzo menerimanya dengan senang hati, rezeki tidak boleh di tolak. Ya walaupun dia masih sangat kesal dengan tingkah sang adik.
-_-
"MOM, I AM HOME" teriak Zayden menggema di seluruh mansion.
"Berisik sialan" ucap Renzo menampar kepala Zayden bagian belakang.
Plak
"Aduh" ringis Zayden merasakan nyeri di kepalanya.
"JANGAN BERTERIAK ZAY, INI MANSION BUKAN ZOO" teriakan kembali terdengar dari arah dapur.
"Mommy juga teriak tuh, pada kenapa sih orang-orang aneh banget" gumam Zayden yang masih di dengar oleh Renzo yang berada di sampingnya.
"Tidak waras" gumam Renzo meninggalkan Zayden begitu saja.
"Renzo sialan, Lo juga kagak waras" teriak Zayden pada Renzo yang berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.
Bukk
Sebuah benda tiba-tiba saja mengenai kepala Zayden.
"Aduh sialan, sia-" ucapan Zayden terhenti ketika dia membalikkan tubuhnya ke belakang dan
Boom
"Kamu bilang Daddy sialan!" Daddy Zephyr menatap wajah Zayden dengan tajam.
Zayden hanya cengengesan tidak jelas, lalu di kabur dari hadapan sang Daddy. Zephyr yang melihat putranya berlari pun, segera mengejar Zayden.
"Dasar durhaka" teriak Daddy Zephyr terus mengejar Zayden.
"Ampun dad, ampun. Mom help mom" teriakan Zayden menggema di seluruh mansion.
Mereka terlihat seperti anak kecil yang sedang meributkan sesuatu.
***
____________________________________
Jangan lupa vote and komennya ya))
Terima kasih, bye-bye 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (Hiatus)
Mystery / Thriller𝓦𝓪𝓻𝓷𝓲𝓷𝓰‼️ (Alur masih berantakan, Typo bertebaran) 𝓑𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝓐𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷‼️ (PLAGIAT JAUH-JAUH, LAPAK SENDIRI) 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 : 30/05/2024 𝓔𝓷𝓭 : *** "Wah lihat matanya sangat cantik, sangat cocok untuk koleksi ke 100 k...