Helaan nafas lega terdengar secara serempak. Bersama grusak-grusuk para penghuni kelas XI IPS 2. Penyebabnya tak lain adalah bel istirahat yang akhirnya berbunyi setelah empat jam berturut-turut dicekoki pelajaran yang super memusingkan kepala.
Di bangku paling depan dekat pintu masuk terdapat Azel yang tengah merapihkan alat-alat tulisnya. Sementara disampingnya Clara sang sahabat terlihat sibuk menyisir rambut Curly kesayangannya.
"Zel, abis ini ke kantin kan?" tanya Clara.
Kini perempuan itu sudah mengalihkan kesibukannya. Bukan lagi menyisir melainkan yang sekarang ia pegang adalah sebuah cermin berbentuk oval yang seumuran wajah orang dewasa.
"Iya, gue laper. Tadi pagi juga nggak sempet sarapan." jawab Azel.
Azel selesai dengan aktivitasnya, begitu pula dengan Clara. Keduanya pun berdiri, dengan Clara yang sudah mengampit lengan Azel. Seolah-olah takut akan ditinggalkan oleh sahabatnya itu.
"Hai, girls. Pasti udah pada nungguin ya?"
Sapaan dengan nada genit itu terdengar dengan lantangnya. Seketika membuat dua perempuan itu meringis sekaligus geli. Sementara sang pelaku kini justru memasang tampang yang super menyebalkan.
"Jay, jijik tau nggak?" tegur Vian
Sejak tadi lelaki berwajah kalem itu berdiri di samping Jay. Tentu saja sambil menatap muak pada Jay dan juga kelakuan absurdnya.
"Apa sih? Gue nggak ngomong sama Lo ya." bantah Jay.
Detik berikutnya lelaki itu mendekati Azel, lalu merebut Azel dari Clara.
"Minggir!" sentak Jay pada Vian yang masih berdiri di ambang pintu. Sembari melongo malas, Vian pun menepikan tubuhnya.
"Temen Lo gila!" desis Clara sebal.
"Ngomong di depan dia kalo berani." tantang Vian.
Alis Clara menukik tajam. Pertanda tak terima dengan tantangan royal Vian. Yang benar saja, terang-terangan mengejek apalagi menghakimi seorang Jayandra langsung di depan orangnya? Tentu Clara tidak berani. Yang ada dia akan di sulap jadi ayam geprek oleh lelaki yang gemar memakai anting di salah satu telinganya itu.
Setelah sedikit berdebat keduanya pun menyusul Jay dan Azel. Kini, dua orang itu tampak berada satu meter di belakang Jay dan Azel.
Dapat mereka lihat Jay yang gelendotan di lengan Azel sambil tebar-tebar pesona pada beberapa perempuan yang menyapanya. Bahkan tak jarang Jay juga menerima hadiah dari perempuan-perempuan tersebut. Iya, Jay memang populer. Dia punya banyak fans di sekolah ini. Tapi, jangan lupa juga, selain populer dan punya banyak fans, seorang Jay juga terkenal sebagai seorang playboy.
Waktu terlama bagi Jay dalam menjalin hubungan dengan seorang perempuan hanya sekitar satu minggu. Lainnya kadang ada yang baru dua hari tapi sudah diputuskan oleh Jay. Alasannya adalah karena lelaki itu menemukan sasaran yang lebih menarik. Brengsek kan? Iya, begitulah Jayandra.
"Gue heran...." celetuk Clara secara tiba-tiba.
Wajah Vian berpaling ke arah Clara.
"Heran kenapa?" tanya Vian."Ya, heran aja. Kok Azel kuat ya bertahan di samping Jay. Padahal kelakuan Jay bener-bener brengsek." papar Clara.
Pandangan Vian kembali pada Jay dan Azel yang masih berasa didepannya. Kali ini Vian tak berucap apapun untuk menanggapi pernyataan Clara. Apakah itu berarti dia tidak peduli? Entahlah, untuk saat ini Vian lebih memilih untuk diam.
"Woy. Lo berdua ngapain sih, lama banget jalannya!"
Seruan bernada sebal meluncur bebas dari mulut Jay begitu mereka sampai di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS MY DESTINY???
FanfictionJayandra Aditya Nareshta adalah cowok populer di Arcadia International School, salah satu SMA Internasional ternama di Jakarta. Kepopulerannya di tunjang oleh penampilan dan tampangnya yang tampan juga kiprahnya sebagai playboy. Jay juga biasa be...