ALASTAR [HIATUS]

15. KEJUJURAN HATI

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

15. KEJUJURAN HATI

"Gue suka lo, Starla."

Tubuh Starla langsung menegang hebat mendengar suara rendah Alaska yang dengan sangat jelas mengatakan hal itu tepat di telinganya. Starla diam membeku di posisi membelakangi Alaska yang masih memeluknya.

"Gue suka lo, Starla. Gue suka banget sama lo." Alaska mengulang kalimatnya lebih jelas lagi agar Starla sadar dengan perasaannya. Malam ini Alaska memutuskan untuk mengatakan kebenaran tentang perasaannya pada Starla. Alaska tidak bisa lagi menahannya. Alaska ingin Starla tahu—tidak—Starla harus tahu tidak peduli seperti apapun keadannya.

Alaska tidak ingin kehilangan Starla. Alaska tidak ingin Starla bersama lelaki lain selain dirinya. Cukup sekali saja Alaska patah hati karena Starla dulu pernah berpacaran dengan Ramon. Sekarang Alaska ingin menjadi pemenang dan Alaska ingin berdiri di samping Starla. Tanpa ada batas lagi untuk menggenggam tangan Starla. Tanpa ada batas lagi untuk membuat Starla tersenyum. Tanpa ada batas lagi membuat Starla bahagia bersamanya. Alaska akan melakukan apapun agar dia bisa berdiri di samping Starla.

"Lo pasti kaget ya dengernya?" Alaska terkekeh pelan dan melanjutkan, "Gue juga kaget sama diri gue sendiri yang bisa mengatakan hal seperti ini setelah sekian lama."

Alaska mengangkat kepalanya yang semula menunduk. Tatapannya lurus ke depan dengan sedikit sayu. Jantungnya saat ini juga berdebar kencang. Apakah Starla mendengar degup jantungnya yang menggila saat ini?

"Lo nggak salah dengar, Star. Gue beneran suka banget sama lo, dan rasa suka gue itu semakin besar dan dalam ke lo. Gue..." Alaska menarik napas sebentar dan melanjutkan, "...gue punya perasaan bernama cinta untuk lo, Starla."

Kedua tangan Starla langsung mengepal kuat. Cinta? Alaska mencintainya? Apa dia bercanda? Hal seperti itu tidak mungkin, kan?

"Alaska..." suara Starla terdengar bergetar,
"...jangan bercanda, Ska. Gue nggak suka."

Kepala Alaska menggeleng. "Gue serius, Star."

"Apa lo lagi taruhan sama temen-temen lo dan targetnya gue?"

Alaska langsung berdiri tegap dan membalikkan tubuh Starla menghadapnya. "Apa maksud lo? Taruhan apa? Gue nggak pernah ngelakuin hal konyol seperti itu." Alaska mengatakannya dengan tegas.

"Siapa tau aja, kan? Orang-orang berduit seperti kalian akan melakukan hal apapun untuk bersenang-senang. Bertaruh dan menjadikan orang lain sebagai korban. Menjijikkan." Dada Starla terasa sesak dan sangat sakit ketika mengatakannya. Starla sangat membenci hal seperti itu. Berpura-pura pacaran dan menunjukkan kasih sayang yang ternyata semuanya palsu.

Starla tidak sekedar bicara omong kosong tentang kebenciannya itu. Dia sendiri pernah merasakannya ketika berpacaran dengan Ramon dulu. Starla pikir Ramon adalah lelaki yang sangat mencintainya dan menyayanginya dengan tulus. Namun ternyata dirinya hanyalah bahan taruhan gila Ramon dan teman-teman komplotannya.