03. PENGANGKATAN KETUA TERTINGGI

883 65 5
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

03. PENGANGKATAN KETUA TERTINGGI

"Abaaaang!"

Alaska yang sedang memakai jaket kebanggan gengnya yaitu Grixen menoleh ketika pintu kamarnya terbuka dari luar disertai seruan yang memanggilnya. Alaska tersenyum dan berjongkok, merentangkan kedua tangan ke depan menyambut seorang gadis kecil yang berusia 3 tahun berlari masuk ke kamarnya dan masuk dalam dekapannya.

Alaska mengusap rambut panjang Adel yang harum beraroma strawberry. Shampo kesukaan sang adik.

Adel melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Alaska.

"Kenapa belum bobok? Udah malam loh," ujar Alaska mengelus kepala Adel.

"Adel mau bobok sama Abang."

"Duh, sekarang Abang nggak bisa. Abang mau keluar," ujar Alaska merasa bersalah tidak bisa memenuhi permintaan sang adik kesayangan. Mendengar jawaban sang kakak, wajah Adel langsung murung.

"Mama nggak di rumah, Abang juga nggak di rumah. Terus, Adel sama siapa?"

Ada rasa nyeri di hati Alaska ketika mendengar perkataan seperti itu dari adiknya sendiri.

"Kan ada Oma yang nemenin."

Alaska dan Adel bersamaan menoleh ke pintu. Seorang wanita tua yang masih terlihat sehat berjalan masuk ke kamar Alaska dan berdiri di dekat kedua cucunya.

"Tuh, ada Oma yang nemenin Adel," kata Alaska membujuk.

Adel menggelengkan kepalanya. "Masa sama Oma lagi? Adel bosen main sama Oma terus." Adel ngambek. Dia bersedekap dengan bibir cemberut dan mata yang mulai berkaca-kaca. "NGGAK ADA YANG SAYANG ADEL!!" teriaknya kemudian berlari keluar dengan tangis yang pecah.

"Adel!" panggil Alaska dan Oma Ayu bersamaan mengejar Adel. Alaska membuka pintu kamar Adel yang berada tak jauh dari kamarnya. Alaska menghela napas dan menghampiri sang adik yang kini duduk meringkuk di kasurnya sembari memeluk boneka beruang kesayangannya.

Alaska duduk di pinggir kasur melihat sang adik yang masih menangis. "Adel," panggil Alaska lembut namun Adel langsung memunggungi Alaska.

"Abang sama aja kayak Mama! Abang nggak pernah mau main sama Adel!"

"Hei, siapa bilang Abang nggak mau main sama Adel, hm? Abang mau kok main sama Adel. Tapi malam ini Abang nggak bisa nemenin Adel bobok dulu. Abang udah ada janji sama temen-temen Abang."

"Abang lebih pentingin teman-teman Abang dari Adel? Adel kan adik Abang! Emangnya teman-teman Abang itu juga adik Abang?"

Alaska ingin tertawa mendengar perkataan Adel namun dia tahan. Alaska pun langsung memeluk Adel dari belakang dan dengan mudah mengangkat tubuh kecil adiknya itu hingga Adel duduk dipangkuannya.

"Lihat Abang," kata Alaska namun Adel tidak mau. Dia masih marah sama kakaknya itu.

"Adeeel, adik Abang satu-satunya cuma Adel. Nggak ada yang lain. Dan Abang cuma sayaaaang sama Adel," kata Alaska memiringkan kepalanya agar bisa melihat wajah sang adik.

ALASTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang