ALASTAR

16. JAWABAN

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

16. JAWABAN

Alaska melemparkan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi telungkup. Dia bahkan sampai berguling-guling di atas kasur seperti cacing kepanasan. Wajahnya semakin terasa panas dan telinganya juga masih memerah ketika ingatan dia mencium Starla kembali memenuhi kepalanya.

"Sialan... kenapa gue tiba-tiba lepas kendali sih?" Alaska menolehkan kepalanya ke samping dengan posisi masih telungkup. Jantungnya masih berdebar tak karuan padahal kejadiannya sudah beberapa jam yang lalu.

"Niatnya kan gue cuma mau jujur soal perasaan gue dan nembak Starla. Tapi gue malah..." wajah Alaska semakin merona malu dan langsung mengambil bantal menutupi wajahnya.

"Aaarrgghhh! Malu banget gueee!! Bisa-bisanya gue ngelakuin itu! Nanti kalau Starla ilfil gimana? Sialan, gue nggak sanggup ketemu Starla lagi kalau kayak gini! Bodoh lo, Ska! Bodoh bangeeettt!!"

Alaska melemparkan bantalnya asal. Napasnya terlihat ngos-ngosan. Alaska tidak tahu harus bagaimana nanti bertemu Starla. Apa gadis itu akan menjauhinya karena berpikir kalau Alaska adalah cowok mesum?

Sialan! Image Alaska di depan Starla benar-benar sudah tamat sekarang. Alaska benar-benar membuat jalur patah hatinya sendiri.

••••

Starla masih termenung duduk di kasur dengan tangan yang terus menyentuh bibir. Ingatannya kembali tertarik pada kejadian saat Alaska menciumnya. Tanpa di duga Alaska melakukan hal itu. Cukup lama mereka berdua berciuman meskipun Alaska hanya sekedar menempelkan bibir. Namun setiap detiknya masih dapat Starla rasakan sampai sekarang. Lembut bibir Alaska menyentuh bibirnya secara langsung.

Starla menangkup wajahnya yang kembali memanas dan tubuhnya juga terasa gerah. Starla bangkit dari kasur dengan pelan-pelan agar tidak membangunkan Iqbal yang sudah terlelap dalam mimpi indahnya. Starla berjalan keluar dan duduk di kursi meja makan sembari mengipasi dirinya dengan tangan.

Starla tidak bisa tidur karena masih terbayang kejadian itu. Starla benar-benar malu rasanya. Dia sama sekali tidak pernah melakukan hal seperti itu. Bahkan saat berpacaran dengan Ramon, Starla selalu mempertegas batas mereka berdua. Namun dengan Alaska, Starla malah tidak berkutik dan membiarkan Alaska melewati batas yang selalu dia berikan pada Alaska.

Namun dari hal itu, Starla kembali teringat dengan curahan hati Alaska. Cowok itu mencintainya. Jujur Starla sangat tersentuh dengan ungkapan perasaan Alaska selama ini padanya. Hanya saja Starla yang selalu menutup mata soal itu dan menganggap Alaska tidak akan pernah memiliki perasaan apapun padanya.

Saat Alaska menembaknya, Starla tidak tahu harus menjawab apa karena perasaannya pada Alaska masih tidak jelas. Alaska pun tidak mendapatkan jawaban apapun darinya. Setelah ciuman tak terduga itu, Alaska langsung mengantarkan Starla pulang. Mereka sama sekali tidak ada percakapan. Alaska baru membuka suara setelah mengantarkan Starla di depan rumahnya dan pamit pulang.