ALASTAR [HIATUS]

26. WHO ARE THEY?

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

26. WHO ARE THEY?

"Topi lo kok bisa ketinggalan? Sebelumnya nggak pernah tuh," ujar Ayris memberikan botol air mineral pada Alaska yang baru selesai di hukum. Alaska dan Bara di hukum hormat pada bendera sampai jam istirahat karena atribut tidak lengkap saat upacara. Dan mereka baru menyelesaikan hukumannya ketika bel istirahat berbunyi nyaring.

"Lupa masukin ke tas." Alaska mengambil botol air dari Ayris kemudian mengulurkannya pada Bara.

"Lo duluan aja," kata Bara. Dia lalu melihat Starla yang berjalan sendirian ke arah lapangan. Lantas Bara menepuk bahu Alaska dan memberitahukan keberadaan Starla. "Ska, cewek lo tuh."

Alaska ikut melihat ke arah yang di tunjuk Bara. Senyumnya langsung terukir melihat kekasihnya. Alaska memberikan botol air di tangannya lagi pada Ayris. "Sorry, gue duluan ya." Alaska langsung pergi menghampiri Starla.

Ayris diam memperhatikan Alaska yang pergi darinya demi Starla. Bahkan air yang dia berikan dikembalikan lagi oleh Alaska. Sebelumnya Alaska tidak pernah menolak pemberian apapun darinya.

"Bar, buat lo aja." Ayris memberikannya pada Bara kemudian pergi dari sana.

Bara menghela napas lelah. Dia juga tidak menolak karena dia juga haus. Jadinya Bara meminum air mineral itu sampai habis.

Beralih pada Alaska dan Starla, saat ini keduanya berdiri berhadapan. Starla memberikan air pada Alaska yang baru dia beli dari kantin. Dengan senang hati Alaska menerimanya dan meninumnya. Rasa segar kini terasa ditenggorokannya.

"Maaf, ya, karena aku kamu jadi di hukum."

Alaska mengusap bibirnya dengan punggung tangan. "Itu bukan salah kamu. Aku sendiri yang mau."

"Tapi, Ska—"

"Kalau aku nggak kasih topiku ke kamu, nanti kamu yang di hukum berjemur di lapangan. Aku nggak mau."

"Kenapa? Itu kan salahku, jadi aku harus bertanggung jawab."

Alaska menggeleng. "Selagi aku masih bisa melindungi kamu, maka aku akan melakukannya. Lagian aku nggak mau kamu di jemur di tengah-tengah lapangan kayak gitu. Panas, kamu nggak akan kuat. Nanti kamu kenapa-kenapa."

Starla mengulum senyum. Perhatian Alaska benar-benar sebegitunya. Membuat Starla yang awalnya melakukan apapun sendiri, kini ada Alaska yang membantunya. Jujur awalnya Starla risih, namun perlahan dia mulai terbiasa dan senang dengan perhatian Alaska padanya.

"Oh iya, ini topi kamu. Makasih, ya." Starla memberikan topi Alaska. "Lain kali jangan gitu lagi. Aku bener-bener nggak tega lihat kamu di hukum kayak tadi."

"Khawatir ya?" Alaska malah menggoda Starla. "Tapi aku nggak janji. Nanti kamu lupa lagi bawa topi."

Starla menggeleng tegas. "Aku nggak akan lupa lagi. Aku akan bawa topi setiap hari biar nggak lupa."