24. ALASKA YANG SELALU PEDULI

168 6 1
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

24. ALASKA YANG SELALU PEDULI

Hari minggu adalah hari di mana Starla masih sama sibuknya dengan hari biasa. Tidak ada hari untuknya berisitirahat demi pundi-pundi rupiah yang harus dia dapatkan. Di hari minggu ini, setelah Starla membersihkan rumahnya, dia juga menerima tawaran dari tetangga-tetangganya yang meminta tolong untuk menyetrika baju. Karena hari minggu Starla masuk kerja di toko roti lebih siang, jadi untuk waktu pagi ini Starla memanfaatkannya dengan baik mengambil pekerjaan sampingan dari tetangganya. Walaupun bayarannya tidak besar, namun cukup untuk menambah-nambah penghasilan.

"Terima kasih, Starla. Setrikaan kamu selalu rapi. Ibu selalu puas."

Starla tersenyum malu mendengar pujian dari salah satu tetangganya. "Terima kasih juga, Bu, sudah memberikan saya pekerjaan ini. Kalau Ibu masih butuh bantuan saya, saya siap kok, Bu."

"Kamu benar-benar rajin. Kalau begitu ini bayaran kamu dan juga ada bonus karena kamu sudah jadi anak baik dan rajin." Ibu itu mengusap kepala Starla.

"Wah, terima kasih banyak, Bu." Starla mengucapkan terima kasih karena bayarannya kali ini dua kali lipat dari biasanya.

"Kasih Iqbal jajan, pasti dia suka."

Starla mengangguk. Sekali lagi dia mengucapkan terima kasih kemudian dengan langkah riang dan perasaan senang Starla pergi untuk pulang. Starla tidak sabar untuk bertemu Iqbal dan memberikan jajan untuk adiknya. Membayangkan Iqbal yang senang mendapatkan jajan nanti membuat Starla tidak sabar untuk cepat-cepat sampai di rumah.

"Alhamdulillah, hari ini pekerjaannya lancar semua," ucap Starla bersyukur. Perlahan langkah kakinya melambat ketika kedua matanya menangkap sosok Alaska yang duduk di atas motor tepat di depan rumahnya. Bersamaan dengan itu, Alaska yang sedari tadi fokus dengan ponselnya menoleh dan melihat Starla juga. Tubuhnya langsung tegap. Alaska turun dari motor dan berjalan mendekati Starla.

"Darimana aja?" tanya Alaska membuat Starla mengerjapkan matanya cepat. Wajah kebingungan Starla terlihat jelas membuat Alaska memejamkan mata dan menghembuskan napas pelan.

"Maaf, aku terlalu terburu-buru." Alaska mengusap belakang lehernya.

"Nggak apa-apa." Starla tersenyum. "Oh iya, kamu kenapa ada di sini?" tanya Starla.

"Aku mau ketemu kamu. Beberapa hari ini kamu menghindar dariku. Kenapa?"

Starla diam. Ternyata Alaska sadar kalau dia sedang menjaga jarak dari Alaska. Berawal ketika Starla dan Mauren bertengkar di sekolah, saat itu Starla memutuskan untuk menjaga jarak dari Alaska karena Starla tidak ingin mencari masalah yang bisa membuat beasiswanya di cabut pihak sekolah. Starla tahu Mauren tidak akan diam saja setelah kejadian itu. Pasti Mauren akan melakukan hal lain yang membuat Starla masuk lebih dalam pada masalah bersama cewek itu.

Namun Starla tidak tahu jika Alaska akan sangat peka. Padahal Starla sudah berusaha menjaga jarak dengan perlahan agar Alaska tidak curiga padanya. Namun semua itu percuma saja.

ALASTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang