11. Last Sentence

10 2 0
                                    

Quest Day 11Genre Utama: Fantasy Sub Genre: Sci - Fi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Quest Day 11
Genre Utama: Fantasy
Sub Genre: Sci - Fi

🌻🌻🌻

- Last Sentence -

Imperium Pyrefall telah mencatat sejarah baru. Berabad-abad, dari generasi ke generasi, Galaxium Empire terbagi jadi dua sekutu. Namun, tepat di hari ini pada satu abad yang lalu, Imperium Pyrefall telah berhasil melumpuhkan kekuatan Starfell Kingdom dan menjadikan kepemimpinannya menyeluruh di seluruh sudut-sudut Galaxium Empire. Sang raja dari Imperium Pyrefall memerintahkan pasukannya untuk tak menyisakan satu pun keluarga Starfell Kingdom yang tersisa, dibabat habis tanpa ampun. Istana yang menggantung di antara Meteoroid dihancurkan berkeping-keping. Hari ini, waktunya berpesta di hari peringatan kekuakasan.

Emperor Deathlok sedang menyusun pelebaran wilayah kekuasaan. Setelah dia menjadi penguasa mutlak di Space Universe, dia mulai memiliki kepikiran untuk memusatkan penyerangannya ke dalam planet-planet kehidupan. Satu planet lalu begitu menarik perhatiannya, dia melihat kekayaan meskipun miskin teknologi. Emperor Deathlok mengira dapat menemukan pusat kekuatan dari senjata tempur yang sedang dirancangnya di sana.

Selain Hari Perayaan Kekuasaan, Emperor Deathlok juga akan memberikan gelar dari prajurit terbaiknya menjadi seorang jenderal perang yang berada di garis depan. Dialah Sandor, prajurit yang selalu berhasil menjadikan wilayah kecil pembangkang menjadi menyembah Imperium Pyrefall. Makhluk-makhluk menyerupai manusia, tetapi dengan mata yang lebih lebar serta telinga dan dagu sedikit runcing, busana yang melekat adalah merah menyala—sebagai simbol Imperium—memenuhi peron istana yang dikelilingi bintang-bintang gemerlap.

Mereka bersorak, merdeka tanpa ancaman adalah kebahagiaan yang telah mendera mereka. Sayangnya, Sandor justru merasa mendidih melihat lidah-lidah itu menjulur. Sandor berusaha meredam amarahnya melihat Emperor Deathlok mulai datang dengan jubah merahnya yang agung. Keheningan pun dimulai.

Kau akan membalas semuanya. Pyrefall akan musnah, dan planet-planet tak akan hancur. Pikiran Sandor hanya berpusat di sana, bahkan ketika rumpi besi bertahtakan  berlian tanda dia telah resmi menjadi seorang jenderal pasukan istimewa, yang bertugas untuk mengawal sang emperor.

Sandor menunduk tanda hormat, tetapi benaknya berisi hal lain. Jenderalmu ini yang akan membunuhmu, Deathlok.

"Kabar terbaru, kita akan memburu wilayah baru! Bumi! Bersiaplah kalian bermain-main di sana."

Seruan Emperor Deathlok membuat Sandor membelalak. Dia memekik dalam pikirnya. Tidak!

Sandor lalu semakin gelagapan saat Emperor Deathlok berbalik padanya dan kembali berseru lantang. "Jenderal baru kita akan memimpin penyerangan ini. Sandor."

Sandor menatap Emperor Deathlok yang tersenyum kepadanya, dia berusaha menyembuhkan gejolak amarah dalam hatinya. Tidak, Deathlok. Cukup keluargaku yang kau hancurkan. Setelah itu, Sandor menunduk tanpa berkata-kata apa. Bola matanya yang berwarna biru cerah itu menyaksikan kebahagiaan para pemuja Imperium Pyrefall, sementara hatinya bersumpah akan memusnahkan mereka semua.

Sandor berlari ke ruangannya setelah perayaan itu selesai. Pada pelupuk matanya terbayang saat pasukan Imperium Pyrefall datang memorak-porandakan Starfell Kingdom. Makhluk-makhluk ini bisa hidup mencapai 5 Milenium. Saat itu, Sandor telah diasingkan sebelum memosisikan diri sebagai King Starfell Kingdom selanjutnya. Sayangnya, seluruh kekuasaannya telah direnggut paksa. Kini, Sandor akan membalas semuanya, langsung pada Emperor Deathlok. Namun, seperti saat ini ada yang lebih penting, tentang bagaimana dia akan mengamankan ... Planet Bumi.

Sandor kini menghadap sebuah layar melayang dipenuhi titik hijau, menandakan tepat di titik itu bisa dijangkau dan dipantau. Sandor berusaha menembus Bumi, menghubungkan pusatnya dengan jaringan Bumi dan memberikan mereka peringatan. Hari berganti, Emperor Deathlok telah memiliki taktik matang, sementara Sandor masih tak bisa menembus jaringan yang ada planet kehidupan tersebut.

Di malam ketika Emperor Deathlok telah mengatakan perjalanan dimulai keesokannya, Sandor berteriak girang mendapatkan titik lain yang berhasil masuk dalam jangkauannya. Titiknya berwarna hitam, Sandor yakin jaringan itu berada si luar Galaxium Empire. Sandor mencoba menerima jaringan itu dan menghubungkannya, dia tak perlu pengeras suara sebab pendengaran makhluk itu sudah begitu tajam. Menyerupai radio rusak, Sandor berusaha menangkap suara apa yang berada di sana, sebab layarnya hanya menampilkan jaringan rusak tanpa objek.

"Ita ber ... sil, men ... ukan sesu ...tu."

Penggalan kalimat yang terputus-putus berhasil ditangkapnya, jaringan itu belum stabil. Dengan tak sabar Sandor menunggunya, berjam-jam, hingga hampir bertemu kembali dengan sinar matahari. Suatu keberuntungan, layar itu menyala, suaranya mulai terdengar begitu jelas. Sandor bisa melihatnya apa yang ada di sana, tetapi dia bertaruh teknologi yang berbeda membuat kehidupan di sana tak dapat melihat keadaannya, sebatas suara.

Mata lebar Sandor tak bergerak menyaksikan objek di layar. Sebuah makhluk asing baginya dengan rambut panjang lurus, matanya jauh lebih kecil dengan telinga yang tumpul, warna bola matanya juga hitam kecoklatan.

"Apa dia ... manusia?"

"Ya, kami manusia. Kau makhluk apa?" Tiba-tiba ada balasan yang muncul dengan sangat jelas. Rasanya campur aduk, Sandor baru pertama kali berbicara langsung dengan makhluk yang hidup di Planet Bumi.

"Benarkah?"

"Ya, namaku Liesel. Kau punya nama? Dan, kau makhluk apa?"

"Saya Jenderal Agung Sandor, panglima Imperium Pyrefall. Saat matahari muncul, pasukan saya akan memulai perjalanan menuju planet kalian. Pastikan—"

Jaringannya tiba-tiba terputus. Sandor diserang rasa panik, dia mengotak-atik layarnya, menekan tombol apa pun. "Manusia ... manusia! Lei-Liesel ...? Tolong jawab, tolong jawab!"

Kembali ada suara, tetapi tak dapat menangkap objek.

"Apa ... yang kau ... takan?"

"Halangi kami sampai di planetmu, halangi kami!"

Jaringan terputus lagi dan tak lagi bisa tersambung. Sandor mengerang pelan. "Jalan satu-satunya, aku akan membunuh Deathlok untuk membuat kericuhan."

Sebelum Sandor menjalankan rencananya, dia kembali terbayang wajah makhluk bumi tadi, lantas menarik bibirnya tersenyum. "Nama yang indah. Liesel."

🌻🌻🌻

Quest Day 11, End

11 Juni 2024

(Tokoh Liesel akan selalu hadir di setiap bab dengan cerita yang berbeda)

Magic Mix [Short Story] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang