SUAMI GEPENKKU || HUSBU X READER

Zayne - Path Love (Love and Deepspace)

▪︎▪︎▪︎ PATHS LOVE ▪︎▪︎▪︎
Husband! Zayne x Beloved! Reader
Genre: Romantis, Drama

Warn!!
Fanfic ini tidak mengikuti lore yang ada pada game. Jadi Evol, Wanderer, Alien, Duyung, Dewa dll tidak ada.

▪︎▪︎▪︎

Mata jernih gadis kecil melihat lihat beberapa anak kucing ras yang sedang bermain-main didalam kandang. Ia tampak merasa gemas dengan benda kecil berbulu itu, ingin memegangnya namun sayang terhalang oleh pembatas kaca.

Gadis kecil itu merasa tertarik dengan kucing oren berkaki mungil yang sedang bermain sendirian dengan benang gulung.

"Papa, aku mau yang ini", telunjuk kecilnya menunjuk nunjuk kucing tersebut, mata lebarnya menatap penuh harap pada pria tinggi berkemeja hitam yang berdiri dibelakangnya, yaitu ayah dari sang gadis kecil.

Nama pria itu adalah Zayne, seorang duda sekaligus orang tua tunggal untuk putri semata wayangnya.

Zayne berjongkok untuk melihat kucing yang dimaksud oleh anaknya untuk diadopsi dan dibawa pulang.

"Yang oren itu? Itu bukankah terlalu kecil untukmu? Ia akan pup sembarangan dan sulit makan", ucap Zayne sembari menatap anaknya.

Seketika gadis kecil itu terkejut, ia menghela nafas kecewa. Tadinya ia sudah senang papanya memperbolehkannya memelihara kucing, namun kenapa jadi begini.

"Jadi yang bagaimana papa?", tanyanya.

"Hmm..yang usianya sekitar 4 bulanan dan jantan agar tidak melahirkan", jawab Zayne.

"..."

Sang gadis kecil hanya diam tidak menjawab. Zayne sendiri mengerutkan keningnya, kenapa sikap anaknya itu tiba tiba menjadi murung, padalhan tadi ia sangat ceria dan antusias.

Mata tajam milik Zayne kemudian melirik kucing oren pilihan sang anak. Mengkedipkan matanya, ia baru menyadari kesalahannya kemudian menghela nafas. Merutuki dirinya dalam hati.

"Kucing oren itu, kau boleh memilikinya.."

"Beneran..?",

"Iya..tapi ingat, mainnya yang bener ya sama kucingnya"

"Makasih papa..!", gadis kecil itu kelampau bahagia, ia menatap si kecil oren yang masih tengah bermain sendiri dengan benang.

Zayne tersenyum simpul melihat putrinya kembali ceria. Wajah sang putri yang sedang tersenyum itu sangat mirip dengan mediang istrinya.

▪︎▪︎▪︎
▪︎▪︎▪︎
▪︎▪︎▪︎

"Kafe kucing??", suara datar Zayne memecah keheningan beberapa detik diruang kerjanya.

"Hum! hum!", sang gadis mengangguk anggukkan kepala dengan mata berbinar.

"Lalu..?"

"Ohh ayolah, masa tidak paham? Zayne kan pacarku yang paling pekaa..!"

"Singkirkan dulu ponselmu dari wajahku", ucap Zayne datar.

"Ups..maaf hehe", (Y/n) menaruh ponselnya diatas meja Zayne.

"Aku tidak bisa. Akhir akhir ini banyak pasien lansia yang dipindahkan ke rumah sakit, aku menangani beberapanya", jawab Zayne.

(Y/n) cemberut. Ia berjongkok dan menumpukan dagunya pada lutut Zayne yang tengah duduk dikursi. Sembari membuat pola lingkarangan berulang dengan jari telunjuknya diatas paha Zayne, (Y/n) menatap Zayne penuh harap.