24. Dua Puluh Empat

31 6 0
                                    

Yudi tak tahu harus menenangkan Yanti dengan cara apa. Karena Yanti juga telah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah kejadian demi kejadian yang pernah ia alami setelah melanggar pamali malam kamis, firasatnya ia akan mengalami hal yang lebih mengerikan lagi.

Instingnya mengatakan jika ikan Baronang yang berbisa itu akan memberikan efek yang lebih kejam lagi terhadap mimpinya nanti.

Kukkuruyuuuuuuuk

Suara ayam jantan yang panjang menyadarkan Yanti yang hampir hilang kesadaran.

Ia menduga sudah hampir pagi dan harus bertahan sedikit untuk tidur lelap.

Low.

Baterai ponsel Yanti mulai meredup.
Yanti masih memaksakan diri untuk berselancar di internet dan media sosial.

'ini takkan lama. Biasanya berselancar di media sosial, akan membuat lupa waktu karena waktu seakan berjalan dengan cepat.'

Gumam Yanti dalam hati. Untuk menuntaskan rasa penasarannya, Yanti membuka informasi mengenai ikan Baronang.

Yang didapatkannya hanya mengenai ciri-ciri fisik, kehidupan, perkembangan, budidaya, nama ilmiah, serta tips membudidayakannya.

Yanti lalu menscrol ponsel untuk melihat berbagai macam gambar ikan Baronang.

Tiba-tiba di sebuah gambar ia melihat seorang perempuan yang menentang setali ikan Baronang dan ciri fisiknya sama dengan ibu dari Yuni.

Di gambar itu, perempuan tersebut seakan membelakangi Yanti. Tiba-tiba gambarnya bergerak dan menghadap Yanti dengan tatapan tajam.

Yanti terkaget hingga ponselnya jatuh membentur lantai.

Tak ada gambar yang muncul kembali ke layar. Hanya gelap karena ponsel itu langsung tidak aktif.

Yanti membekap dadanya.
Ia masih belum mengontrol nafasnya yang memburu.

Apa yang dilihatnya tadi?

Setahunya yang dilihatnya tadi bukan video.

Yanti langsung teringat dengan ikan Baronang yang dibawa wanita paruh baya tadi.

Ia langsung ke dapur di tempat di mana ia meletakkan ikan Baronang tadi.

Ikan yang di dalam baskom terlihat masih sama seperti yang ia letakkan terakhir kali.

Yanti lega karena pasti mertuanya belum melihat keberadaan ikan Baronang itu.

Yanti hendak berbalik, tapi tiba-tiba

Pletak, peletak, pletak.

Ia terperangah dengan apa yang dilihatnya. Ikan-ikan yang masih terikat satu sama lain itu tiba-tiba bergerak.

Pletak peletak pletak,

Ikan-ikan itu menimbulkan suara berisik karena berlompatan seakan ingin melepaskan diri.

Rumah kecil itu bergetar. Suara ombak yang ada di bawah kolong seakan menggebu.

Yanti berpegangan pada tiang yang ada di dapur, dan byuuuurrr....

Rumah sederhana itu menjadi miring dan tenggelam ke air laut.

Jangan lupa vote and coment!

Pamali Kamis MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang