Chapter: 03

145 13 2
                                    

Hwang Hyunjin, nama pacar Chan. Laki-laki cantik yang seumuran dengannya itu adalah salah satu rekan kerja Chan di kantornya, dan Seungmin paham kenapa mereka berdua bisa saling jatuh cinta. Selain karena sering bertemu di kantor, keduanya punya banyak kecocokan. Salah satunya dalam hal kesukaan. Topik pembicaraan keduanya pun terdengar mirip jika didengarkan, dan tata bahasa yang mereka gunakan pun kurang-lebih sama. Makanya Seungmin sangat-sangat yakin kalau hubungan mereka akan bertahan lama, setidaknya sampai mereka menikah.

Hari ini adalah giliran Hyunjin menginap setelah sebelumnya ia dan Seungmin bersusah payah mengusir Chan dari rumah Seungmin. Seungmin tentu tak merasa keberatan, dia justru lebih suka kalau Hyunjin yang ada di sini, karena dia ingin memberitahu Hyunjin soal penyakitnya.

Dan Seungmin harap Hyunjin mau melakukan permintaannya.

"Kamu mau ngomongin apa?" tanya Hyunjin sambil mendudukkan diri di sofa.

"Tentang penyakitku. Tapi tolong jangan kasih tau Chan, ya?"

"Oke!"

"Bunga yang keluar waktu aku batuk itu gypsophila, atau kamu mungkin taunya baby's breath," ujarnya mengawali penjelasan sementara Hyunjin mengangguk, "alasan kenapa aku suka baby's breath adalah karena Chan pernah kasih bunga ini ke aku dua tahun yang lalu. Dan selain bunganya aku juga jadi suka sama Chan,"

"Oh God-"

"No. Aku nggak pernah confess ke dia karena aku emang cuma mau temenan aja. I don't want to cross the line karena dia udah menyelamatkan aku waktu itu. Jadi aku rasa segini pun udah cukup," balasnya memotong ucapan Hyunjin.

"I'm sorry.."

"Nah, that's not your fault. Dan satu tahun setelah aku ketemu sama Chan, aku udah mulai ngerasain penyakit ini. Awalnya cuma batuk berdarah aja, dan aku pikir ini karena aku sering terpapar asap rokok. Tapi setengah tahun yang lalu, bunga baby's breath mulai keluar bareng sama darah waktu aku batuk. Dan itu jauh sebelum aku tau kalau Chan suka sama kamu. Jadi itu bukan salah kamu karena memang aku yang memutuskan untuk menyembunyikan hal ini,"

"Makanya.. Aku mau minta tolong ke kamu untuk cegah Chan deket-deket sama aku. Penyakitku nggak akan memburuk kalau Chan nggak di sini, makanya aku selalu nolak tiap dia mau nginep,"

"Because it gets worse when he's around.."

"Right. Aku bisa percaya sama kamu, kan?"

"Well.. I could try.. Tapi apa nggak sebaiknya kamu bilang ini ke dia biar dia nggak salah paham?"

"He might blame himself for that. Aku nggak mau kalian putus cuma gara-gara aku, itu justru bikin aku ngerasa lebih buruk. Tapi aku bersyukur karena Chan nggak kasih aku bunga mawar waktu itu. Kalau aja dia kasih mawar.. Mungkin aku udah mati sekarang.."

Hyunjin diam, "what should I do, then..?"

"I don't know.. Tapi aku emang mau pindah, sih.. Secepatnya.."

Hyunjin mengangguk, "aku nggak akan bilang ke dia,"

"Thanks. Please pretend like you don't know anything. Kalau penyakitku tambah parah, mungkin dia bakal nyuruh aku operasi, dan kemungkinan terbesarnya adalah aku bakal lupa sama kalian. Dan itu bakal jadi masalah besar kalau aku masih tinggal di sini.."

"Kamu mau pindah ke tempat temenku? Dia bisa bantu jaga kamu dan buat alibi seolah kamu amnesia setelah kecelakaan,"

Seungmin tersenyum kecil, "that would be great.. Tapi kamu ngelakuin ini bukan karena merasa bersalah, kan?"

"I couldn't help that. Tapi untuk menghindari pertengkaran antara aku sama Chan yang nggak kamu inginkan.. Bakal lebih baik kalau ada orang yang bisa menjaga alibi kamu.."

"Thank you.. I really mean it.."

"No problem. Semoga kamu cepet baikan,"

"Thank you.."

Hyunjin tersenyum, "nah, gimana kalau sekarang kita makan malam?"

"Tiba-tiba?" kekehnya.

"Aku tau pasti berat buat cerita, apa lagi ke orang yang secara nggak langsung bikin kamu jadi begini,"

"Sekali lagi ngomong gitu, aku bakal bunuh diri pake penyakit ini,"

"Heh!"

Seungmin tertawa, "lagian sih,"

Hyunjin mendengus geli, "yaudah kamu mau makan apa?"

"Apa aja deh, aku omnivora,"

"Nggak ada pantangan, kan?"

"Nggak ada, tapi please jangan bubur. Aku bosen tiap Chan nginep dibikinin bubur terus, padahal kalau nggak ada dia juga aku bisa makan ayam goreng,"

Hyunjin tertawa, "okay, then. How about fried chicken?"

"Not bad. Ada rekomendasi?"

"Aku makan semua yang Chan makan sih, jadi kayaknya sama aja kayak kamu,"

"Iya sih.. Dia emang suka kulineran.."

"Mmm.. Kamu kalau sama Chan biasanya mesen ayam goreng di mana?"

"Random sih, pake spinner,"

"Tuhan.." kekehnya.

"Terserah kamu aja lah, kan tinggal makan doang,"

Hyunjin tertawa, "yaudah. Mau yang biasa atau pedes?"

"Setengah-setengah bisa, gak?"

"Yang bener aja?" balasnya tak habis pikir.

"Aku sekarang pengen yang pedes. Tapi kalau nanti tiba-tiba gak pengen kan sayang,"

"Ya Tuhan," Hyunjin tertawa, "saosnya dipisah aja ya berarti?"

"Emang bisa gitu?"

"Harus bisa. Kalau gak bisa nanti aku bikin perusahaan ayam goreng yang bisa misahin saosnya,"

"Apa sih," kekehnya.

-

To Be Continued

[Wednesday, June 12 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang