Chapter: 16

89 12 0
                                    

Seungmin saat ini sedang duduk di balkon kamar Jisung sambil menatap langit. Ingatan tentang penyakitnya yang ia lupakan kembali perlahan-lahan, dan dia bersyukur karena sekarang dia tak perlu merasakan sakit yang seperti itu lagi. Dan Seungmin sangat berterima kasih karena ada banyak orang yang selalu memberinya dukungan dan selalu berada di sisinya.

Terutama pada Jisung dan Felix. Seungmin benar-benar bersyukur karena Jisung dan Felix selalu memperhatikannya dan memperlakukannya dengan baik. Seungmin bahkan selalu menjadi prioritas utama keduanya sejak mereka saling mengenal.

Seungmin tersenyum kecil. Sudah lama dia tidak pergi ke toko bunga. Maka dari itulah Seungmin memutuskan untuk pergi ke toko bunga terdekat—setelah sebelumnya mengabari Jisung.

Dan sekarang di sinilah Seungmin berada. Di sebuah toko bunga dekat rumahnya dulu. Seungmin menyapa sang florist yang dulu sering mengobrol dengannya. Saling menanyakan kabar dan berbincang mengenai hari-hari mereka.

"Baby's breath, kan?" tanya sang florist, Minatozaki Sana.

"Iya,"

"Mau dibungkus kayak biasa?"

"Iya Kak,"

"Ada lagi?"

Seungmin melihat ke sekitar, "menurut Kakak, mawar merah cocoknya sama apa?"

"Hm? Sama chrysanthemum cocok, sama baby's breath juga cocok kok,"

"Yaudah sama chrysanthemum putih aja,"

Sana tertawa, "oke. Buat pacar kamu, ya?"

"Hehe, iya Kak.."

"Kapan-kapan ajak ke sini dong," candanya.

"Waduh, haha.. Kapan-kapan deh Kak.."

"Ini mau langsung dibawa sekalian atau nanti balik lagi?"

"Nanti aja deh aku balik. Mau ke tempat mama dulu,"

"Oh, yaudah. Salam buat tante, ya!"

"Iya. Aku pergi dulu ya, Kak,"

"Hati-hati!"

- Gypsophila -

"Ma, Seungmin dateng.." ujarnya sambil berjongkok.

Seungmin mengelus batu nisan di hadapan dan meletakkan buket bunga yang ia bawa di atasnya. Alasan lain tentang mengapa Seungmin menyukai bunga gypsophila adalah karena sang ibu pun sangat menyukainya. Semua bunga gypsophila yang ada di rumahnya dulu adalah bunga-bunga yang dirawat oleh sang ibu, dan sekarang Seungmin lah yang merawat mereka semua.

"Maaf karena udah lama gak dateng ke sini. Seungmin kemaren sakit, tapi sekarang udah sembuh, kok.." senyumnya, "Seungmin juga sekarang udah punya pacar. Dia lucu deh, Ma. Tiap liat dia, rasanya mau Seungmin gigit pipinya, soalnya lucu banget,"

"Namanya Han Jisung. Dia lucu banget, perhatian juga. Kemaren waktu aku sakit juga dia yang ngurus. Tapi kayaknya dia tipe top sub gitu deh Ma, jadi kayaknya nanti aku yang bakal ngelamar dia," kekehnya, "soalnya kemaren waktu pacaran juga aku yang nembak, hehe.."

"Sebenernya aku juga gak tau sejak kapan aku suka sama dia. Tapi kalau dipikir-pikir kayaknya udah lama, soalnya kita juga tinggal bareng. Aku tiap hari ketemu dia, jadi udah biasa liat. Apa lagi kalau baru bangun tidur, dia lucu banget. Dia nggak bisa langsung ngerespon kalau diajak ngobrol, ada loading-nya dulu," ucap Seungmin gemas, "pokoknya lucu deh,"

"Makasih ya Ma, udah ngelahirin Seungmin ke dunia. Makasih juga udah ngerawat Seungmin selama ini. Pokoknya makasih buat semuanya.." ucapnya, "Ma, Seungmin pulang, ya? Mau ngasih bunga ke Jisung, hehe.. Semoga Mama ketemu orang-orang baik di sana,"

Seungmin bangkit perlahan, "Seungmin pulang dulu, nanti Seungmin ke sini lagi sama Jisung," ucapnya.

Seungmin melangkah menjauhi area pemakaman. Berjalan kembali ke toko bunga untuk mengambil buket mawarnya yang ia beli untuk Jisung tadi. Berbincang sebentar dengan Sana sebelum akhirnya benar-benar pergi dari sana. Pulang ke tempat tinggalnya. Tempat di mana Jisung telah menunggunya untuk pulang ke tempat tinggal mereka.

- Gypsophila -

Klek..

"Jisung..?" panggil Seungmin sambil membuka pintu kamarnya.

"Hah?" balas Jisung sambil menoleh dan membuka headset yang ia gunakan, "kenapa?"

Seungmin berjalan masuk ke dalam dengan buket bunga dalam genggaman, "buat kamu," ucapnya sambil memberikan buket mawar itu pada Jisung.

Wajah Jisung memerah, "hah? Aku?"

"Iya,"

Jisung menerima buket yang diberikan Seungmin, "kok tiba-tiba..?" tanyanya pelan sambil menatap karangan bunga dalam buket yang ia pegang.

"Nggak tiba-tiba, kok," kekehnya, "tadi waktu mau ke tempat Mama, aku liat bunga mawar, jadi sekalian aja aku beli buat kamu,"

"Makasih.."

"Iya. Nanti kapan-kapan aku ajak kamu ketemu Mama aku,"

Jisung mengangguk pelan, "makasih.."

"Iya, Jisung," kekehnya gemas, "kamu kalau bilang makasih lagi, aku cium,"

Jisung melotot. Yang bener aja?! Kemarin dia udah ditembak Seungmin, dan sekarang Seungmin beliin dia bunga. Masa Seungmin juga yang bakal cium dia duluan?!

"Gak boleh! Kamu gak boleh cium aku duluan!"

Seungmin tertawa, "emangnya kenapa?"

"Ya gak boleh! Gak ada harga dirinya banget aku sebagai seorang top yang bertanggung jawab atas masa depan kita berdua!"

"Oh, kamu mau tanggung jawab soal apa emangnya? Kan kamu gak ngehamilin aku," tanya Seungmin iseng diiringi tawa jahilnya.

Jisung terkesiap. Dia cuma asal bicara, tau. Kenapa Seungmin jadi serius?

"Ih, bukan gitu maksudnya.."

Seungmin tertawa dan lantas memeluk Jisung, "kalau kita switch, kamu mau, gak?"

"NGGAK!"

-

To Be Continued

[Tuesday, June 25 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang