Chapter: 14

86 15 2
                                    

Sebenarnya Seungmin sadar kalau Jisung jadi sering salah tingkah akhir-akhir ini. Seungmin juga tau kalau Jisung terkadang menghindarinya karena tidak kuat kalau harus bertatapan terlalu lama dengannya. Karena Jisung sadar kalau telinganya akan mudah memerah saat sedang salah tingkah. Begitu pula dengan wajahnya.

Makanya Jisung memilih untuk menghindar untuk meminimalisir rasa malunya saat sedang berhadapan dengan Seungmin. Dia bahkan kadang nggak bisa tidur saat Seungmin menumpang di kamarnya. Karena mau bagaimanapun juga, Jisung itu suka Seungmin. Jadi dia tidak bisa tidur semudah itu saat pujaan hatinya ada di dekatnya. Di kasur yang sama, pula.

Tapi hari ini Jisung memutuskan untuk menuruti saran Hyunjin. Hari ini dia akan mengajak Seungmin jalan-jalan ke luar tanpa Felix. Namun entah kenapa Seungmin tak bertanya apakah Jisung akan mengajak Felix atau tidak—seperti biasa. Dia hanya mengiyakannya tanpa banyak bertanya seolah tau kalau Jisung ingin mengajaknya pergi kencan.

Dan sekarang di sinilah keduanya berada. Duduk di bioskop sambil menonton film yang telah dipilih oleh Seungmin—setelah sebelumnya kalah suit sama Jisung. Sebenarnya Jisung agak menyesal karena ternyata Seungmin lebih suka film horor, jadi dia harus menahan dirinya mati-matian agar tidak kelihatan takut.

Padahal Seungmin sengaja pilih film horor karena dia tau kalau Jisung takut.

"Kamu kenapa diem?" tanya Seungmin.

"Nggak apa-apa,"

Seungmin terkekeh pelan, "sebenernya aku tau kalau kamu takut nonton film horor," ujarnya santai, buat Jisung terpaku di tempatnya.

'Kok Seungmin tau? Kan kita nggak pernah nonton bareng..?' pikirnya bingung.

Seungmin meraih tangan Jisung yang dingin dan menggenggamnya, "kalau dingin tuh bilang, Jisung,"

Jisung merona, dia salah tingkah. Sepertinya Seungmin tau soal perasaannya. Dan Jisung tak yakin kalau dia akan bisa bertahan sampai hari ini selesai.

Ah, apa jatuh cinta rasanya memang se-menyenangkan ini?

- Gypsophila -

Jisung bersumpah, dia merasa seperti akan pergi ke surga. Sebab sejak tadi Seungmin belum juga melepaskan tautan jemarinya, dan Jisung tidak tau sedingin apa tangannya saat ini. Mungkin Seungmin pun merasa senang karena dia bisa terus menggenggam tangan Jisung yang dingin dengan alasan menghangatkannya.

"Kita udah keluar bioskop sejak 20 menit yang lalu, tapi tangan kamu masih dingin aja," ujar Seungmin.

"Ya nggak tau.." balas Jisung pelan.

Seungmin tertawa. Jisung sangat yakin kalau Seungmin tau apa yang terjadi padanya. Tapi pemuda itu bersikap main-main seolah dia ingin Jisung menyatakan perasaannya dengan mulutnya sendiri.

"Makasih, ya.." ujar Seungmin.

"Buat apa?" tanya Jisung bingung.

"Buat semuanya. Terutama buat jadi support system aku sejak masih sakit," senyumnya.

"Oh.. Iya.. Gapapa kok.."

Seungmin tertawa, "kamu kenapa? Kok tumben diem aja?"

"Nggak apa-apa. Emang biasanya aku nggak begini?"

"Biasanya kamu yang banyak ngomong. Kenapa sekarang diem-diem aja?"

"Nggak apa-apa. Aku bingung mau ngomong apa,"

"Bingung atau deg-degan?"

Jisung melirik Seungmin, "bingung,"

Seungmin tertawa, "sebenernya aku denger obrolan kamu sama Felix soal Hyunjin,"

Tuh, kan! Seungmin pasti tau soal perasaannya!

"Sebenernya aku agak ngerasa bersalah waktu tau kalau Hyunjin juga kena hanahaki. Tapi kayak kata kamu, sikap Chan adalah faktor utama yang mempengaruhi perasaan Hyunjin. Dan itu adalah penjelasan paling masuk akal atas keadaan Hyunjin sekarang,"

"Terus kamu gak marah..?"

"Buat apa?" tanya Seungmin bingung.

"Ya itu.. Aku sama Felix punya rencana buat jodohin kamu sama siapa gitu.."

Seungmin tertawa lagi, "nggak, aku tau niat kalian baik. Lagian kalian juga belum nyoba jodohin aku sama siapa-siapa kok,"

"Oh.. Gitu.."

"Iya,"

"Terus menurut kamu gimana?" tanya Jisung.

"Apanya?"

"Soal Hyunjin, Chan, sama hanahaki.."

Seungmin menatap Jisung, "yaudah ayo pacaran,"

-

To Be Continued

[Sunday, June 23 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang