Chapter: 07

105 13 0
                                    

Satu minggu berlalu sejak Seungmin dilarikan ke rumah sakit. Kini Felix dan Jisung jadi sering menjenguknya bergantian. Mereka bahkan sering menginap di rumah sakit untuk menemani Seungmin yang entah mengapa kondisinya jadi semakin buruk. Dan Seungmin tentu semakin merasa tidak enak karena harus terus merepotkan keduanya.

"Aku nggak apa-apa, beneran. Kalian pulang aja.." ujarnya.

"Gak ah, aku bosen di rumah," balas Felix yang diangguki Jisung.

"Emang kerjaan rumah kalian nggak numpuk? Kalian udah berhari-hari nginep di sini, kan..?"

"Gampang itu mah. Baju bisa di-laundry, kalau cucian piring kan kita makan di sini, jadi nggak ada," ujar Jisung.

"Terus kerjaan kalian?"

"Ada karyawan lain di kafe," jawab Felix.

"Bos aku lagi honeymoon," jawab Jisung.

"Tuhan.." Seungmin memijat kepalanya.

Dia tidak tau kalau Jisung dan Felix pandai membuat alasan. Dan Seungmin tidak bisa melawan mereka berdua karena apapun yang dia katakan, dua orang itu selalu punya cara untuk membalasnya.

"Santai aja sih. Lagian kamu sendirian di sini emangnya gak bosen?" kekeh Jisung.

"Ada pasien lain di sini, aku gak bosen,"

"Idih, padahal kalau sendirian kerjaannya ngelamun doang,"

"Kata siapa?"

"Aku liat dari pintu,"

Seungmin menghela nafas, "aku nggak ngelamun,"

"Masa?"

"Iya,"

"Terus kok aku masuk kamu gak sadar?"

"Aku lagi mikir. Lagian emang kenapa, sih?"

"Ya gapapa," kekehnya.

"Makanan rumah sakit enak, gak?" tanya Felix menengahi.

"Enak sih. Orang aku gak kenapa-napa juga,"

"Siapa tau makanannya dibedain karena ada kebutuhan nutrisi khusus,"

"Kayaknya nggak deh. Makananku dari kemaren normal-normal aja kok,"

"Bagus deh kalau begitu,"

"Kenapa emangnya?"

"Kalau makanan kamu dibedain, berarti kamu nggak bisa ikut makan jajanan kita,"

"Ngapain aku makan jajanan kalian..?" tanyanya bingung.

"Aduh, ya Tuhan.."

Jisung terkekeh, "Felix mau jajanin kamu. Siapa tau kamu mau jajan tapi gak bisa keluar, jadi kan bisa nitip sama kita,"

"Oh," kekehnya, "kalau itu sih tanya dokter dulu,"

"Katanya nggak ada pantangan?" balas Felix.

"Yang menurut aku normal belum tentu normal menurut dokternya,"

"Iya juga sih.."

"Oh iya. Kamu jadinya operasi kapan?" tanya Jisung.

"Kata dokter dua hari lagi,"

Jisung mengangguk, "buat skenario kita.. Kamu yakin mau begitu aja?"

"Iya. Aku nggak mau kalau dia sampai tau soal perasaanku," kekehnya.

Jisung mengangguk, "berarti kita bisa bilang kalau hanahaki kamu juga ilang karena kamu gak inget siapa orang yang kamu suka,"

"Betul,"

"Kamu masih kontakan sama dia?" tanya Felix.

"Udah nggak. Dia terakhir nanya aku ke mana, belum aku jawab. Aku gak sempet bales soalnya dadaku langsung sakit,"

"Kalau kita yang bales, boleh?" izinnya.

"Boleh, tapi jangan bilang-bilang kalau aku di rumah sakit. Nanti aja kalau aku udah pulang,"

Felix mengangguk, "kalau gitu, kita harus pura-pura jadi kamu, ya?"

"Iya.. Maaf, tolong, ya..?"

"Iya, tenang aja. Aman kok," jawab Jisung.

"Kalau misalnya dia minta bukti foto, aku punya satu folder khusus yang isinya foto-foto random aku. Aku nggak pernah tunjukin foto-foto itu ke dia, jadi mungkin bisa kalian pake.."

"Oke. Password HP kamu apa?"

"092200. Tanggal lahir aku,"

"Typing kamu gimana?" tanya Felix.

"Depannya aja dikapital, sama kalau nyebut nama orang juga dikapital,"

"Baku?"

"Nggak terlalu. Kayak bahasa sehari-hari aja,"

"Oke deh, kayaknya aku bisa pura-pura jadi kamu," ujar Jisung, "atau nanti aku tanya kamu aja mau bales apa,"

Seungmin terkekeh, "boleh,"

-

To Be Continued

[Sunday, June 16 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang