Chapter: 09

87 13 0
                                    

Hari ini adalah hari di mana operasi Seungmin dilaksakan. Jisung dan Felix yang memang merasa khawatir pun ada di sana untuk menunggu dan menemaninya. Mereka tidak mau kalau Seungmin sampai kenapa-napa saat mereka sedang tidak ada.

Dan sekarang mereka tengah menunggu kesadaran Seungmin kembali. Efek anestesi yang disuntikkan pada tubuh Seungmin seharusnya akan menghilang sebentar lagi, dan mereka saat ini menunggu di dalam ruang rawat bersama-sama.

"Menurut kamu, Seungmin bakal lupa sama kita, gak?" tanya Jisung.

"Kalau Seungmin suka sama kita, jawabannya iya,"

"Apa, sih?"

"Ya itu jawabanku. Hanahaki kan kalau dioperasi bakal bikin lupa orang yang dia suka. Jadi ya mungkin kita nggak akan dilupain sama Seungmin,"

"Aku takut dia lupa beneran.."

"Kalau dia lupa pun masih ada waktu buat ngingetin dia soal kita. Lagian kita kan baru kenal juga sama dia,"

"Tapi kalau nanti tiba-tiba ketemu sama Chan gimana?"

"Jalanin aja sesuai rencana kita,"

"Nanti kita perlu pura-pura gak kenal sama Hyunjin, gak?"

"Mending tanya Hyunjin aja. Kan dia yang lebih kenal sama Chan,"

"Aku mau nyapa Hyunjin tapi takut Chan curiga.."

"Kita bisa ngarang cerita untuk itu. Kita cuma perlu bilang kalau Seungmin tinggal di lingkungan yang sama kayak kita yang ternyata temennya Hyunjin-"

"Tapi Hyunjin kan pura-pura gak tau Seungmin pergi ke mana..?"

"Kita buat seolah Seungmin yang minta kita untuk rahasiain soal dia,"

"Berarti kita harus menghapus jejak Seungmin dari HP Hyunjin," balasnya.

"Iya. Dan kita nggak boleh gegabah mulai sekarang karena Chan bisa aja baca chat kita,"

- Gypsophila -

Seungmin sadarkan diri dua jam kemudian. Jisung yang memang ada di sana pun bergegas memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya. Dan untungnya Seungmin baik-baik saja.

"Kamu Jisung, kan?" tanya Seungmin tepat setelah sang dokter keluar dari ruangan.

"Iya. Kamu nggak inget?"

"Inget.. Sedikit.. Ingatanku agak berantakan.."

Jisung mengangguk, "kalau Felix tau, kan?"

"Kayaknya tau.."

"Bagus deh.."

"Jisung.. Aku habis operasi, ya?"

"Iya, Seungmin. Tapi sekarang kamu udah nggak apa-apa,"

Seungmin mengangguk pelan, "aku operasi apa..?"

"Nanti aku kasih tau kalau udah boleh pulang,"

"Kok gitu..?"

"Biar kamu sembuh dulu,"

"Yaudah deh.."

Jisung tersenyum kecil, "gimana rasanya?"

"Dadaku rasanya agak sakit.."

"Sakit yang gimana?"

"Uh, bekas jahitannya.."

"Oh.. Kirain.." balasnya bernapas lega.

"Emangnya kenapa?"

"Ya.. Siapa tau ada komplikasi? Kan aku bukan dokter," kekehnya, "kalau cuma bekas jahitannya yang sakit, aku bersyukur,"

"Oh.."

Klek..

"Seungmin!" panggilnya sambil membuka pintu.

"Iya, uh.. Felix..?"

"Betul!" jawabnya senang, "kamu nggak apa-apa?"

"Iya, nggak apa-apa, kok,"

"Pusing?"

"Sedikit. Efek obat biusnya kali,"

Felix mengangguk dan lantas menatap Jisung, "udah kamu kasih tau?"

"Belum. Nanti aja kalau udah pulang,"

"Yaudah,"

Felix lantas duduk di sebelah Jisung dan meletakkan barang bawaannya di atas kursi. Ada beberapa makanan ringan serta baju ganti untuk dirinya dan Jisung.

"Udah ngabarin?" tanya Jisung pada Felix.

"Belum. Takut ditanya-tanya,"

Jisung mengangguk, "yaudah aku aja yang ngabarin,"

"Telpon?"

"Iya. Takut kebaca," balasnya seraya bangkit dan berjalan keluar ruang rawat, lalu mengeluarkan ponselnya dari saku.

Tepat setelah Jisung keluar dari ruang rawat Seungmin..

"Felix.." panggil Seungmin.

"Iya? kenapa?"

"Sebenernya aku kenapa? Aku ngerasa ingatanku agak berantakan karena ada beberapa hal yang aku lupain,"

Felix berpikir, mencoba menyusun kata-kata yang sesuai dengan kondisi Seungmin saat ini, "anggap aja kamu baru habis kecelakaan, dan ada sesuatu yang terjadi. Jadi ingatan kamu hilang,"

"Kecelakaan.." gumamnya, "tapi aku nggak ngerasain sakit di badanku.."

"Kecelakaan kan nggak selalu ketabrak, Seungmin," kekehnya.

"Oh iya.."

Felix tersenyum, "kalau udah pulang nanti ke kafe aku, yuk," ajaknya.

"Ngapain..?"

"Main aja. Kamu belum pernah ke kafe aku sejak pindah karena kamu sibuk kemaren,"

"Oh.. Yaudah.."

Felix tersenyum kecil. Dia tak pernah bertemu dengan pengidap hanahaki secara langsung sebelumnya. Jadi dia pun tak tau kalau akan ada banyak ingatan yang hilang dari otak Seungmin. Felix pun tak bisa bicara macam-macam karena dia tak tau apa yang akan terjadi saat Seungmin mendengar nama Chan nanti.

Dan Felix hanya bisa berharap agar Seungmin baik-baik saja.

-

To Be Continued

[Tuesday, June 18 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang