Chapter: 17 [last]

156 12 6
                                    

Chan
|Aku denger kamu pacaran sama Jisung?

Seungmin
|Iya

Chan
|Oh, congratulations then 🎉

Seungmin
|Buat apa😂

Chan
|For not being trapped in one sided love again

Seungmin
|😂
|Thank you

Chan
|Semoga langgeng sama dia

Seungmin
|Hahah, thanks
|Semoga lo juga langgeng sama Hyunjin

Chan
|Wow, your tone suddenly change hahah
|Did I make you feel uncomfortable?

Seungmin
|No I just
|Jaga perasaan Jisung aja
|Gue gak mau dia ngerasain apa yang gue rasain dulu karena gue nggak ngasih batesan ke orang lain
|Gue gak mau dia sakit hati karena gue terlalu akrab sama yang lain wkwk

Chan
|Oh, okay then
|Gue nyesuaiin lo aja

Seungmin
|Thank you for understanding

Chan
|No problem
|Anw what are you up to rn?

Seungmin
|Lagi jalan sama Jisung
|Mau ke tempat mama

Chan
|Oh, okay
|Enjoy your date(?) ig?

Seungmin
|Thank you!

Seungmin mematikan ponselnya. Menyimpan benda persegi itu ke dalam sakunya dan menggenggam tangan Jisung. Menariknya ke area pemakaman dengan satu buket gypsophila di tangan dan berhenti tepat di depan sebuah batu nisan yang biasa Seungmin datangi.

"Ma, Seungmin dateng lagi, tapi sekarang sama Jisung," ucapnya sambil berjongkok.

"Halo, Tante, aku Jisung,"

"Panggil Mama aja gapapa,"

"Iya,"

Seungmin meletakkan buket bunga dalam genggamannya ke atas gundukan tanah, "ini Jisung, pacar Seungmin yang waktu itu pernah Seungmin ceritain," ujarnya sambil tersenyum, buat wajah Jisung memerah.

"Ma, menurut Mama bagusnya indoor atau outdoor?"

Jisung melotot dan lantas menatap Seungmin, "mau ngapain?!"

"Nikahin kamu,"

Bugh!

Jisung memukul lengan Seungmin, "jangan sekarang!" serunya pelan.

"Ya nggak sekarang dong sayang," kekeh Seungmin sambil mengelus lengannya yang baru dipukul Jisung.

Jisung mendengus, "makanya jangan aneh-aneh dulu,"

"Ih, ini tuh nggak aneh. Emang salah kalau aku mau nikahin pacar aku sendiri?"

"Harusnya aku yang ngomong gitu!"

Seungmin tertawa gemas, "tuh, lucu kan, Ma? Apa lagi kalau lagi ngambek,"

"Seungmin!"

Seungmin tergelak, "iya-iya, nanti kamu yang nikahin aku, bukan aku yang nikahin kamu,"

Jisung mendengus dan lantas mengalihkan pandangannya. Memilih untuk memperhatikan tulisan yang tertera pada nisan di depannya.

"Sekarang Mama nggak perlu khawatir lagi soal Seungmin, soalnya sekarang udah ada Jisung sama yang lain. Seungmin udah nggak sendirian lagi, jadi Mama nggak perlu takut Seungmin kenapa-napa. Seungmin bisa jaga diri kok,"

"Oh iya, hari ini yang bawain bunga bukan Seungmin, tapi Jisung. Katanya dia mau bawain hadiah buat Mama, jadi Seungmin ngasih rekomendasi buat bawa bunga kesukaan Mama," ucapnya sambil tersenyum.

Jisung melirik Seungmin. Mata kekasihnya itu mulai berkaca-kaca. Jisung pun mengeluarkan satu kotak tisu kecil dari dalam tasnya dan memberikannya pada Seungmin.

"Oh, makasih," kekehnya, "tuh Ma, Jisung peka banget, ya?"

Jisung tersenyum, "Mama nggak perlu khawatir. Seungmin aman kok sama aku," ucapnya buat Seungmin menoleh.

"Iya Ma, ada Jisung kok di sini," senyumnya, "yaudah kita pergi dulu ya, Ma? Besok kita balik lagi, hehe. Dadah Mama~"

Seungmin dan Jisung bangkit dari posisi dan berjalan perlahan-lahan. Keduanya berjalan menjauhi area pemakaman dan beranjak dari sana. Pergi ke tempat tujuan selanjutnya sambil bergandengan tangan untuk menunjukkan pada dunia kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Termasuk pada seseorang yang sejak tadi terus memperhatikan mereka dari jauh. Seseorang dengan pakaian serba hitam yang menyembunyikan dirinya dari keramaian.

"Uhuk- Seungmin.. Aku terlambat, ya?" ucapnya sambil menatap tangannya yang kini berlumuran darah disertai dengan kelopak gypsophila.

—FIN

Haloooo hahahah, terima kasih udah baca ceritaku sampai ke chapter terakhir. Terima kasih atas semua dukungan berupa vote dan komentar yang kalian berikan.

Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya!!

[Wednesday, June 26 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang