Chapter: 12

91 13 1
                                    

Sudah satu minggu sejak Seungmin kembali berhubungan dengan Chan dan Hyunjin. Selama itu pula Felix mengetahui fakta kalau Hyunjin terkena hanahaki dan membicarakannya dengan Jisung. Dan tentu saja mereka merahasiakan hal ini dari Seungmin.

Jisung menghela nafas, "emang semua ini awalnya dari Chan,"

"Terus gimana?"

"Gue gak tau, Lix. Mungkin Hyunjin emang kena hanahaki gara-gara Chan. Tapi Chan pun keliatannya masih sayang sama Hyunjin. Gue gak tau faktor apa yang bikin Hyunjin bisa kena hanahaki dengan jenis bunga yang sama kayak Seungmin,"

"Rasa cemburu?"

"Emangnya bisa?"

"Gak tau, tapi itu kemungkinan paling tinggi. Hyunjin bilang dia udah mulai ngerasa sakit satu bulan setelah Seungmin pindah, dan waktu itu Chan pasti lagi nyariin Seungmin. Cuma itu yang bisa gue pikirin,"

Jisung berpikir, "berarti selama Chan nggak khawatir sama Seungmin gapapa, kan?"

"Mungkin?"

"Kalau gitu kita gak punya pilihan,"

"Maksudnya?"

"Kita harus cariin Seungmin pacar biar Chan tau batasan,"

"Eh, gila. Emangnya Seungmin mau dijodoh-jodohin gitu?"

"Ya nggak harus pacaran beneran. Kan bisa juga cuma pura-pura di depan Chan sama Hyunjin,"

"Berarti kita harus ngasih tau soal ini ke Seungmin,"

"Aduh, iya lagi,"

"Atau lo aja kalau gitu," ujar Felix.

"KOK GUE?"

"Kalau kita nggak mau ngasih tau Seungmin soal ini, berarti kita yang harus gerak. Dan kita nggak bisa cuma pura-pura pacaran karena Seungmin pasti bakal nanya kenapa,"

"Aduh.."

"Lagian gak ada salahnya juga kan kalau lo deketin Seungmin?"

"Kenapa begitu?"

"Jangan lo pikir gue gak tau kalau lo suka sama dia ya,"

- Gypsophila -

Seungmin saat ini sedang membaca sebuah novel di kamarnya. Dia memang masih tinggal bersama Jisung, tapi dia tidur di ruangan yang terpisah dengan Jisung karena memang masih ada satu ruangan kosong yang tidak ditempati.

Ada satu hal yang mengusik pikirannya. Yaitu tentang mengapa Hyunjin terlihat seperti menghindarinya. Dan Seungmin tak punya jawaban selain perasaannya pada Chan dulu. Tapi seingatnya hubungannya dengan Hyunjin baik-baik saja. Jadi Seungmin tak punya spekulasi lain tentang sikap Hyunjin padanya.

Tentu sebelum dia mendengar percakapan Felix dan Jisung beberapa menit yang lalu.

Sekarang Seungmin tak bisa fokus pada novel di tangannya. Suara percakapan Felix dan Jisung terus berputar tanpa henti di kepalanya, dan kini Seungmin tak bisa berpura-pura tak tau tentang apa yang mereka bicarakan.

Seungmin menghela nafas. Dia sadar kalau perlakuan Jisung padanya memang berbeda akhir-akhir ini. Dia juga sadar kalau Jisung jadi sangat sensitif saat sedang berada di sekitarnya. Mungkin itu juga yang menjadi salah satu alasan tentang kenapa Jisung sering tersentak kaget saat Seungmin menyandarkan kepalanya di bahu Jisung.

"Tapi kayaknya nggak buruk juga memulai hubungan baru," gumamnya, "iya, kan?"

- Gypsophila -

Tok.. Tok..

"Iya! Sebentar!" balas Jisung dari dalam, "oh, kenapa gak langsung buka pintu aja?" tanyanya.

"Hehe, takut kamu lagi nggak bisa diganggu," jawab Seungmin.

"Masuk sini," ujarnya mempersilahkan Seungmin masuk ke kamarnya.

Tepat setelah Seungmin masuk..

"Kenapa?"

"Aku boleh tidur bareng kamu, gak?"

Jisung yang baru berjalan ke kasurnya tersandung.

"Eh, kamu gapapa?" tanya Seungmin khawatir.

"Nggak, gapapa kok.." balasnya sambil mendudukkan diri di kasur, "duduk sini,"

"Iya.."

"Tumben pengen tidur bareng. Kamu kenapa?"

"Gak bisa tidur,"

"Kenapa?"

"Ya nggak tau. Kalau tau juga udah tidur dari tadi," kekehnya.

"Iya sih," balas Jisung pelan merutuki kebodohannya.

Seungmin terkekeh, "jadi boleh apa nggak?"

"Boleh. Mau langsung tidur?"

"Kamu mau ngerjain sesuatu dulu?"

"Nggak sih," dengusnya geli, "yaudah aku matiin lampu dulu. Kamu tiduran aja,"

"Kamu mau di pinggir atau di pojok?" tanya Seungmin.

"Di mana aja bisa. Aku menggelantung kayak kepompong Mugen Tsukuyomi-nya Madara juga bisa," balasnya sambil mematikan lampu.

"Apa sih," kekehnya, "yaudah aku di pojok, ya?"

"Iya,"

Jisung berjalan kembali ke kasurnya. Dia lantas merebahkan diri di sebelah Seungmin, menghadap ke langit-langit karena dia merasa canggung untuk tidur menghadap Seungmin. Namun Seungmin berpikiran lain. Dia justru merebahkan dirinya menghadap Jisung dan menatapnya lekat. Buat telinga Jisung memerah perlahan-lahan.

"Kamu kenapa ngeliatin aku terus?" tanya Jisung sebab dia bisa merasakan deru nafas Seungmin di lehernya.

"Nggak apa-apa," balasnya tersenyum dan lantas menutup mata.

Ah, sial. Kalau Jisung sedang nggak waras, kayaknya dia udah menerjang Seungmin dan menciumnya.

-

To Be Continued

ini kayaknya happy ending... kayaknya...

[Friday, June 21 2024]

Gypsophila • Chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang