08. We Got Your Back, Bro!

282 45 12
                                    

down the road, we roared!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

down the road, we roared!

— the red ace, 2024.

***

"BAJINGAN! Gue baru aja make moisturizer endorsan Minggu kemarin, kalau sampek muka gue babak belur gimana? Gue harus take video before after habis ini. Emang anak Allstars anjing, gak tau waktu banget ngajak tawuran."

Keluhan Saga barusan direspon dengusan oleh Tama dan yang lainnya, laki-laki tinggi itu memang kerap mengambil beberapa job sampingan dengan mengendors barang. Tidak hanya produk skincare pria, namun banyak barang lain. Sepatu, Jersey, celana, peralatan dapur, set panci, bahkan daster pun juga laki-laki itu ambil.

Prinsipnya 'mana yang memberi uang lebih, itu yang diambil'

Dengar-dengar kemarin laki-laki itu berniat menyaingi Fadil Jaidi, jadi sudah tertebak bukan alasan Winona begitu anti dengan Saga? Karena meskipun ganteng, tinggi, dan pintar cari uang, tentu saja karena kelakuan Saga disosial media begitu berbeda dengan aslinya. Di kehidupan saat ini, mungkin Asean Saga adalah orang keren, cool atau apalah itu, namun saat memasuki mede cari duit, Saga hanyalah seonggok manusia yang mempermalukan diri sendiri.

"Nih, pake helm." Wistara yang gemas, memakaikan sebuah helm fullface pada Saga. "Biar terjaga muka lo itu, walaupun gak seganteng gue, tapi itu satu-satunya aset lo buat menghasilkan pundi-pundi rezeki kan?"

"Jancuk." Saga mengumpat, namun tak melepaskan helm yang terpasang dikepalanya. "Bener juga sih, entar gue makin miskin lagi."

"Iket rambut lo." Tama melemparkan sebuah karet gelang kearah Wistara yang langsung ditangkap dengan baik, "Jangan sampek gue denger lo ngeluh gara-gara rambut lo sendiri."

"Ckckck." Chiko yang sedang melepaskan dasinya sambil menggeleng pelan, "Bisaan banget lo ngehindarin Bu Tina buat gak potong itu rambut."

Wistara tersenyum bangga, "Apapun yang terjadi, gue harus tetap mempertahankan rambut badai gue. Ini adalah kunci ketampanan gue yang hakiki."

Jeksa tersenyum ringan melihat teman-temannya yang nampak santai, sedikit merasa bangga bahwa mereka tidak lagi penuh emosi dan menggebu saat mendengar kabar bahwa mereka akan diserang. Laki-laki itu memilih memainkan slayernya, menunggu Kaisar memberikan kabar.

"Halo. Kingkong disini. Mo lapor, kalau sekolah udah steril, tinggal beberapa anak OSIS yang bandel dibilangin. Guru-guru juga udah tahu, Bos."

Jeksa mengambil HT itu, "Oke. Jalanan gimana, Gas?"

"Di Veteran ada sekitar 15 orang lagi jalan kearah sekolah Bos, mereka bawa batu. Info di HOS, jumlah mereka lebih banyak, senjata mereka juga lumayan. Mereka ngincer gerbang Selatan, gimana nih? Langsung cegat?"

Kaleidoscope: The Extraordinary J | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang