Chapter 2

185 13 5
                                    

Front merupakan siswa kelas 3 di GMM internasional highschool. Tentu saja sekolah itu adalah sekolah elit yang dihuni oleh anak-anak dari orang-orang penting. Front dikenal sebagai orang yang slengean, ia sering bolos dan tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan guru. Namun Front bukan orang yang suka membully atau berbuat kriminal Semacamnya, ia hanya melakukan kenakalan remaja yang masih dibilang wajar.

Justru Front selalu membantu orang-orang yang mendapat perlakuan tidak baik di sekolah itu. Tidak semua siswa masuk sekolah tersebut karena orang tua mereka yang kaya, ada beberapa siswa yang masuk sekolah itu melalui jalur beasiswa. Biasanya orang-orang yang seperti itulah yang mendapat perlakuan tidak baik karena mereka bukan orang kaya.

Front disukai teman-temannya karena sifatnya yang baik, ceria dan selalu membawa aura positif dimanapun ia berada.

"GOOD MORNING TEMAN-TEMAN KU TERSAYANG" teriakan Front membuat semua siswa di kelas menatapnya. Mereka hanya menggelengkan kepala karena sudah terbiasa dengan kelakuan Front itu. Mereka tidak merasa terganggu, malah merasa terhibur dengan kelakuan Front yang sedikit random.

Pletakkk

Prom memukul kepala Front dengan buku yang ia pegang.

"Cepak salin tugas ini sebelum Khru Earth datang"

Bukannya marah, Front malah cengengesan dan mengambil buku yang tadi digunakan Prom untuk memukul kepalanya.

"Terimakasih tuan muda Prom yang tampan dan baik hati" Ucap Front sambil membungkukkan badannya 90° di depan Prom. Temannya yang lain hanya terkekeh melihat mereka berdua.

🐹🐹🐹

Kringggggg

Suara bel tanda istirahat berbunyi. Semua siswa meninggalkan kelas untuk mengisi perut, ada pula yang ke kamar mandi untuk buang air.

"Front, ikut ke kantin atau... "

"Tentu saja aku akan menemui pujaan hatiku" Front memotong kalimat Ford dan langsung berdiri dari kursinya.

"Aku pergi dulu ya bye bye" Ucapnya sambil berlari meninggalkan kelas.

Teman-temannya menghela napas melihat kelakuan Front yang sangat bucin. Bukan apa-apa, masalahnya pujaan hati yang ia bicarakan itu telah menolaknya berulangkali. Sudah jadi rahasia umum bahwa Front sangat menyukai Gemini Norawit. Dan sudah jadi rahasia umum pula bahwa Gemini selalu menolak Front, bahkan ia menolak Front secara terang-terangan.

Teman-temannya sudah berulang kali menasehati Front agar menyerah dan mencari penggantinya saja. Namun Front selalu berkata bahwa perjuangannya selama 3 tahun tidak boleh sia-sia. Yappp betul, dia telah menyukai Gemini sejak kelas 1 dan hingga detik ini tidak ada perkembangan dari hubungan mereka.

Gemini selalu menolak Front dan menyuruh Front berhenti mendekatinya. Namun Front yang keras kepala, tidak pernah mengindahkan perkataan Gemini. Gemini akhirnya lelah untuk terus mengusir Front, dia membiarkan pemuda manis itu berkeliaran di sekitarnya namun tidak pernah menggubris Front sedikitpun. Gemini berpikir Front akan lelah dengan sendirinya, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda bahwa Front akan lelah. Diamnya Gemini malah disalah artikan oleh Front, ia mengira bahwa Gemini sudah memberinya kesempatan.

🐹🐹🐹

"Ohalloooo Geminikuuuu"

Gemini yang sudah hafal dengan kelakuan Front hanya diam dan fokus pada buku yang sedang dibacanya. Mark yang merupakan sahabat Gemini hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya yang dinilai kejam. Kadang ia kasihan melihat Front yang selalu berusaha mendapatkan perhatian Gemini, namun ia juga tidak bisa menyalahkan Gemini, karena ini semua adalah tentang hati.

"Gem, aku akan ke kantin. Ingin menitip sesuatu" Ucap Mark pada Gemini.

"Hmmm seperti biasa" Ucapnya sembari menatap Mark sekilas. Kemudian Mark beralih kepada Front yang tengah asik memandangi Gemini.

"Front, kamu juga mau nitip sesuatu?"

"Aku nitip shushi seperti biasa ya Mark" Ucapnya sambil mengedip-ngedipkan matanya. Mark hanya menghela napas pasrah dan berjalan meninggalkan kelas, ia akan selalu menjadi kurir makanan jika sudah begini.

Front pindah ke tempat duduk di samping Gemini.
"Gemini sedang baca buku apa?"

"Gemini hari ini sibuk tidak? ayo kita kencan"

"Gemini mau temani aku membeli Lego tidak?"

Gemini yang terus-terusan mendapat pertanyaan menghela napas dan meletakkan bukunya di meja.

"Bisa diam tidak? Jika kau terus berisik lebih baik keluar saja"

Bukannya tersinggung, Front hanya cengengesan.

"Baiklah, aku akan diam dan melihat Gemini saja"

Begitulah keseharian Front saat sedang istirahat sekolah. Ia akan duduk menatap Gemini sampai jam istirahat selesai. Meski Gemini tidak pernah menggubris keberadaannya, ia yakin suatu saat Gemini akan membalas perasaannya.

TBC

Happy Reading
Semoga kalian suka 🙏
Maaf jika agak cringe

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang