Chapter 16

116 7 1
                                    

Enjoyyyy!

Fourth menatap sendu pada tubuh yang masih setia berbaring di hadapannya itu. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda Front akan siuman. Ujian kelulusan akan diadakan dua minggu lagi. Siswa kelas tiga akan disibukan dengan jam belajar tambahan.

Malam ini Fourth meminta untuk menemani Front karena besok hari minggu. Karena mulai Senin ini ia akan disibukan dengan kelas tambahan. Jadi Fourth memohon agar diizinkan untuk menghabiskan waktunya malam ini bersama Front.

Kejadian di toilet kemarin masih menghantui pikirannya. Tatapan anak itu sangat mengganggunya. Ada rasa bersalah karena meninggalkan pemuda itu tanpa berusaha membantunya.

Seandainya ia memiliki keberanian seperti Front.

🐹🐹🐹

Teman-teman kelasnya sudah mulai terbiasa dengan perubahan sifat Front, mereka berpikir mungkin saja Front sudah bertaubat karena sebentar lagi akan lulus.

"Front, ayo ke kantin. Setelah makan kita lanjutkan lagi belajarnya" Ucap Ford sambil memasukan alat tulisnya ke dalam tas.

"Mmm aku tidak ikut ya Ford, aku membawa bekal. Sepertinya aku akan makan siang di rooftop sambil membaca buku" Jawab Fourth.

Sayang dan Prom saling tatap, mereka masih merasa aneh dengan perubahan sifat Front yang tiba-tiba. Namun mereka tidak ingin terlalu ikut campur.

"Baiklah, tapi jangan sampai lupa makan ya. Jangan terlalu memaksakan diri. Otakmu juga butuh istirahat" Ford mengingatkan. Ada rasa hangat dalam hati Fourth mendengar ocehan temannya, baru kali ini ia memiliki teman yang perhatian seperti ini.

"Front beruntung sekali" Batinnya.

Fourth ingin mencari suasana baru untuk belajar, jadi ia menuju rooftop sambil membawa buku dan kotak bekal.

Ketika ia membuka pintu rooftop ternyata disana ada seseorang. Mereka sama-sama terkejut.

"Dia..."

Tiba-tiba orang itu berdiri dan bergegas pergi. Ketika melewati Fourth, tatapan mereka tidak sengaja saling bertemu. Tatapan itu, Fourth merasakan kekecewaan di dalamnya.

BRAKKKK

Suara pintu yang ditutup dengan kasar itu menyadarkan Fourth dari lamunannya.

Niatnya untuk belajar malah tidak terlaksana karena kini kepalanya dipenuhi oleh banyak pertanyaan.

Cklekk

Lagi-lagi Fourth dibuat terkejut dengan kedatangan seseorang.

"Apa yang kau lakukan disini" Tanyanya pada Fourth. Fourth masih diambang kesadaran, pikirannya tiba-tiba blank.

"Ak.. Aku.. Aku?" Ntah apa yang dibicarakan.

"Tentu saja kau. Memangnya disini ada orang lain selain kita?" Ucap Gemini datar. Ya, orang yang baru saja datang itu adalah Gemini.

"Oh.. Mmm.. Ak.. Aku sedang makan siang" Sambil mengangkat buku di tangannya.

"Kau memakan buku?"

"Hah?"

"Hufft sudahlah lanjutkan kegiatan mu" Ucap Gemini sambil duduk di samping Fourth.

Fourth masih setia menatap Gemini, ia bingung harus bersikap seperti apa. Tubuhnya tiba-tiba kaku, ia takut jika bergerak sedikit saja akan membuat kesalahan.

"Kau akan tetap diam seperti itu sampai bel berbunyi?" Tanya Gemini yang mulai jengah melihat sikap "Front". Perasaan dulu Front tidak pernah bisa diam sedetikpun, kenapa sekarang malah seperti patung?

Fourth mulai membuka kotak bekalnya perlahan, semua gerak geriknya tak lepas dari pandangan Gemini.

" Perasaan ku saja, atau memang ada yang aneh ya? " Batinnya.

"Kau makan rumput?" Tanya Gemini saat melihat isi kotak bekal Fourth yang tampak aneh di matanya.

"Rumput?" Fourth memiringkan kepalanya karena heran dengan pertanyaan Gemini.

"Sial"

"Itu yang kau makan seperti rumput" Ujarnya sambil memalingkan muka.

"Oh ini salad sayur, bukan rumput" Jawab Fourth pelan. "Gemi mau?" Tanyanya sambil menyodorkan kotak bekal itu ke hadapan Gemini.

"Gemi?"

"Tidak. Aku tidak suka sayur, menjijikkan"

"Baiklah" Fourth melanjutkan makan siangnya sampai habis. Gemini masih setia duduk di sampingnya, tak jarang pemuda zodiak itu mencuri padang ke arah Fourth yang sedang mengunyah.

Sebenarnya Fourth kurang nyaman dengan situasi ini, karena ia tidak dekat dengan Gemini apalagi mengingat kejadian tempo hari.

"Aku sudah selesai. Gemi, aku kembali ke kelas duluan ya" Ucap Fourth sambil merapikan kotak bekal dan buku yang tidak jadi ia baca.

"Hmm" Jawabnya tanpa melihat ke arah Fourth.

"Sial ada apa dengan kepala ku" Gemini mengacak rambutnya sendiri setelah kepergian Fourth.

.

.

.

TBC

maaf ya kalau ceritanya gaje
Semoga kalian suka ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang