Fourth dibawa pulang ke mansion oleh Apo, sedangkan Mile tetap di rumah sakit untuk menjaga Front.
Saat ini Fourth sedang berada di kamar Front, ia memilih untuk tidur di kamar itu. Fourth duduk di meja belajar sang adik, di sana ada foto mereka saat masih kecil. Kemudian mata Fourth tertuju pada buku bersampul biru. Sepertinya itu buku harian Front. Fourth ingin membukanya namun sedikit ragu karena itu adalah privasi. Namun Fourth tetap membukanya dan mulai membaca.
Di buku itu Front menuliskan kesehariannya, tentang sekolah, teman-temannya, dan lebih banyak tentang Gemini, sosok yang ia cintai sejak lama. Isi buku ini ternyata sama persis dengan apa yang selalu Front ceritakan padanya. Ada rasa hangat di hatinya ketika tahu bahwa sang adik benar-benar mempercayainya dengan berbagi semua yang ia rasakan.
Di meja belajar itu Fourth juga menemukan sebuah brosur Perguruan tinggi yang populer di Thailand. Sepertinya Front sangat ingin melanjutkan kuliahnya di sana. Fourth kembali merasa bersalah karena Front koma dan tidak memiliki waktu untuk belajar, sedangkan ujian kelulusannya sebentar lagi.
BRAKKKK
Fourth masih asik dengan pikirannya ketika pintu kamar terbuka dengan keras. Di ambang pintu terlihat pria paruh baya berdiri dengan wajah marah namun ada kekhawatiran dari sorot matanya yang tajam.
Tak lama berselang, Apo muncul di belakang pria itu dengan tatapan sendu.
"Fourth Nattawat kemas barangmu dan kita akan kembali ke Singapura sekarang!" Ucap pria yang tak lain adalah kakek Fourth. Ketika mendengar kabar mengenai kedua cucunya, kakek langsung terbang ke Thailand. Ia tak hentinya mengumpati sang anak yang dianggap tidak becus menjaga cucu-cucunya.
Fourth masih terdiam berusaha mencerna perkataan sang kakek. Bagaimana bisa kakeknya meminta ia kembali ke Singapura sedangkan kembarannya masih terbaring belum sadarkan diri.
"Ayah, ku mohon biarkan Fourth bersama kami untuk sementara waktu" Ucap Apo lirih. Ia masih merindukan anak sulungnya itu, ia belum sempat melepas rindu dengan sang anak karena kecelakaan itu.
Seolah tak mendengar ucapan sang menantu, kakek berjalan menuju Fourth dan menarik tangan pemuda manis itu untuk ikut dengannya. Apo langsung berlari dan menahan tangan Fourth yang lain untuk tetap tinggal. Sehingga terjadilah tarik menarik antara keduanya, sedangkan Fourth masih diam dan tidak mengerti dengan situasi yang saat ini ia alami.
Tak lama Mile datang dengan napas tersenggal, ia mendapat telepon dari sang istri bahwa ayahnya datang untuk membawa Fourth pergi. Mile langsung bergegas pulang untuk menemui sang ayah. Tentu saja setelah ia memastikan Front aman di rumah sakit dengan penjagaan.
"Ayah hentikan!"
Seketika adegan tarik menarik itu terhenti, namun baik kakek maupun Apo masih enggan melepaskan tangan Fourth.
"Ayah, ku mohon biarkan kami bersama lagi. Biarkan kami yang menjaga dan merawat anak kami sendiri" Ucap Mile dengan nada memohon.
Kakek yang mendengar perkataan Mile tertawa remeh. "Menjaga kau bilang? Bahkan belum 24 jam cucuku tiba disini dia langsung sakit, dan cucuku yang satunya koma. Itu yang kau bilang menjaga? Apa perlu kubawa juga Front bersama ku? Ku rasa pengobatan di Singapura lebih baik"
Apo langsung menggeleng dan menjatuhkan tubuhnya di hadapan ayah mertuanya itu. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jika kedua anaknya benar-benar dibawa pergi.
"Jangan yah. Ku mohon jangan" Isaknya memohon.
Mile yang melihat istrinya yang begitu rapuh langsung membawanya ke dalam pelukan berusaha memberikan kekuatan. Meski dirinya sendiri tengah dilanda ketakutan. Ia sangat mengenal ayahnya, apapun yang diucapkan pria tua itu tidak pernah main-main. Ia takut jika ayahnya benar-benar membawa kedua putranya pergi.
Kakek tidak mempedulikan keduanya, ia fokus pada Fourth yang sejak tadi hanya diam. Ketika ia menarik tangan cucunya itu untuk pergi, Fourth menahan tangan kakeknya.
"Kakek, aku akan tetap disini bersama daddy dan papo"
.
.
.
TBCMon maap baru up lagi 🙏
Happy Reading gaesss