Chapter 13

129 12 0
                                    

Fourth sedang menatap sosok yang sedang terbaring di depannya. Ia mengelus tangan yang terasa dingin itu dengan pelan.

"Fon~ cepat bangun. Aku merindukan mu"

Ceklekkk

Fourth menoleh ke arah pintu yang terbuka. Mile masuk bersama Apo yang membawa makan malam untuk mereka.

"Fou~ kemari, kita makan malam dulu. Setelah itu kau dan papo akan pulang. Daddy yang akan menjaga Fon malam ini" Ucap Apo sambil menata makanan di atas meja.

"Papo, bisakah Fou tetap disini menjaga Fon?" Lirih Fourth.

Mile mendekati putranya itu dan mengusap kepalanya pelan.

"Pulanglah. Besok Fou harus sekolah kan. Setelah pulang sekolah Fou boleh menjenguk Fon lagi. Malam ini biar daddy yang berjaga disini, oke?"

Akhirnya Fourth mengangguk setuju. Sebenarnya Mile dan Apo tidak setuju dengan ide Fourth untuk bersekolah menggantikan Front. Yaa tebakan kalian benar, yang kemarin datang ke sekolah setelah menghilang selama dua minggu itu bukanlah Front, melainkan Fourth yang akan menggantikan Front selama kembarannya itu koma.

Flashback on

"Papo, bagaimana jika Fou saja yang menggantikan Fon ujian"

Mile dan Apo saling pandang, apa yang dimaksud oleh putra mereka ini.

"Fou akan sekolah menggantikan Fon selama Fon sakit. Kemudian ikut ujian kelulusan dan akan ikut tes di kampus impian Fon. Jadi nanti ketika Fon bangun, Fon bisa langsung melanjutkan kuliahnya tanpa harus menunggu tahun depan" Jelas Fourth meyakinkan orang tuanya.

Memang selama Front sakit, Mile dan Apo belum mengabari pihak sekolah. Mereka terlalu sibuk mengurus masalah yang terjadi kemaren sehingga lupa dengan hal-hal seperti itu.

"Tidak Fou. Papo tidak setuju, akan ada banyak resiko. Lebih baik papo menghubungi pihak sekolah dan memberi tahu keadaan Fon saat ini" Bukan tanpa alasan Apo tidak mengizinkan Fourth untuk berganti peran dengan Front. Apo masih trauma dengan keadaan Fourth ketika sekolah dulu, ia takut jika hal yang sama terjadi lagi nanti.

Apalagi saat ini tidak ada Front yang selalu melindungi Fourth seperti dulu.
Jika sesuatu terjadi pada Fourth, kakeknya pasti akan langsung membawa Fourth pergi.

"Papo~ Fou janji akan menjaga diri. Lagi pula Fou kan akan menjadi Fon selama di sekolah, selama ini Fon kan tidak pernah dibully, jadi Fou yakin akan baik-baik saja"

Mile masih diam menyimak perdebatan antara anak dan istrinya. Ia sebenarnya juga tidak setuju dengan ide Fourth.

"Papo~ papo tahu kan impian Fon itu masuk perguruan tinggi no 1 di Thailand, tapi Fon kadang sangat malas belajar. Walaupun tahun depan Fon ikut tes masuk perguruan tinggi, belum tentu Fon bisa lolos karena seleksi masuk kampus itu begitu ketat, tidak bisa dengan nilai yang pas-pasan. Fou ingin membantu Fon, papo~ dengan menggantikan Fon belajar dan ikut tes itu. Fon sakit karena kesalahan Fou, waktu Fon terbuang karena harus terbaring seperti itu, jadi Fou ingin menebusnya. Fou ingin ketika sadar nanti, Fon akan mendapatkan semua yang dia impikan" Ucap Fourth dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Apo bahkan sudah menitikan air mata mendengar penjelasan putranya itu. Ia langsung memeluk Fourth dan mengecup kepalanya berkali-kali. Ia bersyukur kedua putranya saling menyayangi satu sama lain. Mile yang sedari tadi hanya menjadi penonton kini beranjak mendekati dua orang kesayangannya itu dan memeluk mereka.

Sejak saat itu Fourth akan ke sekolah untuk menggantikan Front selama ia sakit. Fourth bertanya kepada papo mengenai sekolah Front. Fourth juga sedikit tahu mengenai teman-teman Front karena Front sering menceritakannya dan juga sering mengirim foto ketika ia sedang bersama teman-temannya.

Namun yang tidak diketahui Fourth adalah sosok Gemini yang merupakan gebetan Front. Meski Front berkah menceritakannya, namun Front tidak pernah menunjukan fotonya pada Fourth.

Flashback end

🐭🐭🐭

Fourth datang ke sekolah setengah jam lebih cepat. Teman-temannya yang baru memasuki kelas dibuat keheranan melihat sosok "Front" Yang sedang duduk dan membaca buku. Pemandangan yang sangat langka.

Prom meletakkan bukunya di hadapan Fourth. Fourth tampak bingung melihat buku itu.

"Cepat salin PR nya sebelum guru datang" Ucap Prom. Fourth mengedip-ngedipkan matanya bingung, untuk apa ia menyalin tugas orang.

"Emmm maaf, tapi aku sudah mengerjakan PR ku semalam" Ucap Fourth pelan sembari mengembalikan buku milik Prom.

Lagi-lagi ketiga temannya itu menatap Fourth dengan tatapan tak percaya. Bayangkan bagaimana reaksi mereka ketika tahu jika "Front" yang saat ini ada di hadapan mereka bukanlah Front yang asli.

.
.
.

TBC

Enjoy 😚

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang