Mile dan Apo berlari di lorong rumah sakit dengan wajah cemas, bahkan Apo sudah menangis sejak di perjalanan tadi.
Dalam waktu bersamaan ia mendapat kabar bahwa kedua putranya masuk rumah sakit. Fourth pingsan saat di bandara, sedangkan Front kecelakaan saat menuju bandara.
Yaaa suara yang Fourth dengar saat menelpon adiknya tadi adalah suara motor Front yang tabrakan dengan mobil hingga terpental di jalanan.
Fourth begitu shock mendengar hal itu langsung pingsan. Big kemudian menghubungi Mile dan langsung melarikan Fourth ke rumah sakit.
Supir yang berangkat bersama Front juga langsung menghubungi Mile dan membawa Front ke rumah sakit yang sama dengan Fourth. Kebetulan lokasi rumah sakit tersebut yang paling dekat dari tempat dua kejadian itu.
Saat mereka sampai di rumah sakit, Fourth sudah sadar dari pingsannya. Apo memeluk tubuh Fourth yang masih tampak shock. Sedangkan Mile langsung menuju UGD tempat Front diperiksa.
🐭🐭🐭
Sudah hampir dua jam, dokter masih belum keluar dari ruangan tersebut. Saat ini Fourth sedang duduk di kursi tunggu bersama Apo, sedangkan Mile berdiri di depan pintu UGD dengan wajah cemas.
Fourth masih diam dengan tatapan kosong. Namun kepalanya sangat berisik saat ini, ia berpikir apakah kecelakaan itu terjadi karena ia menelpon Front, atau karena ia meminta Front menjemputnya ke bandara.
Apo masih setia memeluk tubuh Fourth sambil terus berdoa untuk keselamatan Front di dalam sana.
Cklekk
Pintu ruangan akhirnya terbuka, Mile dan Apo langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar.
"Bagaimana putra ku, dok?" Ucap Mile.
Dokter tersebut tidak langsung menjawab pertanyaan Mile, ia menatap kedua orang tua pasiennya itu, kemudian menghela napas dalam.
"Kondisinya cukup memprihatinkan, ada kerusakan syaraf pada kakinya sehingga kemungkinan ia akan lumpuh. Namun hal itu masih bisa disembuhkan dan tidak permanen. Yang lebih mengkhawatirkan adalah benturan pada kepalanya cukup keras, sehingga saat ini anak anda mengalami koma" Penjelasan dokter membuat semunya langsung lemas.
Apo hampir jatuh jika Mile tidak sigap menahan tubuhnya. Fourth yang masih duduk di kursi seketika gemetar mendengar hal itu. Kepulangannya justru disambut dengan berita duka. Atau karena kepulangannya yang justru membawa duka?
Kepala Fourth kian berisik. Bayangan masa lalu kembali berputar seperti kaset rusak. Kemudian ingatannya kembali pada saat ia meminta Front menjemputnya menggunakan motor dan ketika kecelakaan itu terjadi karena ia yang menelpon Front padahal Front sedang berkendara.
Fourth memegangi kepalanya yang semakin penuh dengan pikiran negatif. Semua ini tidak akan terjadi jika ia tidak kembali.
"Hiksss" Isakan Fourth seketika menyadarkan Mile dan Apo. Apo segera menghampiri Fourth yang sedang memegangi kepalanya.
"Fou~" Apo memeluk tubuh Fourth yang bergetar dengan lembut.
"I.. Ini salah ku papo" Ucap Fourth lirih. Apo menggeleng ribut, ia takut Fourth kembali kambuh.
"Ini salah ku. Front sakit karena aku. A.. Aku pembawa sial kan papo~"
"Tidak. Itu tidak benar. Fou bukan pembawa sial, Fon sakit bukan karena Fou. Semua sudah takdir sayang" Ucap Apo sembari memperkuat pelukannya.
"Aku salah papo, jika aku tak memintanya menjemputku, Fon tidak akan kecelakaan hiks. Aku salah hiks hiks, ini salah ku, aku penyebab semua kekacauan ini papoooo hikssss" Fourth mulai memukul kepalanya sendiri. Mile yang melihat hal itu langsung menghampiri Fourth dan menahan tangannya agar tidak menyakiti dirinya sendiri. Sedangkan Apo langsung berlari mencari dokter.
Fourth kambuh. Lorong rumah sakit itu dipenuhi oleh raungan Fourth. Ia terus memberontak ketika tangannya ditahan oleh Mile. Berberapa saat kemudian Apo datang bersama seorang dokter dan perawat. Dokter tersebut menyuntikan obat penenang agar Fourth tidak menyakiti dirinya lagi.
🐭🐭🐭
Mile menghubungi kakek dan memberitahukan semua yang terjadi hari ini. Tentu saja kakek sangat shock mendengar kabar yang tidak baik mengenai kedua cucunya. Baru tadi pagi ia melepas kepergian Fourth, sekarang ia mendengar bahwa cucunya itu sedang di rumah sakit.
"Harusnya aku tidak membiarkan dia kembali" Ucap kakek di seberang telepon. Mile hanya menghela napas dalam. Ia tahu ayahnya itu sangat protective kepada cucunya, terutama Fourth. Jika sudah begini, kemungkinan Fourth akan disuruh kembali ke Singapura dan tidak boleh tinggal di sini.
.
.
.TBC
Jan lupa vote yeee 🐒