Chapter 10

2.2K 230 14
                                    

Hee hee, author punya doorprize untuk kalian, lho.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Luo Zhengxiu dibangunkan oleh rasa nyeri di perutnya.

Bulu mata itu bergetar pelan, mengepak layaknya sayap kupu-kupu; indah. Manik hazelnya terbuka sepenuhnya.

Langit-langitnya serta interior yang ada didalamnya, mereka sama sekali berbeda dari ruangan yang ia kenal. Ini juga bukan rumah sakit.

Lalu siapa yang menolongnya?

"Ah, Tuan, kamu sudah bangun? Aku akan memberitahu Tuan Muda dan Nyonya, kamu tunggu sebentar, oke." Nada pelayan itu sangat berbeda dari yang pernah ia dengar.

Timbul pertanyaan besar dalam benaknya saat ini.

Luo Zhengxiu baru menyadari bahwa ia kehilangan sesuatu miliknya. Foto itu, dimana dia meletakkannya?

Dengan panik pria itu mencari, mengabaikan kelelahannya, ia menyibak selimut, takut jika foto itu jatuh di saat ia tertidur.

Luo Zhengxiu mencarinya untuk beberapa saat, bawah tempat tidur pun tak luput dari pencariannya.

"Kamu mencari ini?" Sela seorang pria dengan suara khasnya.

Bulu kuduk Luo Zhengxiu merinding seketika. Dia kenal betul suara ini.

"Saudara Yu, bagaimana bisa kamu?"

"Xiao Xiu, sudah lama sekali." Yu Anluo, nama pria itu.

Ini merupakan pertemuan pertama mereka sejak Luo Zhengxiu menikah bersama Wu Zetian, pria ini seakan menghilang dari dunianya.

Ini tidak bisa dibilang asing, sejak masa sekolah keduanya telah saling mengenal sebagai senior-junior. Belum cukup sampai disitu saja, Yu Anluo adalah pria pertama yang membuat Luo Zhengxiu patah hati setelah ditinggalkan begitu saja; cinta monyet.

"Apa kamu terkejut? Kamu merindukanku?" Goda pria itu yang dengan lembut mengusap-usap kepala pria yang sudah dianggapnya sebagai adik.

Sudah bertahun-tahun. Pria ini muncul dengan sifat menyenangkan, dan suka menggoda.

Benar, Luo Zhengxiu tidak akan mengingatnya jika bukan karena pertemuan ini.

"Yu ge, aku merindukanmu." Peluk Luo Zhengxiu merasakan rindunya meluap-luap untuk salah seorang berharganya.

Bukan Wu Zetian, rupanya Yu Anluo lah yang telah menyelamatkannya.

Juga sebenarnya, ia menyembunyikan satu rahasia dari Luo Zhengxiu selama ini.

Seorang wanita empat puluh tahunan memasuki kamar. Naluri Luo Zhengxiu memberitahu bahwa ada sesuatu dalam wanita itu yang tampak familiar.

Mata(iris) itu, dimana Luo Zhengxiu pernah melihatnya? Benar, ini adalah Wu Zetian yang sepenuhnya memiliki paras wajah yang identik dengan wanita didepannya saat ini.

"Xiao Xiu, perkenalkan. Ini ibuku."

"Ha-halo bibi." Sapa Luo Zhengxiu linglung.

Wanita itu tersenyum lembut, menganggukkan kepalanya dengan ramah. "Kamu pasti junior Luo Luo, kan. Dan bayi itu, apakah ini putramu?" Dia benar-benar lucu.

Luo Zhengxiu berterimakasih. Suaranya semakin mengecil.

"Maafkan aku. Kamu pasti lapar.

"Luo Luo, bawakan makanannya ke sini, oke."

Pria besar itu mengangguk patuh, tak ada kata penolakan maupun ekspresi jijik mendengarkan panggilan kekanak-kanakan dari sang ibu, berjalan menghampiri pelayannya.

[END] Kelahiran Kembali Mendapatkan Hati Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang