Part 31

39 3 0
                                    

Konferensi pers yang diadakan secara mendadak itu menuai berbagai pro dan kontra, apalagi mendengar pengakuan langsung dari Saha keadaan perusahaan semakin kacau melebihi apa yang terjadi sebelumnya. Banyak yang mengungkapkan bahwa kali ini Saha tidak akan bisa lolos semudah itu. Katanya, hukum tidak ada artinya bagi keluarga konglomerat, apalagi bisa dimanipulasi bahkan dibeli.

Hari ini dalam sejarah harga saham SH Grup pun terjun bebas dari bursa saham akibat konferensi pers tersebut. Hal itu membuat seluruh departemen kewalahan menerima berbagai keluhan dari investor hingga masyarakat. Berita sensitif tersebut dalam sebuah perusahaan tentu sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Jika nama sebuah perusahaan baik akan mudah dapat modal yang diinvestasikan sehingga menghasilkan keuntungan.

"Tentu, kami akan berusaha mengembalikan dananya," bukan hanya Departemen PR saja yang seakan diteror oleh dering telepon tiada henti, melainkan juga Hoseok yang harus meghadapi keluhan investor besar seperti Tuan Hui. Setelah mengubah kontrak kerjasama, kini Tuan Hui menginginkan hal yang sama; menarik investasinya.

"Tuan Hui, SH Group tidak akan goyah hanya karena skandal ini. Dan tentu saja, tidak ada perusahaan lain yang bisa mendapat keuntungan lebih besar daripada kami. Oleh karena itu, risiko yang harus dihadapi juga besar. Jadi kau harus percaya kepada kami."

Rasanya hari yang berat juga dialami oleh Namjoon ketika rapat darurat diadakan. Baru saja ia melangkahkan kaki masuk mengikuti Nenek Manwoo didepannya, suasana ruangan tersebut tengah gaduh membicarakan hal yang sama. Namjoon benar-benar menghadapi kenyataan bahwa keadaan saat ini benar-benar kacau dan ia lebih mencemaskan Saha yang terancam mendekam di penjara. Namjoon tak akan biarkan itu terjadi.

"Saat ini kita butuh 5 miliar," beritahu Direktur Jo setelah ia mendapat laporan langsung dari tim keuangan. "Tak ada cara lain. Saham SH Departement Store dan SH Hotels, kita jual semuanya."

"Bagaimana caranya melikuidasi semua itu disaat menemukan seseorang dengan daya jual beli yang banyak akan butuh waktu lama?" Konsultan Keemy menyahut dari kursi paling ujung.

Semua terdiam dalam ruangan itu. Sekon berikutnya perlahan Namjoon yang sedari tadi hanya menyimak mulai perasahan berbagai pasang mata tertuju padanya dan juga Nenek Manwoo seakan melempar pertanyaan yang sama seperti, 'Apa yang bisa ia lakukan untuk perusahaan?'

"Perusahaan harus menjual semua aset yang ada diluar negeri," usung Namjoon, besar sekali nyalinya dihadapan para petinggi perusahaan usai memecah keheningan yang mendadak itu. Sebenarnya ia sama sekali tidak ingin menyuarakan ide tersebut sebab siapa dirinya yang tiba-tiba hadir tanpa kuasa apapun melayangkan usulan yang terdengar tidak nyaman bagi mereka. Namun Namjoon tak ada pilihan.

"Tidak boleh ada masalah pembayaran, tidak boleh ada penundaan, penangguhan atau melanggar hukum kontrak. Karena itu, kita tidak harus menjual saham SH Departement Store ataupun SH Hotels."

"Lalu apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Direktur Go, yang menjabat sebagai direktur SH Departement Store, sebelumnya ia panik karena ide departement store akan dijual.

"Saham luar negeri yang diinvestasikan SH Group yang harus dijual semuanya," ungkap Namjoon.

"Apa kau gila?!" Direktur Jo sedikit membentak kaget.

Namun ide Namjoon dapat persetujuan dari Nenek Manwoo, "Manajer Shi, berapa nilai tukar hari ini?" tanyanya kepada Manajer Keuangan.

"Nyonya Lim, kau setuju dengan idenya?!" Nenek Manwoo hanya menatap tegas Direktur Jo. "Anda tidak serius 'kan? Saat ini jaksa tengah mengawasi perusahaan dan kau ingin membawa uang sebanyak itu agar mereka menyelidiki kita semua? Kau tahu bahwa investasi itu yang membuat keuntungan perusahan tetap stabil sejak 5 tahun bahkan sampai masalah yang timbul dari penggelapan pajak, banyaknya hutang hingga skandal tak masuk akal ini."

A Piece Of Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang